Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

15 Tipe Dosen yang Pasti Ada di Kampusmu!

Sumber Gambar: studyvacationusa.com
Sumber Gambar: studyvacationusa.com

Dalam menjalani kuliah, kita berhadapan dengan yang namanya dosen. Suka nggak suka, kita berhadapan sama dia selama satu semester, atau bahkan bertemu terus tiap semester. Gaya mengajar dan pembawaan tiap dosen berbeda-beda, tapi di kampusmu, pasti ada seenggaknya satu (atau lebih) dosen yang begini.

1. Dosen kaku.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosenkaku www.ibtimes.co.uk.jpg

Nada monoton, tanpa ekspresi, bahasa super baku. Saking kakunya, kamu hampir nggak ngerti dia masih bisa diajak berteman atau nggak di luar kelas. 

2. Dosen killer.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosenkiller www.kompasiana.co.jpg

Biasanya berhasil membuat kelas jadi kayak kuburan. Duduk tegak, jangan bicara jika nggak diminta, gestur mendadak bisa membunuhmu, dan tidak ada suara apapun termasuk nafas. Hiiy..

3. Dosen setengah jam saja.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosensetengahjam www.reddit.co.jpg

Hore! Kita biasanya suka yang begini karena bisa langsung pulang atau jalan-jalan. Tapi nyesek juga sih yang rumahnya jauh.

4. Dosen setengah jam saja bonus tugas segunung.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/ngajarsetengahjamtugassegunung www.huffingtonpost.co.jpg

Kalau yang begini mending kelas sesuai jadwal aja sih..

5. Dosen cakep.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosencakep www.smallworlds.co.jpg

Para dosen yang selalu berhasil bikin melting. Godai aku, Pak. Beri aku tugas tambahan, Bu. Tembak aku dengan laser pointer-mu. #auu #uhh #mencair

6. Dosen gaul.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosenmmudagaul www.hipwee.co.jpg

Biasanya yang masih muda. Karena masih sangat update dengan perkembangan zaman, jadi lebih ngertiin kita. Yey!

7. Dosen tua.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosentua www.businessinsider.co.jpg

Kebalikannya. Menganggap kita seperti anak-anak. Kurang mampu menggunakan teknologi. Akhirnya, tugas nggak bisa dikonsultasikan via email dan ngajar masih pake cara tradisional. Rrr..

8. Dosen artis.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosenfavvorit abeo.us.jpg

Selalu jadi favorit di mana pun, kapan pun.

9. Dosen lempar tangan.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosenkasihasdos nypost.co.jpg

Entah nggak niat atau gimana, kalo nggak selalu nyerahin kelas ke asdos, kita yang disuruh presentasi materi tiap minggu. Dia hanya komentar kalau kita melakukan kesalahan. Argh..

10. Dosen korban bullying.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosenbully.jpg

Karena cara bicaranya yang nggak biasa, atau apapun yang membuat kita merasa berhak merasa lebih superior darinya. Sasaran empuk deh. Antara kita foto diam-diam untuk dijadikan meme, sindir, kasih pertanyaan-pertanyaan yang nggak penting, atau nggak kita hiraukan sama sekali. 

11. Dosen newbie.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosennewbie www.theguardian.co.jpg

Belum banyak pengalaman, alhasil sering bikin kesalahan. Err..

12. Dosen overtime.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosenngajarlama www.huffingtonpost.co.jpg

Uuhh..lemme out...

13. Dosen sibuk.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosennggakmasuk senandungcita.wordpress.co.jpg

Sampai hampir nggak pernah kelas.

14. Dosen nggak mau salah.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosennggakmaungakusalah www.supportingeducation.org.jpg

Ini nih yang nyebelin. Setiap kali salah tetep cool selalu mengeluarkan argumen untuk menyelamatkan pride-nya sebagai dosen. Ihh!

15. Dosen yang lebih cocok jadi pelawak.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150901/dosenpelawak www.bettersaidthandone.co.jpg

Ini juga biasanya jadi favorit. Nggak peduli materinya bermutu atau nggak, kita anggap kelasnya sebagai kelas hiburan di tengah kelas serius lainnya. Hore!

Gimana? Ada semua kan?

Share
Topics
Editorial Team
Reinhard Budiman
EditorReinhard Budiman
Follow Us