Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Menghadapi Rekan Kerja yang Terlalu Kuasai Diskusi Tim

ilustrasi rekan kerja yang menguasai diskusi tim (pexels.com/fauxels)
ilustrasi rekan kerja yang menguasai diskusi tim (pexels.com/fauxels)

Ketika kamu bekerja dalam tim, pasti ada momen di mana kamu harus menghadapi rekan kerja yang suka mendominasi pembicaraan. Situasi ini bisa jadi bikin frustrasi, terutama saat kamu merasa pendapatmu gak didengar atau kesempatan untuk berbicara jadi terbatas. Kalau sudah begini, kamu harus mempunyai cara menghadapi rekan kerja yang terlalu kuasai diskusi tim.  

Dalam artikel ini, kamu akan melihat bagaimana menghadapi rekan kerja yang dominan tanpa harus terlibat dalam konflik atau membuat suasana jadi canggung. Siap untuk mengubah dinamika timmu jadi lebih positif? Mari bahas lebih lanjut!

1. Tetapkan ekspektasi yang jelas

ilustrasi menetapkan ekspektasi yang jelas dalam tim (pexels.com/Rebrand Cities )

Coba deh, di awal setiap rapat, bikin aturan main yang mendorong semua orang untuk ikut berpartisipasi secara seimbang. Kamu bisa bilang, "Di rapat ini, kita semua punya kesempatan yang sama untuk berbagi pendapat. Aku harap kita semua bisa saling mendengarkan dan memberi ruang satu sama lain." Dengan menetapkan aturan ini, kamu membuat semua orang paham kalau setiap suara penting dan harus didengar.

Cara ini efektif banget buat mengurangi dominasi dari satu orang. Ketika semua anggota tim tahu bahwa mereka punya hak yang sama untuk berbicara, mereka akan lebih termotivasi untuk ikut aktif dan berkontribusi. Selain itu, suasana diskusi jadi lebih adil dan seimbang, sehingga ide-ide dari setiap orang bisa keluar dengan maksimal.

2. Gunakan interupsi yang sopan

ilustrasi memberikan kritik di rapat (unsplash.com/Cherry)
ilustrasi memberikan kritik di rapat (unsplash.com/Cherry)

Saat kamu merasa ada yang terlalu mendominasi percakapan, jangan ragu untuk mengarahkan kembali diskusi dengan cara yang ramah. Kalau seseorang terus-menerus berbicara dan gak memberi ruang bagi orang lain, kamu bisa bilang, "Terima kasih atas pendapatmu, tapi aku ingin menyelesaikan poinku dulu." Kalimat ini membantu kamu mengambil alih kembali diskusi tanpa harus membuat suasana jadi tegang.

Dengan menggunakan interupsi yang sopan, kamu juga bisa mengarahkan pembicaraan dengan lebih tegas tapi tetap menjaga suasana tetap nyaman. Ini juga memberi sinyal bahwa pendapatmu juga penting dan perlu didengar. Yang paling penting, cara ini gak bikin orang lain merasa diserang atau tertekan, sehingga diskusi tetap berjalan dengan lancar.

3. Ajak orang lain untuk berpendapat

ilustrasi mendengarkan rekan kerja meski berbeda pendapat (pexels.com/MART PRODUCTION)

Saat rapat, sering kali ada anggota tim yang lebih pendiam atau kurang aktif. Nah, tugas kamu adalah menarik mereka ke dalam percakapan. Jika diskusi didominasi oleh satu orang, kamu bisa dengan santai bilang, "Aku menghargai pendapatmu, tapi aku juga ingin mendengar apa yang orang lain pikirkan." 

Dengan cara ini, kamu gak hanya menghargai kontribusi orang yang dominan, tapi juga memberi kesempatan bagi rekan tim lainnya untuk berbicara. Ini membantu menciptakan suasana diskusi yang lebih adil dan inklusif, di mana semua orang merasa bisa memberikan masukan.

4. Terapkan batas waktu

ilustrasi melakukan rapat di kantor (pexels.com/fauxels)

Di awal rapat, coba sampaikan aturan main ini kepada semua anggota tim. Contohnya, kamu bisa bilang, "Untuk rapat kali ini, kita akan menetapkan batas waktu sekitar 2-3 menit untuk setiap orang dalam memberikan pendapat." Dengan cara ini, kamu membuat semua orang tahu bahwa setiap suara punya waktu yang sama.

Menetapkan batas waktu membantu agar diskusi tetap berjalan lancar dan adil. Ini juga mencegah satu orang mengambil alih terlalu banyak waktu, sehingga semua anggota tim punya kesempatan yang sama untuk berbicara. Selain itu, aturan ini membuat rapat jadi lebih terstruktur dan efisien.

5. Bicarakan secara pribadi

ilustrasi bicara dengan rekan kerja (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi bicara dengan rekan kerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika kamu menghadapi rekan kerja yang terus menguasai diskusi tim dan gak ada perubahan meskipun sudah dicoba berbagai cara, mungkin saatnya untuk bicara secara pribadi. Ini bisa jadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah tanpa merusak suasana tim.

Atur waktu untuk percakapan satu lawan satu dengan rekan kerjamu. Saat berbicara, jelaskan dengan lembut dan jujur tentang bagaimana dominasi mereka memengaruhi dinamika tim. Ini bikin rekan kerja yang lain jadi kurang aktif, lho. 

Sampaikan kritik tanpa menyalahkan. Fokuskan pada bagaimana perilaku tersebut memengaruhi tim, bukan pada kesalahan pribadi mereka. Misal, "Aku tahu kamu punya banyak ide bagus, tapi kalau bisa, mari kita bagi waktu dengan lebih merata supaya semua orang bisa berbicara."

6. Tetap tenang dan terkendali

Ilustrasi diskusi (pixabay.com/Free-Photos)

Ketika kamu berhadapan dengan seseorang yang mendominasi percakapan, penting banget untuk menjaga ketenanganmu. Jangan biarkan emosi mempengaruhi cara kamu merespons. Jika rekan kerjamu terus-menerus berbicara tanpa memberi kesempatan orang lain, cobalah untuk tetap tenang dan berbicara dengan nada yang bersahabat.

Respon yang tenang bisa membantu meredakan ketegangan dan mencegah situasi jadi semakin panas. Ketika kamu merespons dengan sabar, kamu memberi contoh sikap profesional dan mendorong percakapan yang lebih konstruktif. 

Dengan menerapkan cara menghadapi rekan kerja yang menguasai diskusi tim, kamu bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan mendorong semua anggota tim untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi. Jangan lupa juga untuk selalu mengedepankan komunikasi yang baik. Yang penting, jangan biarkan hal ini mengganggu produktivitas atau semangat kerjamu. Semoga tips-tips tadi bisa membantu kamu dalam menghadapi situasi ini, ya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lathiva R. Faisol
EditorLathiva R. Faisol
Follow Us