5 Tanda Adanya Diskriminasi di Tempat Kerja, Kamu Jangan Mau Ditindas!

Salah satu tanda jika calon tempat kerjamu memililiki budaya diskriminatif bisa dilihat sejak kamu wawancara. Misalnya dengan adanya pertanyaan yang sejatinya tidak ada hubungannya soal pekerjaan, tapi itu menyinggung soal identitasmu.

Sebut saja pertanyaan seputar jenis kelamin, ras, usia, agama, dan lain sebagainya. Atau misal saat usiamu sudah memasuki angka 40, pertanyaan soal kecakapan dan kekuatan fisik mereka tanyakan. Padahal, sebagai manusia, kamu memililiki preferensi pribadi yang harus dilindungi. Sebagai profesional kamu tentu paham jika hal-hal personal tidak ada sangkut pautnya dengan karier.

"Ah kamu 'kan perempuan, mana bisa naik jabatan."

Sering dapat komentar seperti itu di kantor? Meski nadanya terdengar bercanda, ini adalah tanda diksriminasi, apalagi jika hal serupa diucapkan berulang. Selain membuat kamu tak nyaman, komentar seperti ini menciptakan ruang lingkup yang toxic.

Tak cukup hanya direndahkan sebagai perempuan, hasil kerjamu pun selalu diremehkan. Awalnya orang tersebut mungkin hanya meragukan kinerjamu. Tapi, tidak menutup kemungkinan dia akan membawa-bawa konteks diskriminasi yang sama saat kamu sedang mengalami kesulitan. 

Diskriminasi gender masih sangat umum terjadi di lingkungan kerja. Contohnya saat kantor sedang ada acara, pekerja perempuan akan mendapat tugas tambahan yang identik dengan perempuan, misalnya mengurus konsumsi atau dekorasi.

Selain itu, diskriminasi karena penampilan juga bisa saja terjadi. Misalnya kamu memiliki kulit yang cenderung lebih gelap, pasti ada saja yang memberimu tugas di luar ruangan karena kamu dianggap sudah biasa panas-panasan. Menjengkelkan, bukan?

Beberapa perusahaan memiliki peraturan bahwa antar karyawan dilarang membicarakan gaji. Apakah tempat kerjamu juga seperti ini? Peraturan konyol semacam ini adalah cara perusahaan untuk menutupi praktik upah yang tidak adil antara satu karyawan dengan lainnya.

Padahal, sejatinya dengan posisi yang sama, tingkat kesulitan dan banyak pekerjaan yang sama, gaji harus dibayarkan sama. Selain jumlah, ketepatan waktu membayarkan gaji juga sering kali dibedakan jika kantormu memang memiliki budaya diskriminasi akut. Kalau ini benar terjadi, jangan ragu untuk speak up demi mendapatkan keadilan, ya!

Diskriminasi di tempat kerja juga bisa terjadi karena adanya perasaan mengistimewakan salah satu pekerja, atau bisa juga disebut dengan favoritisme. Secara terus menerus, kamu akan mengalami perlakuan yang berbeda dari atasan kepada rekan kerja yang posisinya sama.

Misalnya orang lain mendapat tugas yang lebih mudah atau tak sebanyak kamu, orang lain bisa mudah ajukan cuti, atau ruang kerja yang lebih bagus. Bukan hanya karena perasaan lebih menyukai, tapi favoritisme ini bisa juga terjadi karena adanya hubungan saudara. 

Jika sudah terlibat oleh ruang lingkup kerja yang seperti ini, tak ada salahnya untuk pikir ulang dan cari kantor baru. Selain membuatmu jadi susah berkembang, punya teman toxic justru bisa menimbulkan tekanan batin tersendiri. 

Jika kamu menemukan bentuk-bentuk diskriminasi seperti tersebut di atas, jangan diam saja, ya!