8 Rekomendasi Buku Cerita Anak untuk Belajar Budi Pekerti, Gratis!

- Cerita anak dengan nilai budi pekerti dapat membentuk karakter anak sejak dini.
- Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra menyediakan buku bacaan untuk segala jenjang usia pada situs web BUDI.
- Buku cerita anak dari situs BUDI mengajarkan nilai-nilai kejujuran, bertanggung jawab, empati, dan inklusivitas melalui kisah yang ringan dan bermakna.
Membentuk karakter anak sejak dini merupakan investasi terbesar untuk masa depannya. Salah satu cara efektif mengajarkan nilai-nilai budi pekerti pada anak ialah melalui cerita menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Beruntungnya, akses terhadap bacaan berkualitas menjadi kian mudah pada era digital saat ini.
Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra berupaya menggalakkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) salah satunya dengan menyediakan buku bacaan untuk segala jenjang usia pada situs web BUDI (Buku Digital), termasuk untuk jenjang SD/MI.
Mulai dari kisah tentang kejujuran dalam hal kecil hingga penerimaan terhadap perbedaan, tiap cerita dirancang untuk menumbuhkan kesadaran moral anak melalui contoh nyata. Yuk, jelajahi satu per satu rekomendasi buku cerita anak untuk belajar budi pekerti!
1. Botol Minum Ru

Botol Minum Ru mengajarkan nilai kejujuran melalui kisah Ru yang ceroboh dan salah menuduh temannya. Cerita sederhana ini menunjukkan pentingnya berpikir sebelum berprasangka dan berani meminta maaf. Buku ini cocok untuk pembaca anak sebagai pengantar pemahaman tentang komunikasi yang baik dan menyelesaikan kesalahpahaman dengan empati.
2. Dua Potong Gorengan

Dua Potong Gorengan menyampaikan nilai budi pekerti melalui kisah Bayu yang tergoda untuk mengambil gorengan tanpa izin kemudian belajar bertanggung jawab atas kesalahannya. Cerita ini menunjukkan pentingnya kejujuran dalam hal kecil dan keberanian meminta maaf sehingga cocok menjadi media pembelajaran karakter untuk anak usia SD/MI tentang konsekuensi tindakan dan integritas diri.
3. Jujur Itu Keren

Jujur Itu Keren mengisahkan Didi, Syifa, dan Ipung yang belajar nilai kejujuran saat menghadapi dilema mengembalikan uang sisa belanja bahan wayang. Ceritanya menunjukkan bagaimana kejujuran memperkuat persahabatan, terlepas dari kesalahan kecil seperti Ipung yang lupa membawa uang. Buku ini menegaskan bahwa jujur adalah pilihan keren dalam kehidupan sehari-hari dengan bahasa yang ringan dan ilustrasi ciamik.
4. Kio si Penjaga Lumbung

Kio Si Penjaga Lumbung bercerita tentang Kio, seekor landak yang dituduh mencuri hasil panen di Desa Muma. Cerita ini menunjukkan bagaimana bukti dan komunikasi dapat menyelesaikan konflik serta pentingnya bertanggung jawab dengan jujur meminta maaf saat salah. Pesan mengenai empati dan kerja sama tampak ketika warga memberi Lala kesempatan untuk bekerja setelah mengaku mencuri.
5. Senangnya Bermain dengan Nina

Senangnya Bermain dengan Nina berisi kisah Aisyah dan teman-temannya yang belajar menerima Nina, ABK yang menggunakan alat bantu dengar. Melalui permainan petak umpet dan lompat tali, mereka menyadari bahwa perbedaan fisik bukan penghalang persahabatan, justru membuka kesempatan untuk saling memahami. Cerita sederhana ini menjadi contoh nyata bagaimana sikap inklusif dan empati bisa tumbuh melalui interaksi sehari-hari.
6. Sepeda untuk Salam

Berikutnya ada Sepeda untuk Salam yang menguraikan nilai-nilai kepedulian dan toleransi lewat hubungan persahabatan Salam dan Stella. Stella berasal dari keluarga lebih mampu, sementara Salam harus berjalan kaki karena keterbatasan ekonomi. Namun, keduanya saling menghargai tanpa melihat latar belakang. Buku ini memberi contoh konkret tentang bagaimana perbedaan sosial bisa dijembatani oleh empati, perhatian, dan semangat berbagi.
7. Teman untuk Tetangga Baru

Teman untuk Tetangga Baru mengisahkan Runi dan teman-temannya yang belajar berempati usai bertemu Lili, tetangga baru dengan kondisi asma yang membuatnya sukar mengikuti kecepatan bersepeda. Melalui konflik sederhana, cerita ini menyoroti pentingnya inklusivitas dan kesabaran dalam menerima perbedaan kemampuan fisik. Buku ini mengajak anak-anak memahami bahwa persahabatan sejati dibangun dari penerimaan dan dukungan, bukan penilaian atas kelemahan orang lain.
8. Tia Ingin Seperti Naya

Buku Tia Ingin Seperti Naya menggambarkan perbedaan karakter antara dua anak perempuan yang tinggal di lingkungan yang sama. Tokoh Tia belajar dari sikap sopan dan penuh hormat yang ditunjukkan Naya terhadap orang-orang di sekitarnya, termasuk yang berbeda agama atau status sosial. Buku ini menyuarakan pentingnya menumbuhkan rasa hormat melalui teladan sehari-hari.
Kedelapan buku cerita anak dari situs BUDI ini membuktikan bahwa pembelajaran karakter tidak harus kaku atau membosankan. Dengan cerita yang ringan sekaligus bermakna, anak-anak bisa belajar nilai-nilai budi pekerti dengan cara yang menyenangkan.
Yuk, bantu anak-anak tumbuh jadi pribadi yang cerdas dan berbudi luhur melalui rekomendasi buku cerita anak untuk belajar budi pekerti! Selagi gratis dan legal, manfaatkan dengan baik akses dari rekomendasi buku di atas, ya.