Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengatasi Rasa Bosan saat WFH Selama Ramadan

ilustrasi bekerja dari rumah atau WFH (freepik.com/tirachardz)
Intinya sih...
  • Atur waktu kerja pada saat paling produktif, seperti setelah sahur atau sebelum buka puasa.
  • Buat to-do list harian dan prioritaskan tugas-tugas prioritas agar dapat bekerja dengan ritme yang santai, tetapi tetap produktif.
  • Atur ulang meja kerja dengan dekorasi kecil agar suasana kerja terasa lebih menyenangkan dan sisihkan waktu untuk refreshing.

Ramadan memang jadi momen yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Selain menjalani puasa, banyak dari kita yang juga menjalani work from home (WFH) selama bulan suci ini. Meski bekerja dari rumah dinilai lebih nyaman, ini juga menimbulkan tantangan tersendiri.

Tanpa adanya suasana kantor yang ramai dan teman berinteraksi, WFH bisa terasa membosankan. Jangan sampai, deh, pekerjaan dan puasa jadi terganggu karena rasa bosan. Agar tetap produktif, yuk, coba tips ini biar kamu tidak mudah bosan saat WFH selama Ramadan!

1. Atur jadwal yang jelas

ilustasi membuat jadwal (freepik.com/pch.vector)

Salah satu keuntungan WFH ialah kamu bisa mengatur waktu sendiri sesuai kebutuhan. Meski begitu, pastikan kamu tetap punya jadwal yang jelas. Usahakan untuk menyelesaikan pekerjaan pada waktu-waktu paling produktif, misalnya setelah sahur atau sebelum buka puasa. Ini bisa membantumu fokus lebih lama tanpa terganggu rasa lemas pada siang hari.

Cobalah buat to-do list setiap hari. Buat daftar tugas dari yang paling prioritas sampai yang paling ringan. Tugas prioritas sebaiknya dikerjakan pada awal hari saat kamu masih punya banyak energi dan fokus. Dengan begitu, kamu tidak akan bingung harus mulai dari mana dan bisa mengatur ritme kerja yang santai, tapi tetap produktif.

2. Ciptakan suasana kerja yang nyaman

ilustrasi mendekorasi ruangan (freepik.com/freepik)

Kalau WFH terasa membosankan, bisa jadi ini karena suasana kerja yang monoton. Coba, deh, atur ulang meja kerja agar kamu bisa lebih fresh. Tambahkan dekorasi kecil, seperti tanaman hias mini, lampu meja yang hangat, atau bantal kursi yang empuk. Hal-hal sederhana ini bisa bikin mood kamu jadi lebih baik dan suasana kerja terasa lebih menyenangkan.

3. Luangkan waktu untuk hobi

ilustrasi membaca buku di atas kasur (pexels.com/Monstera)

Selain bekerja, kamu juga perlu menyisihkan waktu untuk refreshing. Manfaatkan waktu istirahat atau setelah jam kerja untuk melakukan hobi yang kamu suka. Kamu bisa membaca buku, bermain game, nonton film, menggambar, atau memasak untuk persiapan buka puasa. Dengan begitu, kamu tidak hanya fokus pada pekerjaan, tapi juga punya waktu buat bersenang-senang.

4. Lakukan olahraga ringan

ilustrasi laki-laki sedang melakukan peregangan (freepik.com/bristekjegor)

Meski sedang puasa, bukan berarti kamu bisa malas-malasan seharian. Tetap lakukan olahraga ringan, seperti stretching, yoga, atau jalan-jalan di sekitar rumah. Olahraga ini bisa membantu mengusir rasa bosan sekaligus bikin tubuh tetap fit selama menjalani WFH dan puasa. Pilih waktu yang tepat untuk berolahraga, misalnya setelah sahur, menjelang buka puasa, atau setelah salat Tarawih. Kamu juga bisa berolahraga selama 10—15 menit pada sela-sela bekerja agar tubuh kamu tetap bugar. 

5. Tetap terhubung dengan teman

ilustrasi rapat virtual (freepik.com/freepik)

WFH kadang bikin kita merasa terisolasi karena tidak adanya interaksi dengan teman-teman kantor. Nah, agar tidak bosan, usahakan untuk tetap terhubung dengan teman-temanmu. Kamu bisa memanfaatkan platform seperti Zoom atau Google Meet untuk sekadar ngobrol ringan atau berbagi cerita tentang pengalaman puasa. Ini bisa jadi momen seru-seruan dan menghilangkan rasa jenuh selama WFH.

WFH selama Ramadan memang bisa terasa membosankan. Namun, dengan beberapa tips di atas, kamu bisa tetap produktif dan menikmati waktu kerja di rumah. Yang penting, atur waktu dengan baik, ciptakan suasana kerja yang nyaman, dan jangan lupa berikan waktu bagi diri sendiri untuk refreshing. Selamat WFH dan menjalankan ibadah puasa, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us