Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Hal Penting yang Harus Diingat Content Writer Saat Menulis

ilustrasi content writer (unsplash.com/Corinne Kutz)
ilustrasi content writer (unsplash.com/Corinne Kutz)

Content writer merupakan posisi yang penting pada sebuah perusahaan untuk meningkatkan brand awareness pada masyarakat secara luas. Tugas dari seorang content writer yaitu membuat dan mengunggah artikel mengenai topik yang berhubungan dengan perusahaan pada situs website atau sosial media. Seorang content writer ini harus bisa memberikan tulisan yang berkualitas untuk memberikan user experience yang berkesan.

Menjadi seorang content writer bukan sekadar menulis saja, melainkan memperhatikan beberapa aspek penting lainnya. Ada beberapa hal yang harus dilakukan content writer agar bisa menunjukkan performa yang baik pada perusahaan. Berikut ini merupakan poin-poin penting yang harus diingat oleh seorang content writer ketika menulis artikel!

1. Menulis sesuai dengan kaidah penulisan yang benar

ilustrasi mencari kata yang sesuai kaidah (unsplash.com/Bastian Riccardi)
ilustrasi mencari kata yang sesuai kaidah (unsplash.com/Bastian Riccardi)

Skill penting yang harus menjadi kemampuan yang dikuasai oleh content witer yaitu dapat menulis sesuai dengan kaidah penulisan, seperti KBBI atau PUEBI. Hal ini menjadi dasar utama untuk kamu kuasai sebelum terjun dalam dunia kepenulisan. Tanpa menguasai kaidah penulisan yang baik, kualitas artikel yang kamu buat akan terlihat buruk dan tidak memberikan kenyamanan saat membacanya. 

Sebagai content writer, sudah seharusnya kamu menulis setiap ejaan dengan mengecek kata yang paling tepat terlebih dahulu beserta artinya. Kamu tidak boleh malas untuk melakukan pengecekan kata ini untuk membuat sebuah tulisan yang berkualitas. Semakin berkualitas sebuah artikel, maka akan semakin menarik minat para pembaca.

2. Melakukan riset konten terlebih dahulu

ilustrasi riset konten (unsplash.com/Scott Graham)
ilustrasi riset konten (unsplash.com/Scott Graham)

Para content writer juga harus melakukan riset terlebih dahulu mengenai topik yang akan dibahas. Kamu tidak boleh langsung menulis tanpa adanya riset yang mungkin akan memberikan informasi yang keliru pada tulisan. Tulisan dengan informasi yang tidak akurat ini akan menjadi artikel hoax yang kurang baik untuk menjadi konsumsi publik. 

Kamu bisa melakukan riset konten dengan membaca beberapa artikel yang berkaitan. Saat mencari sumber informasi, kamu juga harus memastikan bahwa artikel tersebut sudah memuat informasi yang benar. Menjadi seorang content writer memang memiliki tanggung jawab untuk rajin membaca agar bisa menjadi sumber inspirasi tulisan yang berkualitas.

3. Menentukan kata kunci yang paling sesuai

ilustrasi Google Analytics (unsplash.com/Myriam Jessier)
ilustrasi Google Analytics (unsplash.com/Myriam Jessier)

Kunci dari artikel yang mudah ditemukan oleh pengguna internet yaitu adanya kata kunci yang sesuai. Sudah seharusnya kamu juga melakukan riset kata kunci ini dengan beberapa langkah yang benar. Salah satunya dengan melakukan riset melalui Google Analytics atau SEMRush untuk hasil yang lebih baik. 

Para content writer perlu memahami penggunaan kata kunci ini dengan benar. Letakkan dengan porsi yang setara, tidak terlalu sedikit, dan tidak terlalu banyak. Maka dari itu, menjadi seorang content writer bukan hanya menulis saja, tetapi bisa memahami detail menulis seperti ini.

4. Menghindari tulisan hasil dari AI

ilustrasi ChatGPT (unsplash.com/Solen Feyissa)
ilustrasi ChatGPT (unsplash.com/Solen Feyissa)

Adanya bantuan AI atau ChatGPT memang menjadi jalan pintas yang menguntungkan untuk menulis artikel. Namun, tentu saja kamu harus menghindari melakukan kegiatan menulis dari AI ini. Gunakanlah AI dengan bijak dan tidak asal melakukan copy paste dengan gegabah. 

