Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Resolusi Tahun Baru untuk Tidur yang Lebih Sehat, yuk Dicoba!

Seorang perempuan merapikan tempat tidur, bersiap untuk tidur.
ilustrasi merapikan tempat tidur, bersiap untuk tidur (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Tidur berkualitas adalah fondasi kesehatan fisik dan mental jangka panjang, bukan sekadar istirahat sesaat.
  • Resolusi tidur yang realistis dan berbasis perilaku dapat meningkatkan konsistensi tidur, yang pada gilirannya berdampak positif pada suasana hati, metabolisme, dan imunitas.
  • Perubahan gaya hidup—diet, lingkungan tidur, dan jadwal konsisten—memiliki dukungan ilmiah, dan bisa diupayakan sebagai resolusi awal tahun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahun baru menjadi waktu yang tepat untuk memulai kebiasaan yang lebih sehat, termasuk memperbaiki pola tidur. Tidur bukan hanya soal istirahat, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.

Sayangnya, banyak orang yang masih mengabaikan kualitas tidur, sehingga berdampak pada produktivitas hingga risiko penyakit kronis. Jika kamu ingin memulai tahun ini dengan tubuh yang lebih segar, berikut daftar resolusi sederhana yang bisa membantu kamu mencapai tidur yang lebih berkualitas.

1. Tetapkan jadwal tidur yang konsisten

Langkah pertama dalam memperbaiki tidur adalah menetapkan waktu tidur dan bangun yang konsisten setiap hari, termasuk akhir pekan. Ritme sirkadian tubuh berkembang melalui pola harian yang teratur, sehingga konsistensi membantu tubuh lebih mudah mengatur rasa kantuk dan bangun.

Penelitian menunjukkan, memegang rutinitas tidur yang tetap dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan stabilitas mood, bahkan ketika kamu mengalami hari yang berat. Jadwal yang konsisten memungkinkan tubuh memaksimalkan fase perbaikan biologis yang terjadi saat tidur.

Resolusi ini sederhana namun kuat: tetapkan jam tidur yang realistis dan usahakan untuk mematuhinya setiap hari selama setidaknya beberapa minggu untuk membentuk kebiasaan yang kuat.

2. Ciptakan lingkungan tidur yang mendukung

Tidak hanya durasi, kondisi ruang tidur juga memengaruhi kualitas tidur secara signifikan. Faktor seperti suhu, tingkat kebisingan, dan pencahayaan turut menentukan seberapa cepat kamu bisa tertidur dan seberapa nyenyak kamu tidur.

Ruang tidur yang sejuk, gelap, dan tenang membantu memaksimalkan fase tidur dalam dan REM, di mana tubuh melakukan banyak fungsi pemulihan penting. Rekomendasinya, buat kamar sedinamis mungkin agar meminimalkan gangguan.

Resolusi ini bisa dimulai dengan hal kecil: pasang tirai gelap, kurangi suara yang mengganggu, dan pertahankan suhu kamar yang nyaman, misalnya antara 18–22°C, sebagai bagian dari rutinitas malam.

3. Batasi paparan layar gadget sebelum tidur

Seorang perempuan scrolling media sosial sebelum tidur.
ilustrasi scrolling media sosial sebelum tidur (pexels.com/SHVETS production)

Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu tubuh memasuki fase tidur. Mengurangi paparan layar setidaknya 30–60 menit sebelum waktu tidur dapat membantu tubuh mengenali waktu istirahat.

Praktik ini termasuk dalam sleep hygiene, yaitu kebiasaan yang membantu tubuh dan pikiran bersiap untuk tidur. Jadikan ini kesempatan untuk menciptakan rutinitas malam yang lebih tenang dan fokus pada relaksasi, seperti membaca buku atau meditasi ringan, yang membantu transisi dari aktivitas harian menuju tidur.

4. Perhatikan pola makan sepanjang hari

Diet dan tidur saling memengaruhi. Studi menunjukkan bahwa pola makan sehat, khususnya asupan buah, sayuran, dan karbohidrat kompleks, dikaitkan dengan perbaikan kualitas tidur malam itu juga.

Sebuah studi kecil menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi lima cangkir buah dan sayuran per hari mengalami peningkatan kualitas tidur sebanyak sekitar 16 persen pada malam hari dibanding mereka yang tidak memenuhi jumlah tersebut.

Mulailah memasukkan tambahan porsi buah atau sayuran dalam setiap makan harimu dan perhatikan bagaimana ini memengaruhi kenyamanan dan kontinuitas tidur kamu.

5. Hindari makan berat, kafein, dan alkohol menjelang tidur

Hindari makanan besar, alkohol, atau konsumsi kafein pada sore atau malam hari karena semuanya dapat mengganggu ritme tidur dan membuat tidur lebih ringan atau terfragmentasi.

Meskipun alkohol bisa membuat kamu lebih cepat mengantuk, tetapi konsumsi alkohol sebelum tidur justru mengganggu pola tidur REM, yang penting bagi konsolidasi memori dan pemulihan otak.

Resolusi ini bisa diwujudkan dengan menata ulang jam makanmu: usahakan makan malam lebih awal (misalnya 2–3 jam sebelum tidur) dan batasi konsumsi stimulan seperti kopi atau minuman energi pada sore hari.

