Setiap perempuan memiliki bentuk payudara yang berbeda-beda. Perbedaan ini sering menjadi perdebatan, padahal seluruhnya bisa saja jadi ciri-ciri payudara sehat dan normal.
Perbedaan bentuk payudara lantas membuat beberapa orang menebak kondisi kesehatan terkait. Pasalnya, beberapa orang tak mengatahui seperti apa bentuk payudara yang sehat. Biar makin aware, pahami kesehatan payudara dengan mencermati tanda-tandanya di bawah ini.
Payudara memiliki berbagai fungsi yang berpengaruh pada kesehatan perempuan. Termasuk, sebagai sumber makanan bagi calon buah hati.
Mengingat perannya yang krusial, kesadaran akan kesehatan payudara perlu diketahui sejak dini. Sebab, meningkatkan awareness terhadap kesehatan payudara bisa bantu mencegah dan mengenali adanya masalah kesehatan sejak dini.
Dengan begitu, kamu bisa segera mengambil tindakan ketika diperlukan. Perawatan sedini mungkin juga bisa mempercepat penyembuhan gangguan kesehatan yang terjadi.
Lantas, apa saja ciri-ciri payudara sehat dan normal? Berikut jawabannya menurut Health Central.
David Euhus, MD, profesor bedah di Johns Hopkins Medicine di Baltimore, MD., mengungkapkan bahwa payudara umumnya memiliki bentuk dan tekstur yang relatif sama sepanjang hidup. Tidak ada perubahan yang terjadi, kecuali saat memasuki masa menopause. Bahkan saat menopause perubahannya tidak terlalu ketara.
Mengetahui bagaimana bentuk payudara sangat penting dilakukan. Dengan begitu, kamu bisa menyadari jika ada benjolan atau hal asing yang menandakan masalah kesehatan.
Kapan harus khawatir: ketika terasa ada benjolan baru yang menyebabkan perbedaan di payudara kanan dan kiri. Sebelumnya, kamu tak merasakan adanya benjolan tersebut.
Kulit bersih merupakan indikasi kesehatan yang baik. Termasuk pada kasus kesehatan payudara. Bersih di sini berarti halus dan lembut, bahkan tidak berubah warna dari waktu ke waktu, serta bebas dari ruam.
Namun, tanda lahir dan benjolan yang mungkin sudah ada sejak kecil tak jadi masalah. Meski jarang menjadi tanda serius, perubahan kulit payudara jelas mengindikasikan sesuatu hal.
Kapan harus khawatir: terjadi perubahan pada kulit payudara seperti ruam, kemerahan, bengkak, hingga penggelapan. Tanda-tanda tersebut bisa mengindikasikan adanya eksim atau sumbatan ASI saat menyusui. Apabila tidak ditangani dengan baik, hal tersebut bisa menjadi infeksi serius. Meski jarang, adanya inflamasi tersebut dapat berkembang hingga mengalami kanker payudara.
Tubuh yang sehat akan memiliki sirkulasi cukup baik. Dengan demikian, suhu pun cenderung sama di seluruh tubuh. Mengingat bahwa payudara juga merupakan bagian dari tubuh, maka sudah seharusnya jika suhunya sama dengan anggota tubuh lain. Namun, ketika payudara mengalami kenaikan suhu, bisa jadi bagian tubuh tersebut sedang melawan infeksi.
Kapan harus khawatir: ketika suhu payudara lebih tinggi daripada biasanya dan memerah. Pada ibu menyusui, hal ini mungkin terjadi karena mastitis. Meski demikian, siapa saja bisa mengalaminya hal ini, termasuk pula laki-laki, melansir Mayo Clinic. Suhu payudara yang meningkat pun bisa terjadi karena adanya tarikan pada otot di bawah lapisan lemak dada. Untuk meredakannya, ambil waktu istirahat dan lakukan relaksasi.
Kesehatan payudara juga meliputi bagian puting dan areola. Salah satu ciri-ciri payudara sehat dan normal adalah bagian tersebut tidak berdarah. Keluarnya cairan dari payudara mungkin menandakan kehamilan. Di samping itu, hal tersebut bisa terjadi saat baru melahirkan atau menyusui. Meski demikian, dokter Euhus menyakini bahwa hal tersebut bisa saja terjadi pada 80 persen perempuan yang sudah lama tidak melahirkan.
Kapan harus khawatir: jika salah satu atau kedua payudara mengeluarkan darah. Sebagian kasus keluarnya darah dari puting menandakan pertumbuhan jaringan non kanker saluran yang disebut papilloma intraductal. Meski demikian, hal tersebut juga bisa menandakan bentuk prakanker atau kanker sendiri.
Nyeri di payudar sebetulnya normal. Adanya rasa tidak nyaman menandakan bahwa kamu memiliki jaringan payudara. Namun, perlu diketahui bahwa nyeri payudara terbagi menjadi dua, yakni mastalgia siklis (nyeri yang berhubungan dengan siklus menstruasi bulanan) dan mastalgia nonsiklik yang cenderung terjadi di satu titik.
Selain faktor hormonal, penggunaan bra yang tidak sesuai ukuran juga bisa menjadi penyebab payudara nyeri. Ukuran bra yang kurang pas menghalangi payudara bergerak sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.
Kapan harus khawatir: jika nyeri terasa hanya pada salah satu payudara dan tidak ada hubungannya dengan siklus menstruasi. Evaluasi menggunakan mammogram dan ultrasound jamak dilakukan untuk mengetahui penyebab nyeri tersebut.
Satu sisi ketiak memiliki sekitar 20 kelenjar getah bening. Kelenjar tersebut merupakan kumpulan kecil jaringan berbentuk kacang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuhmu. Seharusnya, bagian ini tidak menunjukkan tanda-tanda khusus.
Kamu pun tidak akan menjumpai bengkak atau benjolan di area ini sebagai ciri-ciri payudara sehat dan normal. Makanya, dilakukan gerakan SADARI untuk mendeteksi kanker payudara dengan mengusap area tersebut.
Kapan harus khawatir: ketika terjadi pembengkakak atau menemukan tekstur melembut pada area di sekitar ketiak. Meski demikian, kamu tidak perlu panik, karena pembengkakan kelenjar getah bening tidak selalu mengindikasikan kanker. Bisa jadi hal terjadi terjadi karena adanya infeksi lain atau efek samping dari vaksin.
Setelah mengetahui ciri-ciri payudara sehat dan normal, kamu bisa mengeceknya sendiri secara rutin di rumah. Salah satu caranya adalah menggunakan teknik SADARI. Jika mendapati hal yang tidak biasa, jangan ragu mengonsultasikannya pada petugas medis, ya!