Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Soft Skill yang Pasti Dibutuhkan dalam Karier, Pelajari!

ilustrasi rekan kerja (unsplash.com/Smartworks Coworking)

Soft skill erat kaitannya dengan kemampuan interpersonal seseorang dalam me-manage tim yang menentukan tercapainya tujuan sebuah perusahaan. Biasanya kemampuan ini dikaitkan dengan cara komunikasi yang dimiliki oleh seseorang. Kalau hard skill biasanya didapat melalui pendidikan formal atau pelatihan, soft skill justru dapat dikembangkan melalui pengalaman.

Walaupun berbeda dengan hard skill yang bersentuhan langsung secara 'teknis' dengan pekerjaan, soft skill pun memegang pengaruh besar. Bagaimana tidak, berjalannya koordinasi dan operasional perusahaan nyatanya dipengaruhi oleh skill ini. Gak perlu khawatir, pelajari enam kemampuan berikut agar bisa mendukung pencapaian karier impianmu. 

1. Memahamai diri sendiri dengan baik

Ilustrasi Kantor (unsplash.com/Annie Spratt)

Hal yang mendasar untuk memulai semuanya, dibutuhkan kemampuan untuk memahami diri terlebih dulu. Penting untuk dilakukan, ini ternyata membawa peran yang besar. Bukan tanpa alasan dengan mengetahuinya, akan membuatmu lebih mudah dalam me-manage diri. Karena kamu tahu dengan baik value, kekurangan, tantangan hingga motivasi yang akan mengarahkanmu dalam karier. 

2. Menyikapi adanya feedback dari siapa saja

ilustrasi kantor (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Dalam dunia profesional, saling memberi masukan yang membangun adalah hal wajar. Maka dari itu, dibutuhkan kemampuan yang baik dalam memberikan respons terkait feedback yang diterima. Karena tak jarang ada yang kesulitan untuk menerima dan melakukan masukan tersebut. Dianggapnya hal itu bukanlah yang terbaik untuk dilakukan. Ada keyakinan yang dia pegang tersendiri dan enggan untuk dilepaskan.

3. Kemampuan dalam mendengarkan orang lain

ilustrasi bekerja (unsplash.com/Ant Rozetsky)

Sejatinya dalam tim masing-masing pihak tentu memiliki peran tersendiri. Oleh karena itu tak jarang dibutuhkan penerimaan dari setiap sudut pandang untuk menyatukan pikiran. Selain merespons masukan, ada kalanya kamu juga belajar untuk menjadi pendengar. Hal ini dimaksudkan agar kamu gak selalu mendominasi keadaan. Ketahui bahwa setiap orang memiliki waktunya masing-masing untuk menampilkan diri.

4. Leadership untuk memanage tim dalam kerja

ilustrasi kantor (unsplash.com/Campaign Creators)

Tidak bisa ditampik bahwa leadership skill bukanlah hal yang murah. Ini didapatkan karena pembelajaran yang dinamis dan memakan waktu cukup lama. Nyatanya di dunia profesional seperti saat ini, skill tersebut sangat dibutuhkan. Bagaimana kamu dapat memimpin dan mengondisikan seluruh tim menjadi poin yang cukup kritis.

Karena tak sedikit orang yang menguasai pekerjaan, namun kesulitan dalam me-manage orang di dalamnya. Sehingga terkadang saat bekerja, tim tidak berjalan dengan semestinya. 

5. Kecerdasan emosional dalam menghadapi beragam situasi

ilustrasi bekerja (unsplash.com/TheStandingDesk)

Gak bisa dipungkiri, memang bukan hanya kemampuan dan pengetahuan teknis saja yang dibutuhkan. Kecerdasan emosional dalam menyikapi setiap keadaan juga penting untuk dimiliki. Bagaimana kamu memahami sekitar dan fleksibel dalam menghadapi tekanan pekerjaan menjadi kekuatan yang utama.

Tak jarang banyak yang menyerah akibat adanya tuntutan dan ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi. Selanjutnya menjadi pemicu burn out dalam pekerjaan, yang seharusnya dicari solusinya. 

6. Kemampuan dalam sharing apapun yang diketahui

ilustrasi meeting (unsplash.com/Christina@wocintechchat.com)

Sedikit rasanya orang yang mampu melakukan poin terakhir ini. Tapi ternyata kemampuan sharing mengenai pengalaman hingga ilmu yang dimiliki kepada orang lain penting untuk dilakukan. Bayangkan saja jika semua pegawai menyimpan kemampuannya untuk diri sendiri dan enggan untuk berbagi, maka koordinasi gak akan berjalan.

Nantinya informasi yang ada hanya disimpan di kepala masing-masing. Selain itu tidak akan ada titik temu karena keterbatasan informasi yang disebabkan karena kesalahan sendiri.

Soft skill dan hard skill memang harus berjalan beriringan untuk saling melengkapi. Namun untuk soft skill, nyatanya dibutuhkan awareness yang cukup tinggi agar bisa dengan mudah kamu pahami. Karena soft skill didapat dari pelatihan diri dan pengalaman yang kamu alami. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tiwi Aprilia
EditorTiwi Aprilia
Follow Us