Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

10 Proses Perubahan Tubuh Perempuan saat Berhubungan Seksual

ilustrasi perempuan di ranjang (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi perempuan di ranjang (pexels.com/cottonbro)

Saat berhubungan seks, pikiran cenderung fokus pada pasangan dan berbagai stimulasi yang diberikan. Kamu tentu tidak sadar, kan, kalau tubuh banyak mengalami perubahan selama proses itu berlangsung? 

Pada dasarnya, saat terangsang atau sedang berhubungan intim, otak akan "menyala" atau dalam kata lain terstimulasi. Hal ini kemudian memunculkan berbagai respons berupa perubahan pada tubuh agar seks terasa lebih menyenangkan. Contoh nyata yang mungkin disadari adalah jantung yang berdetak kencang dan keringat yang mengucur. 

Pada perempuan, perubahan tersebut lebih beragam dan mudah diamati. Ingin tahu apa saja perubahan yang dimaksud? Dilansir Cleveland Clinic dan berbagai sumber lainnya, simak prosesnya berikut ini!

1. Detak jantung dan irama napas lebih cepat

ilustrasi perubahan pada tubuh perempuan saat berhubungan seks (wellandgood.com)
ilustrasi perubahan pada tubuh perempuan saat berhubungan seks (wellandgood.com)

Detak jantung dan irama napas jadi lebih cepat. Area dada, punggung, dan wajah akan tampak memerah karena aliran darah. Hal ini disebut sebagai sex flush.

2. Vagina mulai merasakan dampaknya

ilustrasi vagina (unsplash.com/malvestida)
ilustrasi vagina (unsplash.com/malvestida)

Vagina melebar sehingga vulva tampak membesar. Secara teori, perubahan ini berfungsi untuk mempermudah proses penetrasi nantinya.

3. Klitoris mulai terstimulasi

ilustrasi klitoris (unsplash.com/deonblack)
ilustrasi klitoris (unsplash.com/deonblack)

Selanjutnya, klitoris mulai terstimulasi karena darah mengalir deras ke area itu. Bagian organ kewanitaanmu pun jadi lebih sensitif dan tampak membengkak.

4. Stimulasi sebelum penetrasi penting untuk dilakukan

ilustrasi stimulasi seksual (unsplash.com/malvestida)
ilustrasi stimulasi seksual (unsplash.com/malvestida)

Stimulasi seperti ciuman dan sentuhan sebelum penetrasi penting dilakukan. Tujuannya untuk merangsang vagina memproduksi cairan lubrikasi sehingga rasa sakit bisa berkurang.

5. Perubahan pada payudara

ilustrasi payudara (pexels.com/Danis Graveris)
ilustrasi payudara (pexels.com/Danis Graveris)

Perubahan lain terjadi pada payudara. Area tersebut beserta dengan puting akan membesar, mengeras, dan sensitif. Terkadang, perempuan juga merasakan sakit di bagian ini.

6. Perubahan warna pada dinding vagina

ilustrasi seks (pexels.com/Deon Black)
ilustrasi seks (pexels.com/Deon Black)

Dinding vagina akan berubah warna jadi keunguan. Kamu memang tak bisa melihatnya, tetapi ini tanda dari semakin dekatnya orgasme.

7. Terjadi kontraksi otot

ilustrasi terangsang (freepik.com/Jcomp)
ilustrasi terangsang (freepik.com/Jcomp)

Otot-otot tubuhmu juga akan mengalami kontraksi yang luar biasa. Hal ini sering membuat tangan, wajah, dan kakimu bergetar saking kuatnya kontraksi itu.

8. Perubahan saat mencapai orgasme

ilustrasi orgasme (freepik.com/nakaridore)
ilustrasi orgasme (freepik.com/nakaridore)

Saat perempuan mencapai orgasme, detak jantung, napas, dan tekanan darah melonjak drastis. Begitu pula produksi hormon oksitosin yang memicu rasa bahagia.

9. Otot-otot di area kewanitaan akan mengejang dengan kuat

ilustrasi orgasme (freepik.com/tirachard)
ilustrasi orgasme (freepik.com/tirachard)

Otot vagina, uterus, dan serviks akan mengejang dengan kuat saat orgasme. Gelombang kenikmatan ini terkadang membuat seseorang hampir pingsan

10. Setelahnya, tubuh akan kembali relaks

ilustrasi seks (freepik.com/wayhomestudio)
ilustrasi seks (freepik.com/wayhomestudio)

Setelahnya, tubuh akan kembali relaks dan kembali semula. Kamu akan merasa lelah, mengantuk, dan terkadang membutuhkan afeksi dari pasangan.

Nah, kira-kira seperti itulah proses perubahan pada tubuh perempuan selama berhubungan seksual. Jika kamu menyadari, respons yang disebutkan di atas terjadi untuk menunjang aktivitas seks yang kamu lakukan, lo!

Namun, perlu diketahui bahwa pada akhir dari proses hubungan seksual, sebagian orang memiliki stamina lebih untuk lanjut ke ronde kedua. Semuanya bergantung pada kondisi tubuh masing-masing. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Izza Namira
3+
Nuruliar F
EditorNuruliar F