Kini taman vertikal menjadi metode inovatif penghijauan di kota-kota besar. Suasana yang tetap modern, minimalis, dan cinta lingkungan membuat kaum millennial perkotaan mulai melirik taman vertikal ini.
Sebenarnya hampir semua tanaman fleksibel untuk dilatih tumbuh ke atas. Jadi akar tanaman tetap ada di tanah, namun batang tanaman bisa dilatih untuk merambah di kawat atau dinding hingga bisa tumbuh vertikal. Kalau kamu masih penasaran manfaat taman vertikal, langsung saja cek di bawah ini.
Tanah di kota besar terkenal dengan harganya yang mahal, tentu menjadi hal yang malas membuat taman. Tapi hal ini bisa kamu hindari jika ingin membuat taman vertikal lho. Hal ini karena taman yang tumbuh ke atas hanya sedikit membutuhkan area tanam.
Taman vertikal lebih sedikit menghabiskan waktu untuk perawatan hingga cocok dilakukan oleh orang millennial yang dikenal sibuk. Karena untuk merawat taman ini, kamu gak perlu menyiapkan tanah yang luas. Selain itu, tanaman yang disiram pun tidak menyebar hingga kamu tidak memerlukan waktu yang lama untuk berjalan.
Karena tidak memerlukan tanah yang luas, biaya perawatan pun bisa dihemat. Biaya untuk pestisida dan pupuk pun tidak perlu sebesar taman konvensional.
Tanaman yang dilatih untuk tumbuh ke atas lebih banyak menghasilkan buah. Dari studi, tanaman tomat yang tumbuh vertikal menghasilkan buah yang lebih banyak. Hal ini dikarenakan daun bisa mendapatkan lebih mendapatkan sinar matahari untuk fotosintesis dibandingkan taman konvensional.
Tanaman yang tumbuh vertikal akan lebih mudah dirawat dan mudah dipotong. Proses pemangkasan atau pemotongan ini membuat batang tanaman lebih kuat. Cobalah melakukan cara ini pada stroberi dan mentimun.
Di samping itu, sinar matahari dan sirkulasi udara yang lebih baik pada taman vertikal membuat tanaman bebas dari penyakit. Ketika tanaman dibiarkan tumbuh alami seperti taman konvensional, cabang tanaman akan menyebar dan tumbuh rendah hingga potensi penyakit pun makin banyak.
Karena tanaman tumbuh ke atas, kamu gak harus menunduk ketika merawatnya. Tentu saja hal ini membuat punggungmu tidak sakit.
Akan lebih baik lagi bila kamu mengatur tinggi tanaman menyesuaikan dengan tinggi tubuh. Pastinya ini akan memudahkanmu memanen buahnya. Setuju kan?
Karena tanaman vertikal bisa merambah di teralis atau pagar, kamu bisa memanfaatkannya sebagai pemisah ruangan yang artistik. Sebagai contoh, pemisah antara kolam renang dengan pekarangan rumah atau pemisah antar ruang di dalam rumah.
Kalau mempunyai kucing atau anjing bahkan ayam pasti tahu sulitnya menjauhkan tanaman dan tanah yang suka mereka gali. Tapi kamu bisa menjauhkan hewan peliharaan dari tanaman ketika membuat taman vertikal. Atur saja tinggi tanaman vertikalmu hingga hewan peliharaan tidak bisa menyentuhnya.
Jadi tak ada alasan lagi untuk enggan menanam tanaman di rumah atau apartemenmu. Apalagi kalau kamu menanam sayuran atau tanaman obat yang bisa menghemat pengeluaran bulanan. Tentu menyenangkan ya!