Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Spermisida, Obat Kontrasepsi Pembunuh Sperma 

ilustrasi sperma (pexels.com/Nadezhda Moryak)

Kehadiran buah hati dalam sebuah pernikahan memang sering kali menjadi momen yang paling dinantikan. Akan tetapi, tak jarang juga ada pasangan yang ingin menunda atau tidak berencana untuk memiliki momongan.

Ada banyak sekali alat kontrasepsi yang bisa membantu untuk mengontrol atau mengendalikan kehamilan. Salah satunya adalah spermisida. Pernah mendengarnya?

Spermisida merupakan alat kontrasepsi yang ditujukan untuk membunuh sperma, sehingga mencegahnya mencapai sel telur dan melakukan pembuahan. Alat ini biasanya dimasukkan jauh ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual.

Seberapa efektif spermisida dalam mencegah kehamilan? Adakah risiko dari penggunaannya? Yuk, simak ulasannya berikut ini, ya!

1. Apa itu spermisida?

ilustrasi alat kontrasepsi spermisida (healthgrades.com)

Spermisida adalah alat kontrasepsi berupa obat atau bahan kimia yang dimasukkan jauh ke dalam vagina, mendekati leher rahim (serviks), sebelum berhubungan seks. Alat kontrasepsi ini biasanya terbuat dari bahan aktif yang disebut nonoxynol-9 (N-9).

N-9 merupakan bahan kimia yang dapat merusak membran sel sperma, sehingga mengganggu kemampuan sperma untuk bergerak dan secara efektif membunuh sperma, seperti dijelaskan dalam laman Healthline.

2. Cara kerja spermisida

ilustrasi sperma (pixabay.com/sciencefreak)

Secara umum, spermisida bekerja dengan cara memblokir leher rahim dan membunuh sperma yang akan masuk ke rahim. Produk ini dapat bercampur dengan cairan vagina dan membentuk gel tebal yang dapat menghalangi sperma masuk leher rahim. Sementara itu, beberapa bentuk lainnya mungkin berfokus dengan langsung membunuh sperma.

Alat kontrasepsi ini harus ditempatkan di dalam vagina beberapa saat sebelum melakukan hubungan seksual, kira-kira sekitar 10 hingga 15 menit sebelumnya. Ini bertujuan untuk memberi waktu obat tersebut larut dan menyebar sehingga bekerja lebih efektif.

3. Efektivitas penggunaan spermisida

ilustrasi penggunaan kondom (pexels.com/Deon Black)

Mengutip Mayo Clinic, spermisida merupakan produk kontrasepsi yang dianggap kurang efektif dalam mencegah kehamilan dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, seperti pil KB atau intrauterine device (IUD).

Dalam sebuah penelitian, penggunaan spermisida sendirian dilaporkan dapat menghasilkan kehamilan pada sekitar 21 dari setiap 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan. Namun, jumlah ini berkurang ketika penggunaan spermisida dibarengi metode kontrasepsi lain, misalnya kondom.

Spermisida tidak seefektif metode pencegahan kehamilan lainnya jika digunakan sendiri, yang mana hanya sekitar 72 persen efektivitasnya. Produk ini bekerja paling baik bila digunakan bersamaan dengan metode kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan.

4. Kelebihan dan efek samping spermisida

ilustrasi buang air kecil (pixabay.com/bzndenis)

Meskipun memiliki efektivitas yang rendah jika dibandingkan dengan metode kontrasepsi lain, tetapi spermisida memiliki beberapa keuntungan, seperti:

  • Tidak memengaruhi hormon.
  • Spermisida tersedia bebas tanpa resep dokter.
  • Obat ini mungkin juga bisa memberikan pelumasan.
  • Bebas berhenti kapan saja untuk tidak menggunakannya.
  • Aman untuk perempuan yang sedang menyusui.
  • Sebagian besar spermisida juga lebih murah daripada metode kontrasepsi lain, mengutip American College of Obstetricians and Gynecologist.

Sayangnya, produk ini juga tidak bebas efek samping. Efek samping yang bisa ditimbulkannya meliputi:

  • Tidak melindungi dari infeksi menular seksual.
  • Kandungan N-9 dalam spermisida dapat mengiritasi area genital, terutama pada kulit sensitif. Kerusakan ini dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual.
  • Spermisida mungkin juga menyebabkan alergi pada beberapa orang.
  • Harus digunakan setiap kali akan berhubungan seksual.

5. Jenis-jenis spermisida dan cara penggunaannya

ilustrasi jenis spermisida (commons.wikimedia.org/Ceridwen~commonswiki)

Alat kontrasepsi spermisida hadir dalam berbagai bentuk, yaitu krim, gel, busa, film, atau supositoria. Masing-masing memiliki cara penggunaan yang sedikit berbeda.

  • Spermisida busa atau foam: Penggunaanya dengan menyemprotkan busa langsung ke vagina. Busa ini langsung aktif tidak lebih dari 30 menit sebelum berhubungan seks.
  • Film kontrasepsi: Merupakan spermisida dalam bentuk lembaran tipis berukuran 2 kali 2 inci, yang mungkin terlihat seperti kertas lilin. Penggunaannya dengan menyisipkan film ke dalam vagina. Kontrasepsi ini akan menyerap sekret vagina dan meleleh menjadi gel yang kental. Film ini harus dimasukkan setidaknya 15 menit sebelum berhubungan seks.
  • Supositoria: Supositoria merupakan bentuk padat spermisida yang meleleh menjadi busa. Alat kontrasepsi ini harus dimasukkan sedekat mungkin dengan serviks, sekitar 10-15 menit sebelum berhubungan seks.
  • Spermisida jeli Yaitu bentuk pekat spermisida yang dimasukkan menggunakan aplikator ke dalam vagina. Ini biasanya juga bermanfaat memberikan pelumasan ke vagina. Jeli langsung efektif dan bisa bertahan sekitar 1 jam.
  • Spermisida krim dan gel: Jenis spermisida ini digunakan dengan cara yang sama seperti spermisida jeli. Namun, jenis ini penggunaannya mungkin lebih tidak berantakan dibanding jenis lainnya.
  • Spons kontrasepsi: Merupakan spermisida yang terbuat dari busa poliuretan padat. Produk ini efektif segera setelah dimasukkan ke dalam vagina dan memberikan perlindungan selama 24 jam.

Spermisida merupakan alat pencegah kehamilan yang tersedia dalam berbagai bentuk. Pastikan membaca petunjuk penggunaan dengan cermat sebelum menggunakannya. Karena, penggunaan yang tidak tepat mungkin dapat menurunkan efektivitasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Bayu Aditya Suryanto
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us