Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi diskusi (pexels.com/fauxels)

Pernahkah kamu merasa kesal saat idemu ditolak mentah-mentah? Atau, kamu pernah merasa curiga dengan ide orang lain, hanya karena kamu tidak menyukainya? Nah, ada kemungkinan kamu mengalami Reactive Devaluation, lho.

Reactive Devaluation adalah bias kognitif yang membuat kita cenderung meremehkan usulan dari pihak lain, terutama jika pihak tersebut dianggap negatif atau antagonis. Fenomena ini bisa terjadi dalam berbagai situasi, mulai dari konflik interpersonal hingga negosiasi politik.

Meskipun Reactive Devaluation mungkin terdengar rumit, tapi sebenarnya fenomena ini cukup sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah lima fakta menarik tentang Reactive Devaluation yang mungkin belum kamu ketahui. Yuk, simak!

1. Reactive Devaluation memengaruhi keputusan di tempat kerja

ilustrasi prasangka (pexels.com/Mikhail Nilov)

Di lingkungan kerja, bias ini dapat menyebabkan kita menolak ide yang baik hanya karena datang dari seseorang yang tidak kita sukai atau hormati. Hal ini dapat menghambat kolaborasi dan memperburuk konflik di tempat kerja.

Misalnya, jika seorang karyawan mengusulkan solusi untuk masalah yang telah lama berlangsung, tetapi karyawan tersebut memiliki reputasi yang buruk atau hubungan yang tegang dengan rekan kerjanya, usulan tersebut mungkin akan diremehkan atau ditolak, meskipun itu bisa membawa perubahan positif.

Ini dapat mengakibatkan peluang yang terlewatkan untuk kolaborasi dan pemecahan masalah, serta mempertahankan konflik di tempat kerja dan mengurangi kekompakan tim.

2. Reactive Devaluation dapat menghambat negosiasi politik

Editorial Team

Tonton lebih seru di