5 Kesalahan Membuat Portofolio Kerja yang Wajib Dihindari, Perhatikan!

Saat sedang mencari lowongan kerja, baik sebagai freelancer, pekerja tetap, atau bahkan sekadar untuk membangun personal branding, tentu kamu membutuhkan adanya portofolio kerja. Namun, sering kali terdapat beberapa kesalahan kecil saat membuatnya.
Dalam artikel ini, terdapat daftar kesalahan yang umumnya terjadi dalam pembuatan portofolio kerja. Pastikan kamu gak melakukan hal-hal yang sama dengan berikut ini, ya!
1. Terlalu bertele-tele memamerkan banyak pekerjaan

Mungkin kamu merasa bangga terhadap semua achievement yang sudah didapatkan dan ingin agar semua orang melihat karyamu sebanyak mungkin. Namun, langkah ini ternyata kurang tepat, lho.
Calon klien atau employer bisa jadi gak akan melihat portofoliomu secara lengkap. Mereka hanya mencari karyamu yang relate dengan apa yang dibutuhkan. Nah, pintarlah dalam memilih karya terbaikmu yang sekiranya menarik untuk dilirik.
2. Konteks tulisan yang kurang jelas

Saat membuat portofolio yang berisi gambar visual karyamu, jangan lupa untuk selalu memberikan penjelasan tentang konteks pembuatannya. Jabarkan secara jelas!
Minimal harus mencantumkan waktu kapan karya dibuat, bagaimana karya dibuat, siapa saja yang terlibat dalam karya atau proyek tersebut, dan peran apa yang kamu berikan saat itu. Usahakan juga untuk mencantumkan angka sebagai tolak ukur kinerjamu dalam setiap karya atau proyek.
3. Terlalu sedikit pekerjaan yang dicantumkan

Memasukkan terlalu banyak karya atau pekerjaan dalam portofolio itu kurang tepat, namun kamu juga gak boleh terlalu pelit mencantumkan hasil kerja. Ingatlah bahwa portofolio adalah wadah personal branding kepada klien atau pun employer.
"Portofolio memberikan bukti kredibel atas pekerjaan maupun karyamu. Dokumen tersebut dapat memberi kepercayaan diri untuk memamerkan dirimu," kata penulis buku Personal Branding For Dummies, Susan Chritton, dilansir Dummies.
4. Informasi pribadi yang tidak jelas dan kurang lengkap

Informasi pribadi biasanya diletakkan pada bagian 'About Me' di portofolio kerja. Pastikan kamu menulisnya dengan ringkas, jelas, dan mudah ditemukan. Letakkan pada bagian portofolio yang mudah dibaca dan usahakan jangan memakai font yang terlalu kecil!
"Kesalahan umum dalam pembuatan portofolio adalah membuat detail kontak sulit ditemukan," kata penulis buku Great TED Talks: Creativity, Tom May, dilansir Creative Bloq.
5. Kurang up to date

Penting banget agar kamu selalu up to date saat menyajikan informasi ke dalam portofolio. Calon klien atau employer mungkin bisa melihat beberapa kali portofolio yang kamu unggah, misalnya di situs job seeker.
Jika tidak ada suatu hal baru yang kamu tambahkan pastinya mereka menganggap kamu gak ada pekerjaan atau karya terbaru, bukan? Untuk itu, jangan pernah malas untuk terus update portofoliomu.
Deretan kesalahan tersebut harus dihindari agar portofoliomu jadi semakin menarik saat dilihat calon employer. Semoga ulasan di atas membantu, ya!