5 Dampak Kesehatan dan Psikologis pada Bayi dari Kehamilan Pranikah

24 Jan 2022, 17:08 WIB

Ilustrasi kehamilan pra nikah (Pexels/Negative Space)

Memiliki seorang anak faktanya merupakan hal yang tidak mudah. Ada banyak sekali persiapan yang perlu dilakukan untuk memastikan agar anak dapat terfasilitasi dengan baik, baik secara nutrisi, kebutuhan, maupun pendidikannya.

Hal yang berbeda justru akan terjadi apabila seseorang mengalami kehamilan pranikah yang pada umumnya tanpa perencanaan terlebih dahulu. Hal seperti ini bukan tidak mungkin akan menyebabkan kebingungan, apalagi bila memang tidak memiliki persiapan sama sekali. Tak jarang kehamilan pranikah dapat memberikan beberapa dampak berikut ini pada bayi.

1. Kurangnya asupan nutrisi pada bayi saat di kandungannya

Ilustrasi asupan nutrisi (Pexels/Karolina Grabowska)

Saat dalam kondisi hamil, sudah sepatutnya bila seorang ibu mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan sehat. Hal ini bukan hanya untuk dirinya, melainkan juga untuk bayi yang ada di kandungan.

Pada para ibu yang mengalami kehamilan pranikah dan ditambah dengan konflik umum yang sering terjadi, asupan yang masuk juga akan sedikit. Dampaknya akan membuat ibu dan bayi menjadi kurang sehat.

2. Risiko keselamatan bila orangtua melakukan aborsi

Ilustrasi risiko aborsi (Pexels/Kat Smith)

Berbicara mengenai aborsi memang sangat rentan terjadi pada kehamilan pranikah. Ketidaksiapan memiliki anak ataupun rasa malu yang tidak siap ditanggung justru membuat banyak pasangan memutuskan untuk mengaborsi begitu saja.

Padahal, tindakan aborsi yang tidak sesuai dengan kriteria kesehatan dapat dikatakan sebagai hal ilegal. Risiko keselamatan dan kesehatan bagi bayi di dalam kandungan juga jadi tidak aman.

3. Dampak stres dari ibu yang berpengaruh pada bayi

Ilustrasi seorang ibu sedang stres (Pexels/Kat Smith)

Tidak dapat dimungkiri bahwa para ibu yang mengalami kehamilan pranikah, apalagi yang masih berusia muda pastilah mengalami stres. Stres ini semakin bertambah apabila terdapat tekanan yang berasal dari orang-orang di sekitar.

Persoalan seperti ini akan sangat mungkin menyebabkan stres pada ibu dan memberikan efeknya pada janin yang ada di kandungan. Oleh sebab itu, jangan sampai membiarkan rasa stres tersebut justru menghambat perkembangan dan kesehatan bayi di kandungan.

4. Risiko kelahiran prematur

Ilustrasi bayi prematur (Pexels/kelvin octa)

Kelahiran prematur berarti kelahiran yang terjadi lebih awal dari semestinya. Biasanya kelahiran prematur juga membawa dampak bagi bayi secara fisik ataupun mental.

Hal ini juga berisiko terjadi pada kehamilan pra nikah, apalagi jika usia ibu masih sangat muda untuk hamil. Contoh seperti inilah yang harus sangat dijaga proses kehamilannya, agar tidak sampai melahirkan secara prematur.

5. Berisiko tidak memperoleh kasih sayang utuh pascamelahirkan

Ilustrasi kasih sayang pada anak (Pexels/Wayne Evans)

Kehamilan pranikah dapat dikatakan sebagai sesuatu yang tidak direncanakan atau bahkan tidak diinginkan bagi banyak pasangan muda. Hal ini membuat persepsi orangtua pada anak tersebut juga akan berbeda.

Justru hal yang dikhawatirkan adalah ketika ibu mengalami baby blues dan cenderung menolak keberadaan bayi tersebut. Dampaknya akan membuat anak memperoleh kasih sayang yang tidak utuh dari orangtuanya.

Persoalan seperti ini bukanlah hal yang sederhana sebab dapat sangat memengaruhi kesehatan bayi dan kondisi mental ibu ke depannya. Oleh sebab itu, jangan lakukan hal berisiko bila memang belum siap untuk memiliki bayi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.