Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

5 Batasan Ngobrolin Seks sama Sahabat, Ada Etikanya, lho

Ilustrasi dua perempuan mengobrol (Pexels/ELEVATE)
Ilustrasi dua perempuan mengobrol (Pexels/ELEVATE)

Kadang kala, banyak pasangan yang kemudian membuka kehidupan seksnya pada sahabat sendiri untuk mencari solusi. Padahal, kamu tak bisa sembarangan menceritakan soal kehidupan seksmu begitu saja.

Namun, jika kamu ingin menceritakannya pada sahabat tentang kehidupan seks, ada beberapa hal penting berikut ini yang harus kamu lakukan dan perhatikan.

1. Bicarakan inti permasalahannya saja

Ilustrasi dua perempuan mengobrol (Pexels/mentatdgt)

Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah apa yang menjadi inti dari ceritamu. Jika kamu memang ingin mencari solusi, maka cukup lah fokus bercerita tentang inti permasalahannya saja.

Jangan sampai justru menceritakan hal-hal yang bersifat pribadi atau justru bercerita kemana-mana. Dengan cara yang demikian, maka kamu dapat langsung memperoleh solusi yang baik dari sahabatmu.

2. Menjaga kerahasiaan pasangan

Ilustrasi dua perempuan mengobrol (Pexels/John Diez)

Kehidupan seksmu pada dasarnya merupakan privasi yang harus dijaga bersama pasangan. Kamu tak bisa sembarangan menceritakan hal tersebut pada orang lain, termasuk sahabat.

Hal paling penting yang harus kamu ingat adalah dengan tetap menjaga kerahasiaan dari pasangan. Jangan asal menceritakan permasalahan atau kekurangan dari pasangan, sebab dapat menjatuhkan harga dirinya.

3. Tidak masalah memuji pasangan

Ilustrasi dua orang mengobrol (Pexels/Julia Larson)

Kamu memang disarankan untuk tidak menceritakan tentang pasangan pada sahabat. Namun, tidak masalah apabila hal tersebut berkaitan dengan kelebihan yang ia miliki.

Alasan dari dilarangnya menceritakan soal kekurangan pasangan adalah untuk menghindari persepsi yang tidak benar dari orang lain. Namun, bila itu berkaitan dengan pujian pada pasangan, tentu tidak jadi masalah.

4. Ceritakan pada orang yang benar-benar dipercaya

Ilustrasi dua orang mengobrol (Pexels/Alexander Suhorucov)

Tak semua orang dapat kamu percaya, sebab semuanya memiliki karakter yang berbeda-beda. Bahkan, kamu sendiri juga tak bisa memastikan bahwa orang tersebut dapat menjaga kerahasiaan dalam obrolan bersamamu.

Oleh sebab itu, kamu dapat menceritakan tentang kehidupan seksmu hanya kepada orang-orang yang kamu percaya. Sebaiknya di luar itu jangan sampai membicarakannya, ya.

5. Mengobrol secara personal, bukan grup

Ilustrasi sekumpulan perempuan mengobrol (Pexels/ELEVATE)
Ilustrasi sekumpulan perempuan mengobrol (Pexels/ELEVATE)

Ada orang yang memiliki pertemanan bersama beberapa orang lainnya dalam satu grup. Hal tersebut memang dirasa sah-sah saja dan tak ada masalah dalam berbagi cerita dengan teman-teman di grup.

Meski demikian, khusus untuk obrolan yang berkaitan dengan kehidupan seksmu, sebaiknya jangan diceritakan pada grup. Hal seperti ini hanya boleh diceritakan secara personal untuk menjaga kerahasiaannya. Sebaiknya, untuk urusan kehidupan seks jangan sampai menjadi konsumsi orang lain, sebab dapat merusak privasi yang ada.

Namun, jika memang ingin mengkonsultasikanya, maka cari orang yang dapat dipercaya atau justru langsung saja mengunjungi ahli klinik yang berkaitan dengan seks. Jangan asal sembarangan curhat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abdi K Tresna
EditorAbdi K Tresna