Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Soft Skill yang Bisa Terbentuk dari Kebiasaan Menulis, Kunci Sukses

ilustrasi kebiasaan menulis (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Aktivitas menulis adalah jalan terbaik bagi orang yang ingin mengembangkan diri. Menulis sering dianggap sebagai kegiatan menakutkan bagi yang tidak memiliki hobi tersebut. Namun, menulis sejatinya bukan hanya sebuah hobi atau jalan karier yang bisa dilakukan segelintir orang saja.

Setiap orang bisa menulis dan mereka yang rajin melakukannya akan memperoleh banyak manfaat. Soft skill yang selama ini selalu dibutuhkan di dunia kerja pun bisa dikembangkan dengan belajar menulis secara rutin. Enam soft skill ini bisa lahir secara alami apabila kamu merutinkan kebiasaan menulis.

1. Kemampuan berpikir kritis penulis terasah setiap harinya

ilustrasi berpikir kritis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Untuk serius dalam menulis dan menghasilkan karya yang layak diterbitkan, orang tentu tidak bisa sembarangan merangkai kata. Dari tema tulisan hingga diksi, semua harus dipikirkan dengan matang. Perlu kemampuan berpikir kritis untuk bisa menyusun tulisan dengan baik.

Oleh karena itu, orang yang gemar menulis pasti memiliki kemampuan berpikir kritis. Semakin lama menekuni ranah kepenulisan, kemampuan berpikir kritis juga terus membaik. Orang yang gemar menulis pun jadi bisa kritis terhadap banyak hal, bukan hanya karya yang mereka geluti setiap harinya.

2. Orang yang gemar menulis selalu lebih adaptif

ilustrasi orang adaptif (pexels.com/Christina Murillo)

Adaptif menjadi soft skill yang paling dibutuhkan di dunia kerja. Kemampuan adaptasi akan membuat pegawai lebih sering diandalkan karena mampu mengendalikan segala situasi. Untuk mengasah kemampuan ini, menulis menjadi solusi sederhana yang bisa dilakukan secara rutin.

Penting bagi setiap orang yang menulis untuk memiliki sifat adaptif. Tulisan yang dibuat bukan hanya untuk konsumsi diri sendiri. Setiap tema tulisan pun memerlukan pendekatan yang berbeda sehingga sifat adaptif sangat diperlukan di sini.

3. Menulis melahirkan pribadi yang percaya diri

ilustrasi orang percaya diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang percaya diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Untuk memulai menulis, setiap orang sudah harus memiliki kepercayaan diri. Tanpa sifat tersebut, sulit untuk berani mencoba membuat sebuah tulisan. Untuk itu, kebiasaan menulis pasti menghasilkan pribadi yang percaya diri.

Kepercayaan diri yang dibentuk dari kebiasaan menulis akan memengaruhi keberanian untuk menunjukkan kemampuan yang lain. Menulis adalah sarana yang murah untuk melatih sifat percaya diri. Jika sudah memiliki soft skill ini, kesempatan yang terbuka akan semakin besar.

4. Berawal dari menulis, orang bisa mendapat motivasi tinggi

ilustrasi kebiasaan menulis (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Menulis adalah kegiatan yang mudah, tetapi kadang sulit dimulai oleh beberapa orang. Butuh motivasi tinggi untuk mencari tema kemudian menuangkannya dalam tulisan. Bagi yang sudah memiliki kebiasaan menulis, mencari motivasi jadi tidak sulit lagi.

Jika motivasi tersebut suatu saat hilang, orang yang sudah terbiasa menulis pasti tidak akan panik. Kondisi yang sudah terbiasa membuat penulis jadi mudah membangkitkan motivasi agar kembali tinggi. Orang dengan motivasi tinggi pasti selalu mempunyai keinginan untuk belajar sehingga disukai di dunia kerja.

5. Kegiatan menulis melatih kemampuan berempati

ilustrasi orang berempati (pexels.com/Anastasi Shuraeva)
ilustrasi orang berempati (pexels.com/Anastasi Shuraeva)

Menulis adalah kegiatan yang begitu dekat dengan sifat kemanusiaan. Setiap tulisan berangkat dari pengalaman manusia yang begitu beragam. Hanya orang dengan empati tinggi yang bisa menghasilkan tulisan bagus secara terus-menerus.

Soft skill yang berkaitan dengan empati pun bisa dihasilkan dari kebiasaan menulis. Tulisan sering kali dibuat bukan untuk keuntungan diri sendiri. Menulis adalah usaha untuk memahami orang lain dan mereka yang berempati besar pasti mampu untuk menguasainya.

Sejumlah soft skill yang dibutuhkan di dunia kerja ternyata bisa diasah dari kebiasaan yang begitu sederhana. Untuk itu, jangan bosan-bosan untuk menulis, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Mulyati
EditorSri Mulyati
Follow Us