Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Istilah Makan dalam Bahasa Jawa yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

ilustrasi makan bersama (unplash.com/Spencer Davis)
ilustrasi makan bersama (unplash.com/Spencer Davis)

Penggunaan ungkapan makan dalam bahasa Jawa sangat beragam, seperti sebutan makan untuk manusia yaitu mangan, dahar, maem.  Sedangkan istilah makan untuk hewan, misalnya nguntal, mbadhok, nothol, dan lainnya.

Nah ternyata selain istilah tersebut, dalam bahasa Jawa terdapat sebutan lain yang sering juga digunakan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk makan. Berikut penjelasannya.

1. Wolon

illutrasi wanita memegang segelas minum (pexels.com/Alexander Suhorucov)
illutrasi wanita memegang segelas minum (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Istilah wolon berasal dari kata wolu yang berarti delapan. Penyebutan wolon digunakan saat istirahat makan pada pukul 08.00 pagi. Biasanya hidangan yang dipilih ringan, yakni berupa snack dan secangkir kopi atau teh.

2. Rolasan

ilustrasi makan siang (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi makan siang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam bahasa Jawa, rolas berarti dua belas. Biasanya setelah memasuki jam 12 siang berhenti bekerja sehingga penyebutan makan siang atau isoma dalam bahasa Jawa disebut rolasan. Untuk menunya yaitu makanan berat.

3. Ingon

ilustrasi makan bareng (unplash.com/Toa Heftiba)
ilustrasi makan bareng (unplash.com/Toa Heftiba)

Istilah ingon  merupakan aktivitas makan bersama-sama atau ramai. Biasanya penyebutan ingon ini digunakan ketika di tempat hajatan, kerja bakti, ataupun gotong royong.

4. Mindho

ilustrasi perempuan sedang makan (unplash.com/Pablo Merchán Montes)
ilustrasi perempuan sedang makan (unplash.com/Pablo Merchán Montes)

Istilah yang digunakan untuk menyebut makan kedua dalam bahasa Jawa adalah mindho, terlihat dari asal kata pindho yang artinya kedua.

Untuk waktu mindho biasanya antara jam sarapan dengan sebelum makan siang.

5. Tanduk atau imbuh

ilustrasi mengambil makan (unplash.com/Edvin Johansson)
ilustrasi mengambil makan (unplash.com/Edvin Johansson)

Tanduk berarti tambah. Jadi dalam bahasa Jawa istilah tanduk sering digunakan ketika ingin tambah makan lagi.

Kelima istilah di atas menunjukkan bahwa tingkat penggunaan kata makan dalam bahasa Jawa memang bervariasi. Penerapan dalam menggunakan bahasa Jawa yang terpenting adalah lebih dulu melihat lawan bicara dan situasinya, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Rohmatusyarifah
EditorDwi Rohmatusyarifah
Follow Us