Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Cerita Live Action Snow White Berbeda dengan Versi Klasik?

Rachel Zegler dalam Snow White (dok. Walt Disney Pictures/Snow White)
Rachel Zegler dalam Snow White (dok. Walt Disney Pictures/Snow White)

Walt Disney Pictures siap merilis film live action terbarunya, yakni Snow White (2025). Dijadwalkan tayang pada 19 Maret 2025 di bioskop Indonesia, film yang dibintangi Rachel Zegler dan Gal Gadot ini sudah sangat dinantikan. 

Snow White masih menceritakan Putri Salju alias Snow White (Rachel Zegler) yang hidup bersama ibu tirinya, yang juga disebut Evil Queen (Gal Gadot), di sebuah kerajaan. Namun, Disney mengambil langkah besar untuk kisah live action Snow White. 

Banyak yang bertanya-tanya, apakah cerita live action Snow White berbeda dengan versi klasik yang tayang pada 1937? Biar kamu gak penasaran dan gak kaget saat menonton, berikut ini beberapa faktanya!

1. Live action Snow White menampilkan cerita berbeda dari versi klasiknya

Rachel Zegler dalam Snow White (dok. Walt Disney Pictures/Snow White)

Gagasan live action Snow White pertama kali diumumkan pada 2016. Walt Disney Pictures juga mengumumkan sutradara yang akan menggarap live action tersebut, yakni Marc Webb. Tak lama, penulis skrip untuk Snow White juga diumumkan, yakni Erin Cressida Wilson.

Setelah tim produksi terbentuk dan para aktor pemeran terpilih, plot cerita live action Snow White akhirnya tersebar. Live action Snow White akan mengalami perubahan dari segi cerita. Pemeran Snow White, Rachel Zegler, mengatakan jika akan banyak modernisasi dari film aslinya, seperti dilansir Screen Rant.

Terungkapnya plot baru kisah Putri Salju itu pertama kali mencuat pada 2022. Fans film klasik Putri Salju, Snow White and the Seven Dwarfs (1937), sempat protes terkait perubahan cerita. Selain itu, pemilihan Zegler sebagai Snow White juga menuai kritik karena perbedaan latar belakang.

2. Snow White dikisahkan menjadi pemimpin, bukan Princess yang tidak berdaya

Rachel Zegler dalam Snow White (dok. Walt Disney Pictures/Snow White)
Rachel Zegler dalam Snow White (dok. Walt Disney Pictures/Snow White)

Dalam live action Snow White, karakter Snow White tidak akan lagi menjadi sosok perempuan lemah tak berdaya. Snow White tidak lagi menunggu seorang pangeran untuk menolongnya dengan ciuman cinta sejati. Dalam live action Snow White, semua berbeda.

Snow White akan mengubah motivasi hidupnya untuk menjadi pemimpin. Itu terlihat dari trailer yang sudah dirilis Walt Disney Pictures. Snow White diperlihatkan ingin mengambil alih kerajaan ayahnya yang kini dikuasai Evil Queen. Ia bahkan terlihat menunggang kuda!

Putri Salju modern ini memendam ambisi untuk menjadi pemimpin yang berani. Ia akan berjuang untuk kerajaannya dan dirinya sendiri. Feminismenya sungguh terasa!

3. Tidak ada lagi adegan Princess yang diselamatkan seorang pangeran

Andrew Burnap dan Rachel Zegler dalam Snow White (dok. Walt Disney Pictures/Snow White)
Andrew Burnap dan Rachel Zegler dalam Snow White (dok. Walt Disney Pictures/Snow White)

Perubahan cerita live action Snow White dari versi klasik lainnya yang sangat menonjol adalah sosok pangeran yang ditiadakan. Sebagai gantinya, ada karakter bernama Jonathan yang diperankan Andrew Burnap. Karakter ini diyakini jadi love interest Snow White versi live action.

Jonathan jadi karakter yang sangat baru dalam kisah Putri Salju. Bukannya jadi penyelamat, Jonathan menjadi teman berjuang Snow White untuk mendapatkan kembali kerajaan yang dikuasai Evil Queen. Live action Snow White semakin jauh dari kesan "cinta pada pandangan pertama."

4. Ambisi Evil Queen bukan lagi soal adu kecantikan

Gal Gadot dalam Snow White (dok. Walt Disney Pictures/Snow White)
Gal Gadot dalam Snow White (dok. Walt Disney Pictures/Snow White)

Konflik antara Evil Queen dan Snow White versi klasik hanya berputar-putar pada adu kecantikan. Queen berambisi membunuh Snow White karena merasa kecantikannya kalah jauh dari Disney Princess tersebut. Namun, konflik ini tidak lagi jadi sorotan di versi live action-nya.

Motivasi Queen berseteru dengan Snow White dalam versi live action lebih berkaitan dengan kekuasaan dan ketidakamanan pribadi, seperti dilansir Ranked. Queen digambarkan lebih sebagai penguasa yang kejam dan menipulatif. Queen merasa Snow White adalah ancaman, karena ia mampu menarik dukungan dan memimpin rakyat.

Bisa jadi, konflik adu kecantikan yang jadi fokus utama versi klasik Snow White sudah tidak relate di masa sekarang. Disney pun mengambil langkah mengubah konflik yang terjadi dalam live action Snow White.

Live action Snow White menjadi era baru Putri Salju yang lebih berdaya. Meski pada akhirnya terjadi perubahan cerita di dalamnya, Disney tetap berharap fans masih menyukai Disney Princess berambut pendek tersebut. Kita saksikan kisahnya dalam Snow White, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fernanda Saputra
EditorFernanda Saputra
Follow Us