5 Istilah Makan dalam Bahasa Jawa yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Penggunaan ungkapan makan dalam bahasa Jawa sangat beragam, seperti sebutan makan untuk manusia yaitu mangan, dahar, maem. Sedangkan istilah makan untuk hewan, misalnya nguntal, mbadhok, nothol, dan lainnya.
Nah ternyata selain istilah tersebut, dalam bahasa Jawa terdapat sebutan lain yang sering juga digunakan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk makan. Berikut penjelasannya.
1. Wolon

Istilah wolon berasal dari kata wolu yang berarti delapan. Penyebutan wolon digunakan saat istirahat makan pada pukul 08.00 pagi. Biasanya hidangan yang dipilih ringan, yakni berupa snack dan secangkir kopi atau teh.
2. Rolasan

Dalam bahasa Jawa, rolas berarti dua belas. Biasanya setelah memasuki jam 12 siang berhenti bekerja sehingga penyebutan makan siang atau isoma dalam bahasa Jawa disebut rolasan. Untuk menunya yaitu makanan berat.
3. Ingon

Istilah ingon merupakan aktivitas makan bersama-sama atau ramai. Biasanya penyebutan ingon ini digunakan ketika di tempat hajatan, kerja bakti, ataupun gotong royong.
4. Mindho

Istilah yang digunakan untuk menyebut makan kedua dalam bahasa Jawa adalah mindho, terlihat dari asal kata pindho yang artinya kedua.
Untuk waktu mindho biasanya antara jam sarapan dengan sebelum makan siang.
5. Tanduk atau imbuh

Tanduk berarti tambah. Jadi dalam bahasa Jawa istilah tanduk sering digunakan ketika ingin tambah makan lagi.
Kelima istilah di atas menunjukkan bahwa tingkat penggunaan kata makan dalam bahasa Jawa memang bervariasi. Penerapan dalam menggunakan bahasa Jawa yang terpenting adalah lebih dulu melihat lawan bicara dan situasinya, ya.