5 Ciri Grayseksual, Individu dengan Ketertarikan Seks Rendah

Mereka biasanya tidak terlalu menganggap seks itu penting 

Istilah gray seksual memang masih kurang dikenal oleh masyarakat, namun fenomena ini rupanya sudah ada di tengah masyarakat bahkan tanpa mereka sadari.

Grayseksual merupakan suatu orientasi atau identitas seksual seseorang yang memiliki ketertarikan seks rendah. Mereka mungkin masih melakukan aktivitas seksual, tetapi lebih sering menganggapnya bukan suatu hal yang penting.

Bagaimana mengenali tanda-tanda grayseksual dan apa saja tantangan yang mungkin dialami orang dengan grayseksual, yuk, simak uraiannya di bawah ini.

1. Tanda-tanda grayseksual 

5 Ciri Grayseksual, Individu dengan Ketertarikan Seks Rendahilustrasi pasanagn mengobrol (pexels.com/cottonbro)

Grayseksual merupakan orientasi seksual yang baru diakui secara umum pada tahun 2015 oleh The Asexual Visibility and Education Network. Jenis orientasi ini diakui sebagai bagian dari aseksualitas tetapi berbeda secara definisi standarnya.

Secara umum, orang dengan grayseksual biasanya memiliki tanda-tanda seperti berikut:

  • Tidak menganggap seks itu penting.
  • Merasa ambivalen tentang seks atau ketertarikan seksual. Dengan kata lain, perasaan mereka tentang seks mungkin berfluktuasi, atau campur aduk, atau hanya merasa senang dengan aktivitas seksual tertentu.
  • Memiliki pasangan romantis tanpa mempertimbangkan ketertarikan seksual.
  • Lebih memilih menunjukan cinta dan kasih sayang pada pasangan secara non-aseksual, misanya berbicara, berpelukan, atau membantu pasangan.
  • Tidak sering merasakan ketertarikan atau dorongan seksual.

2. Perbedaan grayseksual, aseksual, dan demiseksual 

5 Ciri Grayseksual, Individu dengan Ketertarikan Seks Rendahilustrasi pasangan main bareng (pexels.com/cottonbro)

Grayseksual atau seksualitas abu-abu terkadang sering dibingungkan dengan jenis orientasi seksual lainnya, seperti aseksual dan demiseksual. Padahal ketiganya memiliki definisi yang berbeda.

Aseksual merupakan orang yang memiliki sedikit atau tidak ada ketertarikan atau minat terhadap aktivitas seksual. Sedangkan grayseksual masih memiliki ketertarikan atau minat seksual yang aktif, meski jarang dan pada tingkat yang rendah.

Sementara itu, demiseksual adalah jenis orientasi seksual yang membutuhkan ikatan emosional yang erat untuk membangun ketertarikan seksual. Sedangkan orang dengan grayseksualitas tidak memerlukan hubungan emosional untuk merasakan ketertarikan seksual. Mereka bisa melakukannya dengan cara apa pun dan siapa pun tanpa adanya ikatan tertentu.

3. Bagaimana orang grayseksual dalam hubungan seksual? 

5 Ciri Grayseksual, Individu dengan Ketertarikan Seks Rendahilustrasi pasangan di atas ranjang (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Seperti tanda-tanda yang telah disebutkan di atas, orang grayseksual mungkin tidak terlalu menganggap penting seks, tetapi mereka bisa melakukan dan menikmatinya. Biasanya mereka melakukannya hanya untuk membuat pasangan senang, merasa dicintai, atau untuk memiliki keturunan.

Orang dengan grayseksual bisa melakukan aktivitas seksual untuk ikatan atau stimulasi fisik, meski tidak merasakan kebutuhan intrinsik akan seks. Dalam hal frekuensi, mereka mungkin melakukan hubungan seks sesekali, atau setelah berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

Baca Juga: 7 Kesalahan Menarik soal Seks dan Birahi yang Dapat Merusak Hubunganmu

4. Bagaimana orang grayseksual dalam hubungan romantis? 

5 Ciri Grayseksual, Individu dengan Ketertarikan Seks Rendahilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/cottonbro)

Tak sama halnya dengan hubungan seksual, orang dengan grayseksual memiliki ketertarikan akan hubungan romantis. Dilansir WebMD, mereka bahkan mengejar hubungan romantis meski minim seksual atau tidak ada seksual sama sekali.

Menurut penjelasan dari laman Verywell Mind, seks dan romansa adalah dua hal yang berbeda. Orang grayseksual bisa memiliki perasaan romantis meski tidak memiliki tingkat perasaan yang sama tentang seks.

5. Tantangan dan manfaat yang dihadapi orang grayseksual 

5 Ciri Grayseksual, Individu dengan Ketertarikan Seks Rendahilustrasi pasangan saling acuh (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Asmara dan seksual memang terkadang menjadi perihal yang penting dalam kehidupan. Seseorang yang memiliki orientasi seksual abu-abu mungkin bisa mengalami beberapa tantangan untuk beradaptasi dengan lingkungan, seperti:

  • Merasa terisolasi karena berbeda dengan orang lain.
  • Merasa lebih sulit menemukan pasangan yang mengerti kebutuhannya dalam hal romantisme dan seksualitas.
  • Membutuhkan banyak pekerjaan dan emosional untuk menjelaskan ke orang lain terkait orientasi seksual yang dimilikinya.

Meskipun begitu, orang dengan grayseksualitas juga memiliki manfaat yang mungkin tidak didapatkan pada orientasi seksual lainnya. Misalnya:

  • Jarang merasa sendiri, karena rendahnya ketertarikan terhadap seks sehingga membuat mereka tidak memiliki dorongan yang kuat untuk bermitra dengan orang lain atau memiliki pasangan.
  • Lebih kecil kemungkinan untuk mengalami hubungan seks yang tidak memuaskan.

Grayseksual merupakan orientasi seksual yang berada di area abu-abu antara aseksual dan seksual. Sehingga tak jarang membuat orang bingung. Jika kamu merasa memiliki orientasi ini dan tidak yakin apa yang harus dilakukan, kamu bisa menghubungi terapis seks untuk mencari bantuan.

Baca Juga: 5 Tips Menahan Hasrat Seksual saat Masih Berpacaran, Ingat Baik-baik!

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya