Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

11 Kosakata Bidang Hukum dalam KBBI yang Sering Ditulis Keliru 

ilustrasi palu sidang (freepik.com/Free-Photos)

Daftar kata dalam KBBI Daring edisi V (2016) terdiri atas beberapa kategori, yakni bahasa, bidang, kelas kata, ragam, dan jenis. Bidang dalam KBBI terbagi lagi menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah bidang hukum.

Para pemelajar, khususnya yang menekuni ilmu hukum, tentu sudah tidak asing lagi dengan daftar istilah di bawah ini. Nah, apakah kamu sudah menuliskan istilah-istilah tersebut sesuai ejaan yang tepat berdasarkan KBBI?  

Daripada penasaran, berikut 11 kosakata bidang hukum dalam KBBI yang sering ditulis keliru. Simak sampai akhir, ya!

1. Punya makna penyelesaian perkara di pengadilan, kata ini terdaftar di KBBI sebagai "adjudikasi", bukan "ajudikasi"

ilustrasi pengadilan (pixabay.com/Free-Photos)

2. Cermati, ejaan yang tepat adalah "arbitrase", bukan "arbitrasi". Huruf terakhirnya adalah "e", ya!

ilustrasi pasangan berselisih (pixabay.com/Afif Kusuma)

3. Sinonim kata residivis yang tepat adalah "bramacorah", bukan "bromocorah"

ilustrasi bramacorah (pixabay.com/TheDigitalWay)

4. Tahu istilah "fasakh"? Pembatalan ikatan pernikahan oleh pengadiln agama ini sering kali ditulis keliru menjadi "pasah"

ilustrasi pernikahan (pixabay.com/Artistic Films)

5. Harta yang berhasil dikumpulkan selama berumah tangga sehingga menjadi hak berdua merupakan pengertian dari "gana-gini", bukan "gono-gini"

ilustrasi pasangan dan harta gana-gini (pixabay.com/u_wo4vlc9e)

6. Bedakan dengan "kaskaya", harta yang dibawa oleh suami atau istri dari usaha masing-masing sebelum atau selama perkawinan. Penulisannya bukan "akas kaya", lho!

ilustrasi uang (pixabay.com/S K )

7. Bukan "konsinyering", melainkan "konsinyasi". Makna kata satu ini adalah penitipan uang kepada pengadilan, misalnya apabila penagih hutang menolak menerima pembayaran

ilustrasi konsinyasi (pixabay.com/Capri23auto)

8. Bukan "rekisitor" maupun "rekisitur", tuntutan pemidanaan dari jaksa dalam perkara di pengadilan adalah pengertian lema "rekuisitor"

ilustrasi pengadilan (freepik.com/fanjianhua)

9. "Residivistis" merupakan sifat mengulangi lagi tindak kejahatan yang serupa. "Residif" bukanlah penulisan yang benar, ya!

ilustrasi tangan dengan borgol terbuka (pixabay.com/Лечение наркомании)

10. "Sanksi" merupakan imbalan, baik positif maupun negatif, yang ditentukan dalam hukum. Ingat, berbeda artinya dengan kata "sangsi"!

ilustrasi sel penjara (pixabay.com/Falkenpost)

11. Bantahan atau banding memiliki istilah "verset". Perhatikan, penulisannya bukan "verzet". Gunakan huruf "s"!

ilustrasi timbangan (pixabay.com/Janine Bolon)

Tak hanya orang-orang yang sedang belajar hukum saja yang harus memahami. Pengetahuan soal kesebelas istilah di atas juga wajib diketahui oleh semua orang. Sudah menerapkan penulisan kata yang benar?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Matthew Suharsono
EditorMatthew Suharsono
Follow Us