Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Pil KB Bikin Gemuk? Ini Penjelasannya

ilustrasi pil KB (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi pil KB (pexels.com/Karolina Grabowska)

Program Keluarga Berencana (KB) pasti sudah familier bagi masyarakat Indonesia. Tujuan KB yaitu untuk mengatur kehamilan serta meningkatkan kualitas keluarga. Slogan program KB dari BKKBN terus berkembang, mulai dari "2 Anak Lebih baik", "2 Anak Cukup", dan sekarang tagline "Berencana Itu Keren, 2 Anak Lebih Sehat" mulai digaungkan.

Jenis KB beragam serta dapat dipilih bagi pasangan usia subur. Kontrasepsi berdasarkan jangka waktu penggunaannya dibagi menjadi dua, yaitu Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan non-MKJP.

MKJB efektif digunakan dalam kurun waktu lama, contohnya intrauterine device (IUD atau spiral), implan atau susuk, kontrasepsi mantap dengan vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP) dan tubektomi (Metode Operasi Wanita/MOW). Sementara itu, KB jenis non-MKJP seperti pil KB, suntik, dan kondom tentunya tak asing lagi.

Nah, mungkin kamu pernah mendengar hal-hal seputar keistimewaan maupun efek samping KB, termasuk bertanya-tanya apakah pil KB bikin gemuk. Apa benar penggunaan pil KB bisa bikin gemuk? Yuk, memahaminya lebih lanjut supaya tak lagi salah kaprah!

1.Apa itu pil KB?

ilustrasi perempuan minum pil KB (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi perempuan minum pil KB (pexels.com/Mikhail Nilov)

Salah satu kontrasepsi hormonal adalah pil KB atau pil oral. Di dalam pil KB mengandung gabungan hormon progesteron dan estrogen, atau bisa mengandung progesteron saja.

Pemakaian kontrasepsi oral sangat sederhana, tetapi cara minumnya perlu konsisten setiap harinya dan pada waktu yang sama. Merujuk laporan dalam Jurnal Farmasi Komunitas, akseptor (orang yang menerima serta mengikuti pelaksanaan program keluarga berencana) pil KB perlu mengetahui bahwa efektivitas kontrasepsi oral akan menurun jika digabungkan dengan beberapa jenis obat antibiotik, antikejang, analgesik, dan obat tertentu.

2. Jenis pil KB

ilustrasi jenis pil KB (pixabay.com)
ilustrasi jenis pil KB (pixabay.com)

Pil KB dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pil KB kombinasi dan progestin.

Pil KB kombinasi terdiri dari hormon estrogen dan progesteron. Macam-macam pil kombinasi sesuai dosis hormon dibagi menjadi empat, antara lain pil KB monofasik, bifasik, trifasik, dan tetrafasik.

Pil KB mini atau progestin hanya berisi hormon progesteron sintesis. Biasanya, pil KB progestin diresepkan untuk ibu menyusui atau perempuan yang tidak boleh mengonsumsi estrogen.

3.Efek samping pil KB

ilustrasi nafsu makan meningkat (pexels.com/KoolShooters)
ilustrasi nafsu makan meningkat (pexels.com/KoolShooters)

Tidak ada metode KB yang benar-benar sempurna. Selain kelebihan, pasti ada efek samping penggunaannya. Beberapa kelebihan dari pil KB antara lain rasa nyeri haid yang berkurang, mudah digunakan, tidak mengganggu saat berhubungan intim, serta tidak ada tindakan medis dalam setiap pemakaian.

Setiap orang dapat mengalami efek samping obat yang berbeda-beda. Sebuah studi dalam Cendekia Journal of Pharmacy menyebutkan efek samping yang dialami akseptor pil KB antara lain meningkat nafsu makan, sakit kepala ringan, timbul jerawat, dan mual.

4.Mengapa pil KB disebut-sebut bisa bikin gemuk?

ilustrasi pil KB dan kontrasepsi lainnya (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)
ilustrasi pil KB dan kontrasepsi lainnya (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Awalnya, pil KB memiliki kandungan estrogen yang tinggi. Hal ini menyebabkan penumpukan cairan dan berat badan bertambah. Seiring waktu, formula pil KB berupa gabungan hormon estrogen dan progesteron, sehingga tidak menimbulkan efek samping peningkatan berat badan.

Ada mitos yang menyebut bahwa pil KB bikin gemuk. Berat badan yang bertambah tidak dirasakan oleh semua pengguna pil KB.

Laporan dalam jurnal Hesti Wira Sakti menyebutkan bahwa faktor internal dan eksternal adalah yang memengaruhi penambahan berat badan. Faktor internal meliputi umur, gen, serta regulasi tubuh. Sementara itu, faktor eksternal berupa asupan makanan dan aktivitas fisik.

5.Cara menjaga berat badan seimbang

ilustrasi olahraga bersama (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi olahraga bersama (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penggunaan kontrasepsi hormonal bisa merangsang pengendali lapar di hipotalamus, sehingga membuat nafsu makan meningkat. Cara menjaga berat badan tetap dalam rentang sehat adalah dengan mengatur asupan makanan serta mengimbanginya dengan rutin olahraga. Pastikan kalori yang masuk seimbang dengan kegiatan harian. Tak lupa, cukupi kebutuhan cairan tubuh.

Anggapan bahwa konsumsi pil KB bikin gemuk hanyalah mitos yang seharusnya tidak dipercaya. Apabila mengalami peningkatan berat badan yang cukup signifikan setelah pemakaian pil KB, sebaiknya bicarakan ke bidan atau dokter supaya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Berencana itu keren, lo!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Bayu Aditya Suryanto
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us