Kamu yang Kuliah di Kampus "Minimalis" Pasti Pernah Paham Suka-Duka Ini!
Kehidupan kuliah itu tentunya akan jadi pengalaman yang berharga. Mulai dari teman-teman, dosen, mata kuliah hingga gedungnya. Kenapa dengan gedungnya?
Ya, masing-masing kampus punya karakteristik gedung yang berbeda-beda. Tapi, tidak lepas dari karakteristik gedung kampus kalian, pasti ada yang gedung kampusnya lebih "minimalis" atau kecil dari kampus lain kan?
Apa kamu salah satu mahasiswa yang kuliah di kampusnya kecil? Pasti kamu pernah merasakan hal ini!
1. Mau muter-muter di dalam kampus? Tenang, kamu gak bakal kecapekan.
Saat anak kampus lain mau nge-print atau ke ruang dosen aja jauh, kamu yang kampusnya kecil pasti tinggal ngesot aja ke tempat tujuan kamu di dalam kampus. Jadi gak perlu capek-capek mengelilingi kampus cuma untuk ke satu tujuan aja.
2. Kampus dengan gedung yang minimalis juga terasa lebih adem karena orangnya lebih sedikit.
Kalo gedung kampusmu kecil, otomatis mahasiswa dan orang di dalamnya juga cuma sedikit. Nah faktor yang kayak gini nih yang bikin kamu jadi lebih sejuk, AC-nya juga lebih dingin karena yang konsumsi udara juga cuma sedikit.
3. Keuntungan kuliah di kampus yang gedungnya kecil: Kamu bisa beli makanan secara delivery di kantin.
Mungkin bagi sebagian kampus kecil, kamu gak perlu capek-capek ke kantin karena kantin kadang panas dan ramai apalagi kalau jam makan siang. Tinggal telfon penjual kantinmu saja, kamu bisa memesan makanan dan langsung diantar ke manapun karena kampus kecilmu membantu buat menemukanmu.
4. Tapi tiap hari kamu harus selalu ketemu orang itu lagi, orang itu lagi.
Di kampus yang kecil, kamu akan bertemu dengan orang-orang yang tidak berbeda tiap harinya, mau itu berbeda jurusan, kelas, atau fakultas sekalipun. Namun kadang bosen juga ya kalo ketemu dia lagi dia lagi di kampus.
5. Tempat nongkrong di kampusmu juga sedikit, gak sebanyak kampus besar lainnya.
Gak kayak kampus besar, basecamp di kampus yang gedungnya kecil cuma satu atau dua titik. Itupun terkadang pas mau nongkrong di sana, udah ada orang yang menempati.
6. Tapi kalo kampus sedang sepi (misalnya liburan semesteran), rasanya... sepi gak ketulungan.
Kadang pas libur semester, kampus kecil itu sepinya lebih berasa loh dari kampus besar. Gimana gak? Udah orangnya cuma sedikit, terus pada pergi semua, ya makin sepi dong ya. Yang tadinya ketemu banyak orang yang sama, eh tapi tiba-tiba gak ada.
7. Dan, tentu saja kampus "minimalis" kadang lebih horor dari kampus dengan bangunan pencakar langit.
Setiap kampus punya cerita horornya masing-masing, tapi terkadang kampus dengan gedung kecil itu ceritanya horornya lebih kerasa. Karena saking kecilnya, satu titik yang dibilang berhantu juga lebih dekat dengan kita. Kedekatan dengan makhluk halusnya juga makin dekat karena kesempitan area kampus, kan? Hiii....
8. Soal auditoriumnya? Kuota tempat duduk juga terbatas, tapi gak masalah.
Saat banyak kampus yang auditoriumnya bisa sampai satu stadion dan satu gedung sendiri, kampus dengan gedung mini cuma bisa punya auditorium yang menyesuaikan sama besar gedungnya. Ya jadi kalau ada acara di auditorium, kadang agak desak-desakan juga.
9. Saat hari wisuda, mahasiswa yang ikut prosesi tidak terlalu banyak. Dan untungnya, prosesi bisa selesai lebih cepat.
Untungnya punya kampus kecil dengan mahasiswa yang sedikit itu adalah saat wisuda, orang-orang yang dipanggil itu gak terlalu banyak, jadi pas wisudanya gak lama-lama banget. Lebih enak daripada harus nunggu lama untuk namanya dipanggil pas wisuda
10. Dan sama seperti sebelumnya, pas wisuda, kamu pun ketemu dia lagi dia lagi.
Tapi pas kita wisuda aja, kita bakal ketemu orang yang sama lagi setelah empat tahun bertemu di kampus yang sama juga. Gapapa lah, untuk sekali ini lagi.
Apa kamu juga berkuliah di gedung kampus yang kecil? Ada pengalaman lain?
