Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Resign Selain Faktor Gaji, Ada Pertimbangan Lainnya

ilustrasi karyawan (pexels.com/Nicola Barts)

Gaji bisa menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan karyawan resign dari pekerjaannya. Namun, gaji bukanlah satu-satunya hal yang membuat karyawan memutuskan untuk berhenti bekerja.

Ada beragam hal yang mendasari seorang karyawan hingga akhirnya memutuskan resign dari pekerjaannya. Apa saja itu? Berikut lima di antaranya.

1. Perusahaan tidak memiliki aturan yang jelas

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Thirdman)

Aturan perusahaan adalah hal penting yang harus dipenuhi perusahaan dalam menjalankan usahanya. Aturan perusahaan berfungsi untuk mengatur hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama bekerja. Selain itu, aturan perusahaan memperjelas hak dan kewajiban antara karyawan dan perusahaan dalam hubungan kerja. 

Tidak adanya aturan yang jelas dalam perusahaan akan menyulitkan karyawan dan pengusaha. Hak-hak karyawan bisa terabaikan, walaupun kewajiban telah ditunaikan. Prinsip keadilan juga akan sulit untuk dijalankan apabila aturan tidak jelas. Hal ini bisa membuat karyawan kecewa hingga memilih untuk resign.

2. Rekan kerja yang toksik

Ilustrasi rekan kerja. (pexels.com/August De Richelieu)

Rekan kerja yang toksik dapat memberikan dampak negatif bagi seseorang, mulai dari perkataan yang kasar hingga perbuatan yang mengganggu dalam pekerjaan. Rekan kerja seperti itu juga dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman saat bekerja. 

Banyak karyawan lebih memilih resign dibanding mempertahankan pekerjaannya, ketika menemui rekan kerja yang toksik. Sebab, bekerja bersama mereka yang toksik bisa mengganggu kesehatan mental.

3. Tidak ada kenaikan pada jenjang karier

ilustrasi bekerja (pixabay.com/magnetme)

Jenjang karier adalah tahapan yang harus dilewati seorang karyawan untuk mencapai tahapan yang lebih tinggi dari jabatannya. Adanya jenjang karier dalam pekerjaan membuat karyawan semangat dan mempunyai tujuan yang jelas dalam bekerja. Selain pendapatan yang bertambah kenaikan jenjang karier dapat menjadi ajang aktualisasi diri bagi para karyawan.

Tanpa jenjang karier yang jelas, karyawan akan merasa jenuh dalam menjalani pekerjaannya. Mereka merasa tidak ada tantangan dan arah yang jelas dalam bekerja. Banyak karyawan yang lebih memilih untuk mundur apabila bekerja pada perusahaan tanpa jenjang karier yang jelas.

4. Adanya tambahan tugas kerja yang melebihi kemampuan

ilustrasi lembur kerja (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi lembur kerja (pexels.com/cottonbro)

Tambahan pekerjaan memang bisa menjadi kesempatan bagi karyawan untuk mempelajari hal baru. Namun, tambahan pekerjaan yang melebihi kemampuan pekerja dapat menimbulkan masalah. Apalagi, jika tidak dibarengi dengan tambahan pendapatan bagi karyawan.

Pekerja akan merasa kelelahan dan kewalahan dalam melaksanakan tugas kerjanya yang berlebihan. Bahkan output pekerjaan yang dihasilkan juga tidak akan maksimal. Akibatnya, karyawan akan merasa tertekan dan memilih resign dari pekerjaannya.

5. Atasan tidak dapat menghargai kinerjanya

ilustrasi atasan galak (pexels.com/Karolina Grabowska)

Atasan yang baik harus dapat menghargai kinerja timnya. Ia harus menyadari bahwa pencapaiannya saat ini adalah berkat bantuan dan kerja sama tim yang baik. Penghargaan yang diberikan tidak harus sesuatu yang besar. Ucapan terima kasih dan pengakuan atas kinerja sudah cukup membuat bawahan merasa dihargai.

Sayangnya, banyak atasan yang masih belum bisa menghargai kinerja timnya. Mereka sewenang-wenang dalam memberi perintah dan tidak mau memberikan penghargaan atas kinerja bawahannya. Tidak adanya penghargaan dari atasan membuat hubungan antara atasan dan bawahan menjadi tidak harmonis. Jika hal ini berlarut-larut bukan tidak mungkin bawahan lebih memilih untuk resign.

Dalam bekerja banyak hal yang membuat seseorang untuk memilih resign atau bertahan. Walaupun gaji adalah tujuan utama dalam bekerja, tapi itu bukanlah satu-satunya hal yang membuat karyawan betah menjalani suatu pekerjaan. Kalau kamu, apa yang membuatmu akhirnya resign dari pekerjaan tersebut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rinda Septiana
EditorRinda Septiana
Follow Us