Artikel yang mengutip keseluruhan dari AI akan dianggap sebagai artikel spam hasil kerja robot. Artikel tersebut juga mungkin akan sama dengan website lain yang akhirnya membuat artikel milikmu terindikasi melakukan plagiasi. Jadi, usahakan untuk menulis sendiri menggunakan tatanan bahasa yang ada di kepalamu.

5. Membuat tulisan yang informatif dan bukan sekadar promosi

ilustrasi artikel (unsplash.com/Michal Parzuchowski)
ilustrasi artikel (unsplash.com/Michal Parzuchowski)

Jika kamu menjadi seorang content writer pada perusahaan yang menjual barang atau jasa, kamu tidak boleh menulis hanya pada artikel promosi saja. Bukan dalam artian tidak boleh menulis artikel hard-selling, tetapi tetap harus mengimbanginya dengan artikel yang informatif. Artikel tambahan ini tetap masih berhubungan dengan jati diri barang atau jasa yang kalian tawarkan. 

Sebuah situs website yang baik bukan hanya menawarkan artikel promosi saja, tetapi bisa menyajikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan pengguna internet. Maka lakukanlah riset untuk topik yang bisa kamu tuliskan pada website perusahaan. Jangan sampai website kamu hanya memuat artikel promosi yang kurang menarik.

6. Revisi tulisan sebelum diunggah

ilustrasi revisi tulisan (unsplash.com/Thomas Lefebvre)
ilustrasi revisi tulisan (unsplash.com/Thomas Lefebvre)

Langkah yang tidak boleh terlewatkan oleh seorang content writer yaitu melakukan revisi sebelum diunggah. Revisi ini harus kamu lakukan untuk memastikan bahwa isi artikel sudah sangat baik. Kamu harus cermat dalam melakukan revsi dan memastikan tidak ada kesalahan penulisan yang bisa mengganggu pembaca. 

Kamu bisa melakukan revisi minimal dua kali untuk memastikan kualitas sebelum diunggah. Kalimat yang kurang enak dibaca juga bisa kamu sunting untuk menjadi tatanan yang lebih baik. Semakin cermat kamu melakukan revisi, maka akan semakin berkualitas isi dari artikel yang sudah kamu buat.

7. Belajar menulis artikel yang berlandaskan SEO

ilustrasi SEO (unsplash.com/Merakist)
ilustrasi SEO (unsplash.com/Merakist)

Pada beberapa perusahaan, seorang content writer biasanya menjabat juga sebagai SEO specialist. Namun, pada beberapa perusahaan, kedua profesi ini terpisah dan ditangani oleh masing-masing karyawan. Sebagai seorang content writer, kamu juga perlu mempelajari hal-hal mendasar mengenai SEO untuk tulisan yang sesuai dengan ketentuan website

Sudah banyak kelas mengenai tulisan yang berlandaskan SEO untuk membuat tulisanmu lebih dilirik oleh mesin pencari. Artikel yang berlandaskan SEO biasanya akan muncul di halaman utama mesin pencari dan memiliki traffic yang stabil. Sedangkan tanpa adanya kaidah SEO, tulisan akan tenggelam dan tidak tersentuh oleh pengguna internet.

8. Melakukan indexing Google

ilustrasi indexing artikel (unsplash.com/Myriam Jessier)

Poin penting terakhir yang harus kamu ingat adalah melakukan indexing setelah mengunggah artikel. Indexing ini bisa dilakukan pada Google Search Console atau website bantuan lain. Dengan adanya indexing, artikel yang sudah kamu tulis akan muncul pada halaman mesin pencari. 

Mengunggah artikel tanpa adanya indexing merupakan perilaku yang sia-sia. Artikel pada website yang kamu kelola akan dibiarkan begitu saja tanpa pembaca. Jadi, mulailah untuk melakukan indexing untuk semua artikel yang kamu unggah. 

Sudah sangat jelas bahwa menjadi content writer bukan hanya menulis tanpa aturan saja, tetapi memahami beberapa kaidah yang berlaku. Menulis tanpa memperhatikan beberapa poin di atas hanya akan menjadi sebuah tulisan yang kurang berkualitas. Sedangkan menjadi content writer artinya harus siap melakukan performa yang baik untuk website perusahaan. 

Sebelum memutuskan menjadi content writer, kamu harus mengingat poin-poin di atas. Semoga adanya pemahaman mengenai sedikit ilmu ini akan membawa kamu menjadi content writer yang sukses dan menunjukkan performa yang baik. Yuk, perbaiki tulisanmu dan berusaha mengembangkan skill menulis yang sudah kamu miliki!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisah Nurrahmatillah
EditorAnnisah Nurrahmatillah
Follow Us