Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Peribahasa dengan Kata 'Jalan', Tahu Arti Searah Bertukar Jalan?

ilustrasi jalan (pexels.com/Lisa Fotios)

Apa yang ada di dalam benakmu saat mendengar kata "jalan"? Apakah sebuah kata yang menjelaskan keberadaan alamat? Atau justru lawan dari berlari? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada banyak pengertian "jalan". Salah satunya adalah tempat untuk lalu lintas orang (kendaraan dan sebagainya).

Termasuk dalam kata benda, lema "jalan" cukup sering digunakan sebagai pelengkap kalimat. Selain itu, kata tersebut juga memiliki beragam arti setelah dirangkai dalam peribahasa, lho. Penasaran apa saja peribahasa yang dimaksud? Yuk, simak selengkapnya pada ulasan berikut.

1. Peribahasa pertama ada "alur bertempuh, jalan berturut" yang memiliki makna 'dilakukan menurut adat (kebiasaan) yang lazim'

ilustrasi adat istiadat (pexels.com/Artem Beliaikin)

2. "Jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis" bermakna 'kita harus hati-hati dan tidak mudah teperdaya akan sesuatu yang elok'

pasangan berbincang (pexels.com/Julia M Cameron)

3. Selanjutnya, ada "lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena diturut" yang berarti 'kepandaian bisa didapat karena rajin berlatih'

perempuan sedang bekerja (pexels.com/Los Muertos Crew)

4. "Sedepa jalan ke muka, setelembap jalan ke belakang" bermakna 'maju terus untuk menyampaikan maksud'

ilustrasi orang berbincang (pexels.com/Felicity Tai)

5. "Sudu-sudu di tepi jalan dipanjat kena durinya, disinggung kena rabasnya, ditakik kena getahnya" memiliki arti 'orang yang tidak bisa dikalahkan'

perempuan memegang piala (pexels.com/Anna Tarazevich)

6. "Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan" punya makna 'cinta kasih seorang anak tidak bisa mengalahkan cinta kasih seorang ibu'

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Nicola Barts)

7. "Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung" menjelaskan bahwa segala sesuatu ada tata caranya

ilustrasi pasangan merakit meja (pexels.com/cottonbro)

8. "Anggup-anggip bagai rumput tengah jalan" memiliki makna 'hidup yang serba kesusahan'. Contohnya miskin, sakit, dan lainnya

ilustrasi orang sakit (pexels.com/cottonbro)

9. Terakhir ada peribahasa "searah bertukar jalan" yang memiliki makna 'sama maksudnya tetapi berlainan cara mencapainya'

ilustrasi orang berdiskusi (pexels.com/olia danilevich)

Semakin bertambah bukan pengetahuan bahasamu setelah membaca peribahasa di atas? Makna peribahasa "jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis" juga bisa kamu petik sebagai nilai moral, nih. Yuk, pelajari lebih banyak lagi agar pengetahuanmu seputar kekayaan bahasa negeri kita semakin berkembang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yulia Nor Annisa
EditorYulia Nor Annisa
Follow Us