Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kalimat Pasif: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, hingga Contohnya

ilustrasi kalimat (Pexels.com/cottonbro)

Kalimat punya definisi sebagai satuan bahasa terkecil yang digunakan dalam menyampaikan sebuah gagasan atau informasi. Kalimat bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif. Namun, di artikel ini, kita akan membahas tentang kalimat pasif.

Lalu, bagaimana pengertian kalimat pasif dan apa saja contoh-contohnya? Simak penjelasannya di bawah, ini ya.

1. Pengertian kalimat pasif

ilustrasi kalimat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat pasif adalah sebuah kalimat yang subjeknya merupakan tujuan sebuah perbuatan. Pada kalimat ini, yang bertindak atau beraktifitas adalah si objek. 

Jika pada kalimat aktif kata kerjanya diawali dengan awalan me-, kalimat pasif umumnya ditandai dengan predikat atau verba yang dibubuhi imbuhan di- atau ter-. Misalnya didapatdimakanterbukaditutup, dan sebagainya.

2. Ciri-ciri dari kalimat pasif

ilustrasi menulis (unsplash.com/Aaron Burden)

Pada kalimat pasif, subjek bisa berperan sebagai pelaku dan sasaran atas perbuatan. Nah, agar bisa mengidentifikasi perbedaannya dengan kalimat aktif, ada ciri-ciri dari kalimat pasif yang perlu kamu ketahui dan pahami.

A. Awalan ter-

Dalam kalimat pasif, imbuhan ter- diletakkan pada awal kalimat yang punya beberapa makna. Pertama, awalan ini punya arti 'paling' jika diikuti dengan kata sifat. Kedua, bermakna 'dapat' yang diimbuhkan pada kata kerja. Contoh kalimat yang berimbuhan ter- di antaranya:

  • Makanan itu sudah satu jam tidak tersentuh.
  • Rina terjatuh dari sepeda kemarin sore.
  • Surat itu terabaikan oleh Nina.

B. Awalan di-

Imbuhan di- ini pasti diletakkan di awal kalimat dan berfungsi sebagai pengubah kalimat aktif menjadi pasif. Mudahnya, awalan ini digunakan untuk membuat pasif kata kerja yang berawalan me-.

Bukan hanya itu, syarat utama dari imbuhan ini adalah harus dirangkai dengan kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Jika dipisah, maka akan menjadi fungsi yang berbeda. Contoh dari awalan di- adalah:

  • Jeruk di kulkas dimakan sang ayah.
  • Risma disekolahkan di SMA Insan Pelita.
  • Tiga bulan lalu, rumahku didatangi ular kobra.

C. Imbuhan ke- dan -an

Selain dua di atas, dalam kalimat pastif ada kata yang diimbuhi oleh awalan ke- dan akhiran -an. Kata yang diapit oleh dua imbuhan tersebut akan memiliki makna sebagai kata sifat atau keadaan. Perlu dicatat, sebuah kata yang diimbuhi oleh awalan dan akhiran harus dirangkai bersamaan, ya!

  • Karena pulang terlalu malam, kami merasa ketakutan.
  • Petani itu kehilangan uangnya di rumah.
  • Gedung itu kebanjiran kemarin sore.

3. Jenis-jenis kalimat pasif

ilustrasi teks (unsplash.com/Annie Spratt)

Kalimat pasif sudah pasti punya susunan kalimat yang berbeda dengan kalimat aktif. Dilihat dari letak objek dan predikat atau kata kerjanya, kalimat pasif dibagi menjadi empat jenis. Berikut ini penjelasannya.

A. Kalimat Pasif Transitif

Cara mudah mengetahui kalimat pasif ini adalah berpola O-P-S atau O-P-S-K dan biasanya menggunakan imbuhan di- atau di- dan -an. Contoh kalimatnya adalah:

Kopi itu diminum ayah.

O                 P            S

Padi dipanen oleh para buruh tani

O           P                             S

B. Kalimat Pasif Semitransitif

Berbeda dengan pasif transitif, pasif semitransitif justru punya ciri tidak memerlukan objek dalam kalimatnya. Dengan begitu, pola dari kalimat ini adalah S-P, S-P-K, atau S-P-Pelengkap/Keterangan.

Nina terpeleset tadi pagi.

S            P               Ket.

Kami berdoa untuk keselamatanmu.

S             P                   Pel.

C. Kalimat Pasif Tindakan

Jenis kalimat pasif yang ini posisi predikatnya punya peran sebagai pembentuk tindakan tertentu. Biasanya, verba pada kalimat ini berimbuhan di- atau di-kan. Contohnya adalah:

  • Pencuri itu telah ditangkap polisi.
  • Film terbaru Kim Go Eun ditonton jutaan orang.
  • Bola itu ditendang sangat keras oleh Budi.

D. Kalimat Pasif Keadaan

Klaimat pasif keadaan punya ciri predikatnya berperan sebagai keadaan dari sang subjek. Adapun imbuhan yang umum dipakai adalah ke-an. Berikut ini contoh kalimatnya:

  • Dia ketiduran di kelas.
  • Rino ketahuan mencuri uang teman sekelasnya.
  • Adik selalu kesiangan saat sampai sekolah.

4. Contoh-contoh kalimat pasif

ilustrasi seseorang yang sedang menulis (pexels.com/Judit Peter)

Setelah beberapa penjelasan di atas mengenai kalimat aktif, berikut ini contoh tambahan yang bisa kamu gunakan untuk tugas sekolah. Catat baik-baik, ya!

  1. Pisang itu dimakan monyet yang kelaparan.
  2. Orang itu kecelakaan karena mengantuk.
  3. Bangunan itu ditutup oleh pemerintah.
  4. Warga pinggiran rel kereta digusur paksa oleh aparat.
  5. Baju baruku terkena tinta pulpen.
  6. Lagu "Garuda Pancasila" dinyanyikan oleh paduan suara.
  7. Semalam, kakak kehujanan di jalan.
  8. Bima kelaparan kemarin malam.
  9. Sayur dan buah dibeli ibu di pasar.
  10. Bendera Merah-Putih akan dikibarkan oleh pasukan pengibar di lapangan.
  11. Rina selalu ketiduran di kelas.
  12. Aris dijatuhi buah saat di bawah pohon.
  13. Riska terkejut mendengar kematian teman dekatnya.
  14. Jambu dilempar oleh Yoyo.
  15. Dia sangat terpukul atas kepergian kakeknya.

Itu dia penjelasan tentang pengertian kalimat pasif hingga contoh-contohnya. Semoga tulisan ini berhasil menambah pengetahuanmu, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
Seo Intern IDN Times
3+
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us