6. Aktif bergerak pada siang hari

Kelas yoga.
ilustrasi kelas yoga (pexels.com/Gustavo Fring)

Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk jantung dan metabolisme, tetapi juga berdampak positif pada tidur. Latihan teratur, terutama pada pagi atau siang hari, membantu meningkatkan tekanan homeostatik tubuh sehingga lebih mudah tertidur pada malam hari.

Penelitian menunjukkan hubungan antara aktivitas fisik dan peningkatan durasi serta efisiensi tidur, meski ada variasi tergantung intensitas dan waktu latihan. Olahraga ringan seperti berjalan cepat, yoga, atau berenang bisa membantu tubuh merasa lebih siap untuk istirahat.

Resolusi ini bukan soal olahraga berat setiap hari, tetapi konsistensi dalam bergerak, yang akan memperkuat ritme tidur-bangun tubuhmu.

7. Menerapkan sleep hygiene secara konsisten

Istilah sleep hygiene merujuk pada kebiasaan sehari-hari yang mendukung tidur sehat, seperti jadwal tidur tetap, lingkungan nyaman, serta pengelolaan stres sebelum tidur. Banyak studi mengaitkan sleep hygiene yang buruk dengan masalah fungsi siang hari dan peningkatan risiko gangguan tidur.

Menurut penelitian, individu dengan praktik sleep hygiene yang buruk memiliki prevalensi insomnia dan kantuk siang hari yang lebih tinggi dibanding mereka yang menjaga kebiasaan tidur baik.

Memasukkan prinsip sleep hygiene ke dalam resolusi berarti berkomitmen pada perubahan kebiasaan jangka panjang. Rutinitas ini memberi tubuh sinyal kuat bahwa hari sudah usai, sehingga kamu cepat mengantuk dan tidur nyenyak.

8. Belajar merespons stres dengan strategi relaksasi

Hubungan antara tidur dan kesehatan mental sangat erat. Kurang tidur secara signifikan terkait dengan gangguan suasana hati seperti kecemasan dan depresi, dan sebaliknya, masalah mental dapat memperburuk tidur.

Resolusi tidur sehat termasuk menemukan cara untuk menenangkan pikiran sebelum tidur. Teknik seperti pernapasan dalam, meditasi ringan, atau menuliskan pikiran di jurnal dapat membantu mengurangi stres yang menghambat tidur.

Pendekatan ini memberi ruang bagi tubuh untuk menurunkan tingkat hormon stres pada malam hari, menciptakan kondisi internal yang lebih kondusif untuk terlelap.

9. Memahami tidur sebagai komponen utama kesehatan, bukan cuma "rutinitas"

Seorang perempuan tidur nyenyak.
ilustrasi tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Akhirnya, resolusi ini merupakan perubahan perspektif: melihat tidur bukan sekadar akhir dari aktivitas harian, tetapi fondasi kesehatan yang memengaruhi imunitas, suasana hati, metabolisme, dan kognisi secara berkelanjutan.

Tidur berkualitas adalah waktu tubuh memperbaiki diri, yang memulihkan sistem saraf, menyeimbangkan hormon, dan memperkuat memori. Ini alasan mengapa meningkatkan tidur berkualitas juga meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.

Kualitas tidur sering diremehkan, padahal dampaknya sangat luas. Dari sistem imun, suasana hati, metabolik, hingga fungsi otak. Memulai resolusi tidur sehat di awal tahun memberi kesempatan untuk membangun fondasi kesehatan yang kuat dalam jangka panjang.

Perubahan kecil namun konsisten—seperti jadwal tidur yang tetap, kebiasaan makan sehat, dan pengaturan lingkungan—dapat dilakukan bertahap dan ini sudah terbukti secara ilmiah. Dengan fokus pada kebiasaan sehari-hari yang realistis, tidur yang berkualitas bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai pada tahun 2026.

Referensi

"Health Benefits of Sleep." Sleep Foundation. Diakses Desember 2025.

"About Sleep." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Desember 2025.

Marie-Pierre St-Onge, Anja Mikic, and Cara E Pietrolungo, “Effects of Diet on Sleep Quality,” Advances in Nutrition 7, no. 5 (September 1, 2016): 938–49, https://doi.org/10.3945/an.116.012336.

Faris M. Zuraikat et al., “Sleep and Diet: Mounting Evidence of a Cyclical Relationship,” Annual Review of Nutrition 41, no. 1 (August 4, 2021): 309–32, https://doi.org/10.1146/annurev-nutr-120420-021719.

"Sleep hygiene: Simple practices for better rest." Harvard Health Publishing. Diakses Desember 2025.

"How sleep affects mental health (and vice versa): What the science says." Stanford Medicine. Diakses Desember 2025.

"Want to Sleep Better Tonight? Try Eating More Fruits and Veggies." Columbia University. Diakses Desember 2025.

Eman M Alanazi et al., “Sleep Hygiene Practices and Its Impact on Mental Health and Functional Performance Among Adults in Tabuk City: A Cross-Sectional Study,” Cureus 15, no. 3 (March 16, 2023): e36221, https://doi.org/10.7759/cureus.36221.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Rifki Wuda
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Jumlah Langkah Ideal per Hari Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

30 Des 2025, 06:32 WIBHealth