5 Plus Minus Punya Tanda Tangan Rumit

Masih ingat gak, kapan pertama kali kamu latihan bikin tanda tangan? Siapa yang mengajarimu saat itu? Biasanya orang mulai belajar membuat tanda tangannya sendiri mendekati lulus SD. Pasalnya, tanda tangan diperlukan dalam sejumlah berkas pendidikan.

Jika sudah ada album kenangan saat lulus nanti kadang siswa juga diminta buat kasih tanda tangan. Namun, tanda tangan semasa kecil masih kerap berubah-ubah. Tanda tangan baru tetap setelah kamu punya kartu tanda penduduk. Dirimu gak bisa lagi sembarangan mengganti tanda tangan.

Bentuk dan panjang tanda tangan memang gak diatur secara pasti. Ada tanda tangan yang terlihat sangat simpel menyerupai paraf. Namun, ada juga tanda tangan yang rumit karena panjang dan banyak garis yang bertumpah-tindih. Kalau tanda tanganmu seperti ini, ada sisi plus dan minusnya yaitu:

Pemalsuan tanda tangan di sejumlah dokumen penting tentu berbahaya. Kalau tanda tanganmu sudah dibubuhkan di sana, kamu dianggap mengetahui serta menyetujui sesuatu. Padahal, belum tentu benar dirimu yang menandatangani dokumen tersebut.

Kian rumit tanda tanganmu, kian sulit bagi siapa pun menirunya. Bila ada orang yang nekat coba-coba memalsukan tanda tanganmu, hasilnya terlihat berbeda dan bikin curiga. Pihak yang menerima dokumen tersebut serta mengenali perbedaan tanda tangan pasti mengonfirmasinya dulu padamu. Benar atau tidak kamu yang menandatanganinya.

Maka jarang ada orang yang berani memalsukan tanda tangan dengan tingkat kesulitan tinggi. Risiko ketahuannya lebih besar. Akan tetapi, sulitnya tanda tangan dipalsukan kadang juga menjadi masalah. Bila ada berkas yang gak terlalu penting, orang lain yang dipercaya olehmu pun tak mampu menirunya. Padahal berkas harus ditandatangani langsung, tidak boleh secara digital, dan posisimu sedang di luar kota.

Kamu sendiri yang menciptakan tanda tangan tersebut dengan segala detail yang membuatnya rumit. Maka boleh jadi tanda tangan itu juga menggambarkan sifatmu yang suka merumitkan semua hal. Cara berpikirmu tidak simpel sehingga memengaruhi setiap tindakanmu.

Hal-hal yang sebetulnya cukup direspons singkat atau bahkan tidak usah ditanggapi sama sekali malah diberi reaksi secara berlebihan. Dirimu juga cenderung bertele-tele. Seperti tanda tanganmu yang gak bisa dibubuhkan secepat tanda tangan yang lebih sederhana. Kamu sering overthinking dan akhirnya ragu membuat keputusan.

Jika penggambaran di atas gak sesuai denganmu tentu baik sekali. Akan tetapi bila dirimu merasa ada benarnya, apa yang bisa dilakukan? Tanda tanganmu di berbagai dokumen penting tak mungkin diubah. Ubahlah cara berpikirmu agar tidak lagi serumit tanda tangan itu. Bedakan antara sekadar tanda tangan dengan sifatmu yang seharusnya bisa lebih positif.

Ternyata bukan hanya orang lain yang kesulitan meniru tanda tanganmu. Kamu sendiri juga gak bisa bikin tanda tangan yang sama persis di berbagai kesempatan. Bahkan bila dirimu mesti menandatangani dua lembar dokumen secara berurutan, garis-garisnya lain.

Makin banyak berkas yang mesti ditandatangani, makin tak konsisten bentuk tanda tanganmu. Umumnya memang perbedaan seperti ini tidak menjadi masalah. Pihak lain masih dapat memakluminya dan tetap percaya bahwa semua tanda tangan asli dibubuhkan olehmu.

Namun, antisipasi juga kalau-kalau suatu saat ada orang yang meragukan salah satu tanda tanganmu. Kamu sebaiknya kembali berlatih membuat goresan-goresan secara konsisten. Kurangi kecepatan tanganmu ketika menandatangani sesuatu supaya bentuknya lebih rapi dan cukup mirip dengan tanda tanganmu yang sudah-sudah.

Untuk orang-orang yang belum pernah bertemu langsung denganmu, bentuk tanda tanganmu bisa menarik perhatian mereka. Dibandingkan dengan tanda tangan yang simpel, tanda tangan rumit biasanya lebih mencuri perhatian. Orang yang melihatnya menjadi penasaran dengan sosokmu.

Rasa penasaran juga dialami oleh orang yang hanya mengenalmu sekilas. Rumitnya tanda tanganmu seperti kode untuknya lebih mempelajari kepribadianmu. Tanda tangan itu akan diartikannya bermacam-macam. Sebagiannya dicocok-cocokkan dengan hasil pengamatan mereka terhadapmu.

Dirimu berinteraksi dengan orang lain secara biasa-biasa saja. Namun, mereka bisa meyakini kamu tak menampilkan seluruh hal tentang dirimu. Mirip tanda tanganmu yang di balik kerumitannya ternyata menyembunyikan sesuatu. Seperti huruf-huruf yang dirangkai sedemikian rupa hingga membentuk namamu. Atau, kata tertentu yang penuh makna bagimu.

Sejauh ini, berapa banyak tanda tangan yang pernah dibubuhkan olehmu di satu waktu? Kalau dirimu baru pernah menandatangani 3 sampai 5 berkas secara berurutan mungkin belum terasa capeknya. Bayangkan bila kamu menjadi penulis yang mesti menandatangani ratusan bahkan ribuan eksemplar buku.

Kamu duduk seharian saja barangkali baru menandatangani sebagiannya. Tambah rumit tanda tanganmu tambah lelah pula dirimu. Ada perbedaan besar antara kamu menorehkan tanda tangan yang singkat dan sederhana dengan tanda tangan panjang serta penuh detail.

Padahal bagi calon pembaca, tanda tangan penulis menjadi sesuatu yang istimewa. Mereka bahkan mau repot-repot mengantre atau mengeluarkan uang lebih banyak untuk sebuah buku yang langsung ditandatangani oleh penulisnya. Semuanya harus tanda tangan asli, bukan sekadar cap. Sementara itu, tanda tangan yang pendek dan simpel mempercepat tugasmu selesai.

Lantaran kamu telanjur mempunyai tanda tangan yang rumit, tentu gak lantas perlu mengubahnya. Namun bila nanti dirimu mengajari anak atau keponakan bikin tanda tangan, jadikan pengalamanmu sebagai pelajaran. Berikan contoh tanda tangan yang lebih simpel daripada tanda tanganmu serta alasannya.

5 Plus Minus Punya Tanda Tangan Rumit

Intinya sih...

Editorial Team

Tonton lebih seru di