Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Kesalahan yang Bikin Karier Stagnan, Kerja Terus tapi Hasilnya Nihil

ilustrasi seorang perempuan yang merasa stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seorang perempuan yang merasa stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bicara soal karier, ini merupakan hal penting yang dikejar banyak orang, mungkin termasuk kamu. Tentu saja tindakan semacam itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, bekerja tidak hanya tentang urusan aktualisasi diri, tetapi juga usaha untuk meraih capaian terbaik dan penghasilan layak yang dapat digunakan untuk mencukupi berbagai kebutuhan dan keinginan dalam hidup. Semua itu diharapkan dapat menjadi bekal untuk ciptakan masa depan cerah.

Sayangnya, meniti karier bukan perkara sepele. Alih-alih meraih posisi yang diinginkan atau berhasil menciptakan prestasi hebat, ternyata kamu malah cenderung jalan di tempat. Kamu bekerja setiap hari, tetapi bisa dikatakan bahwa hasilnya seolah nihil. Kalau sudah begini, tentu ada yang perlu dievaluasi, nih. Tidak menutup kemungkinan, kariermu jadi stagnan karena kamu melakukan beberapa kesalahan berikut ini.

1. Sekadar fokus menyelesaikan kerja, bukan bekerja secara berkualitas

ilustrasi seorang pria yang sedang malas bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seorang pria yang sedang malas bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada banyak tugas di tempat kerja yang harus diselesaikan setiap harinya. Tidak dapat dimungkiri bahwa hal ini terkadang menimbulkan kejenuhan tersendiri, terlebih bila deadline hampir bersamaan. Kamu merasa seperti dikejar waktu dan kelabakan, sehingga kehilangan fokus. Akibatnya, kamu hanya berusaha untuk sekadar menyelesaikan tugas tanpa memperhatikan kualitasnya.

Sayangnya, pekerjaan yang bermutu rendah ini bisa menimbulkan masalah. Jika terdapat banyak kesalahan, kamu harus melakukan berbagai revisi agar hasil tugas sesuai dengan ekspektasi. Tidak jarang, hal ini bisa menghambat pekerjaan lain bila sedang bekerja dalam tim. Kalau hal semacam ini sering terjadi, atasan pun akan meragukan kemampuanmu, sehingga memberikan penilaian buruk terhadap kinerjamu. Rugi banget, deh!

2. Selalu menghindari tantangan

ilustrasi menolak sesuatu (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi menolak sesuatu (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Di dalam melakoni suatu pekerjaan, terkadang kamu tidak hanya akan mengerjakan sesuatu yang menjadi tugasmu. Ada kalanya kamu diminta untuk sedikit naik level, meski masih di bidang yang sama. Sebagai contoh, bila biasanya kamu jadi anggota suatu tim kerja, kini diberi kesempatan untuk memimpin tim tersebut dalam proyek terbaru karena atasan melihat ada potensi hebat dalam dirimu.

Namun, terkadang kamu justru menghindari tantangan semacam ini hanya karena kurang percaya diri. Ada rasa takut bahwa tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik dan malah mengacaukan pekerjaan. Padahal, berbekal sedikit keberanian dan kemauan untuk belajar dari orang yang sudah berpengalaman, kamu bisa mengambil kesempatan tersebut dan mengeksekusinya dengan baik. Dengan begini, mungkin jalan kariermu akan berbeda.

3. Tidak menunjukkan peran aktif dalam pekerjaan

ilustrasi suasana rapat di kantor (pexels.com/Christina Morillo)
ilustrasi suasana rapat di kantor (pexels.com/Christina Morillo)

Ketika bekerja, memang boleh saja menjadi pasif, sekadar mengerjakan apa yang menjadi tugas utama, atau malah sesekali menunggu disuruh dulu baru bergerak. Namun demikian, hal ini akan membuatmu tidak terlihat alias invisible, terlebih bila rekan-rekan di sekelilingmu ternyata cukup ambisius dan berusaha untuk menunjukkan potensi terbaiknya. Akibat buruk bisa muncul, yaitu kamu jadi sulit mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan karier.

Jika tidak ingin kariermu stagnan, maka cobalah ubah kebiasaan pasif tersebut. Mulai sekarang, berusahalah untuk lebih aktif dalam memberikan kontribusi. Sebagai contoh, sampaikan ide atau usulan saat rapat, ambil tantangan untuk memimpin tim kerja, dan sebagainya. Jika kemampuanmu itu diperhatikan oleh atasan, bukan tidak mungkin bila akhirnya kamu diberi kesempatan untuk raih promosi jabatan, bukan begitu?

Karier yang stagnan bisa jadi merupakan hasil akumulasi dari kesalahan-kesalahan dalam bekerja selama ini. Oleh sebab itu, kamu wajib melakukan evaluasi diri, baik secara mandiri atau meminta feedback dari rekan-rekan kerja yang dipercaya. Jadikan seluruh masukan yang ada sebagai bahan untuk memperbaiki keadaan, sehingga perlahan tetapi pasti, kamu bisa menciptakan progress positif yang bantu kembangkan karier. Selamat mencoba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us