Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Tenun Ikat Dayak/Sintang, Motif Suku Dayak yang Unik 

ilustrasi pemakaian tenun ikah Dayak/Sintang untuk fashion (youtube.com/Laely Passions)

Tenun ikat Dayak atau tenun ikat Sintang bukan hanya kain biasa saja, lho. Kain tradisional ini merupakan simbol dari kebudayaan yang kaya dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Kain ini membawa banyak fakta unik tenun ikat Dayak/Sintang yang menarik dan membuat kamu semakin kagum dengan keindahan dan kekayaan budaya Dayak. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul, teknik pembuatan, motif, pengakuan internasional, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga warisan ini tetap hidup. Yuk, dibaca sampai akhir!

1. Warisan budaya Dayak

ilustrasi pemakaian tenun ikat Dayak/Sintang (youtube.com/Laely Passions)

Tenun ikat Dayak/Sintang bukan sekadar kain, tapi bagian integral dari kehidupan masyarakat Dayak. Kain ini gak cuma dipakai untuk keseharian, namun juga memiliki fungsi sakral dalam berbagai upacara adat. Jadi, setiap helai kain ini membawa makna mendalam. Motif-motifnya dengan warna-warna yang kaya, sering menggambarkan cerita-cerita tentang alam, kehidupan sehari-hari, sampai kepercayaan spiritual masyarakat Dayak.

Kain ini juga menjadi media bagi masyarakat Dayak untuk menjaga dan melestarikan budaya mereka. Kamu bisa melihat bagaimana setiap penenun, saat menenun kain ini, seakan-akan sedang merajut kisah hidup dan nilai-nilai luhur mereka. Jadi, tenun ikat ini lebih dari sekadar karya seni, tapi juga narasi visual yang menceritakan identitas suku Dayak kepada dunia, lho.

2. Proses pembuatan yang panjang

ilustrasi menenun tenun ikat Dayak/Sintang (youtube.com/Laely Passions)

Kamu pernah membayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu lembar kain tenun ikat Dayak/Sintang? Jangan kaget kalau proses pembuatannya bisa memakan waktu hingga tiga bulan. Ya, waktu yang cukup lama untuk satu kain. 

Kenapa bisa begitu lama? Ini karena setiap tahapan dalam prosesnya dilakukan secara manual. Mulai dari pemilihan benang, pewarnaan dengan bahan alami, hingga menenun benang tersebut menjadi kain dengan motif indah.

Bisa dibilang, ini adalah proses yang membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan keterampilan tinggi. Penenun menggunakan alat tenun tradisional yang sudah dipakai turun-temurun. Mereka pun harus memastikan setiap simpul benang diikat dengan presisi untuk menghasilkan motif yang diinginkan. Setiap kesalahan kecil dalam pengikatan bisa merusak pola keseluruhan. Jadi, bisa bayangkan betapa besar dedikasi yang mereka berikan untuk menghasilkan satu kain yang penuh makna ini, ya. 

3. Teknik tenun yang unik

ilustrasi teknik ikat yang unik untuk membuat tenun ikat Dayak/Sintang (youtube.com/Laely Passions)

Hal paling menonjol dari kain ini adalah teknik "ikat" yang digunakan. Teknik ini melibatkan pengikatan benang sebelum proses pewarnaan. Setelah diikat, benang-benang ini dicelup dalam pewarna alami, sehingga bagian yang diikat akan tetap berwarna asli sementara bagian lain berubah warna. Kemudian, benang tersebut dilepaskan dan ditenun menjadi kain yang motifnya terbentuk dari kombinasi warna-warni indah yang dihasilkan melalui proses ikat tadi.

Hasil akhirnya? Sebuah kain dengan motif unik yang gak bisa ditemukan di kain-kain lainnya. Setiap motif yang dihasilkan gak hanya sekadar estetika, tapi juga membawa cerita di baliknya. 

4. Motif yang penuh makna

ilustrasi motif tenun ikat Dayak/Sintang (youtube.com/Laely Passions)
ilustrasi motif tenun ikat Dayak/Sintang (youtube.com/Laely Passions)

Motif-motif pada tenun ikat Dayak/Sintang gak dibuat secara sembarangan. Setiap motif yang ditenun memiliki makna tersendiri. Contohnya, ada motif yang terinspirasi dari alam, seperti daun, bunga, atau hewan yang biasa dijumpai di hutan Kalimantan. Ada juga motif yang menceritakan tentang kepercayaan spiritual masyarakat Dayak, tentang roh leluhur atau kekuatan alam yang mereka hormati.

Dengan cara ini, kain menjadi semacam buku sejarah yang menceritakan bagaimana masyarakat Dayak hidup, apa yang mereka percayai, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan alam sekitarnya. 

5. Pengakuan internasional

ilustrasi pemakaian tenun ikah Dayak/Sintang untuk fashion (youtube.com/Laely Passions)

Kain tenun yang satu ini gak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Amerika Serikat, Belanda, Jerman, hingga Italia adalah negara yang sudah mengenal keindahan dan kualitas dari kain ini. Bahkan, kain ini sering kali menjadi juara dalam kompetisi tenun di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Apa yang membuatnya begitu istimewa di mata dunia? Kain ini gak hanya soal keindahan visual, tetapi juga keunikan teknik dan cerita budaya yang menyertainya. Inilah yang membuat banyak orang dari berbagai negara tertarik untuk mempelajari dan bahkan memiliki kain ini. Kain ini juga menjadi bagian dari promosi budaya Indonesia ke panggung dunia, mengingatkan orang-orang tentang kekayaan tradisi yang masih hidup di tanah air kita.

Melihat fakta unik tenun ikat Dayak/Sintang ini, kamu akan mengetahui bahwa ini bukan hanya sebuah kain, namun sebuah cerminan dari identitas budaya Suku Dayak yang kaya akan sejarah, makna, dan keindahan. Jadi, setiap kali kamu melihat atau memegangnya, ingatlah bahwa kamu sedang memegang sepotong warisan budaya yang sangat berharga, hasil dari dedikasi para penenun yang telah menjaga tradisi ini hidup hingga sekarang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lathiva R. Faisol
EditorLathiva R. Faisol
Follow Us