[MADING] Green Class Movement

Masa depan bumi kita ada di tangan kita! dalam edisi ini, kita akan mengeksplorasi Green Class Movement tentang bagaimana kita bisa berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Melalui Green Class Movement ini, kita akan mengeksplorasi bersama bagaimana cara menjaga lingkungan melalui tindakan sederhana, seperti mengurangi sampah, menanam pohon, mendaur ulang, hingga menggunakan energi secara bijak. Harapannya, dari sekolah inilah akan lahir kebiasaan-kebiasaan baik yang terus dibawa dan diterapkan di rumah, di masyarakat, dan di masa depan. Selamat membaca, dan mari dukung kami tim Fotlab Studio dari SMK Teladan Kertasemaya.
Fotlab Studio, SMK Teladan Kertasemaya, Indramayu
Ketua : Intan Fauziah, Anggota: Ali Hasan, Fani Safitri, Marvellino, Rahma Amanda, Safana Lubna Aqila, Pembimbing: Ahmad Zeni, S.Sn
Oleh Marvellino
Teks Fani Safitri
Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.
Esai: Latar Belakang

Kondisi lingkungan kelas terutama di tingkat sekolah menengah seringnya tidak terjaga dengan baik, membuat ruangan tidak nyaman sehingga menjadi malas untuk sekolah. Hasilnya ketika ketidakpedulian sudah terjadi akan terus tumbuh secara negatif, dan dampaknya bisa menimbulkan penyakit, mengundang hewan yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam menghadapi persoalan ini, tim Fotlab Studio selaku eco warrior menggerakan “Green Class Movement.”
Melalui tema “Green Class Movement”, muncul ajakan kepada semua civitas akademika untuk terlibat aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Solusi tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara lama. Diperlukan pendekatan baru yang berbasis pada penguatan sumber daya manusia, terutama melalui pendidikan, kesehatan, dan akses teknologi.
Pendidikan berkualitas dan menyeluruh serta mendalam, misal dari guru yang memberikan keteladanan memungut sampah dan menaruhnya di tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampahnya, supaya banyak siswa yang mengikuti. Karena kebaikan sejatinya akan menyebar dengan hasil yang positif. Atau ketika pembelajaran dimulai guru akan mengajak bersama-sama untuk mencari sampah di sekitar ruangan untuk dibersihkan terlebih dahulu. Atau dengan kegiatan mingguan, seperti pemilihan kelas terbersih, atau mensukseskan kegiatan dari pemerintah misalnya P5 yang mengelola limbah atau dimensi profil lulusan, dan juga 5 Waluya yang dianjurkan provinsi Jawa Barat dari palsafah Sunda yaitu cageur, bageur, beneur, pinteur, dan singer. Semua anjuran baik itu kita dalami dan rasakan untuk menggerakan hati semua orang. Apalagi kalau ditambah dengan diadakannya lomba Green Class Movement, makin banyak kegiatan berhadiah, makin semangat semua siswa berkolaborasi dalam kelasnya untuk berprestasi.
Menanam pohon juga penting untuk keasrian, dan kesehatan lingkungan kelas. Tanaman memberikan kesejukan dan oksigen yang dibutuhkan manusia, apalagi ada beragam tanaman yang mempunyai manfaat banyak dari mulai menjadi hiasan sehingga menjadi dekorasi yang cantik dan enak dipandang, herbal, sampai dipercaya mengusir binatang yang membahayakan.
Dan yang terakhir dari gerakan ini adalah teknologi, salah satunya mading ini dengan disebar, ke banyak pembaca secara online. Sebelumnya, kita juga bisa mencari jenis tanaman yang pas dan cocok untuk dalam ruangan kelas, dan yang di luar atau di teras. Satu siswa tidak hanya membawa satu tanaman ke sekolah, tapi juga bisa menjelaskan jenis dan manfaat dari pohon yang dia pilih.
Di samping itu, Green Class Movement harus disosialisasikan oleh Kepala Sekolah dan semua guru, terutama wali kelas, dan mungkin nanti ada versi cetak madingnya yang dibagikan ke tiap kelas untuk dibaca, minimal satu kelas satu mading cetak.
Kesamaan tujuan, dan rasa memiliki kebersamaan untuk peduli tanpa melihat perbedaan gender, maupun lainnya. Kita semua mengajak dan diajak tidak hanya sebagai penikmat kenyamanan dan keasrian saja, tapi menjadi pejuang yang menciptakan kebersihan dan kenyamanan serta keasrian ligkungan kelas. Dari ruang kelas, menyebar ke semua ruangan sekolah, sehingga seluruh sekolah menjadi green movement.
Esai: Kesimpulan

Krisis lingkungan dan kesehatan merupakan masalah serius yang dihadapi bersama. Salah satu kuncinya adalah dengan pendidikan yang mendalam (deep learning), mencintai pohon, dengan menanamnya untuk menciptakan lingkungan yang asri. Dan pemanfaatan teknologi untuk mempercepat penyadaran dan juga ajakan yang menarik dalam mewujudkan lingkungan kelas yang hijau dan asri. Ide dari semangat anak muda ini, harus didukung dan dijaga semangatnya sehingga menjadi budaya keseharian.
Pemerintah melalui Kemdikud, atau berkolaborasi dengan kementrian lingkungan tidak hanya membuat peraturan, tapi juga mendorong gerakan hijau dan sehat untuk lingkungan sekolah, dengan turun ke sekolah menggerakan atau memantau kegiatan, baik secara langsung maupun dengan meminta bukti melalui media sosial. Begitupula dengan perusahaan swasta, melalui CSRnya biasanya datang ke daerah maupun sekolah untuk berkolaborasi untuk menghijaukan lingkungan.
Dengan komitmen setiap siswa, dimulai dari satu kelas bisa menjadi kekuatan yang menyebarkan semangat kelas hijau, mencintai lingkungan untuk menyelamatkan bumi, Melalui penddidikan yang menyentuh ke dalam rasa semua siswa, cantik dan sejuknya tanaman dengan bunganya yang beraneka warna, satu kelas akan menciptakan sekolah yang lebih hijau, solusi masa depan yang lebih mencintai dan menjaga lingkungan.
Belajar di ruangan kelas, menanam pohon dari yang cocok tumbuh di dalam kelas sampai yang baik untuk teras dengan beragam pohon yang indah, dan dijaga semangatnya dengan menyebarkan kegiatannya ke berbagai media sosial, internet atau platform lainnya. Kelas hijau, masa depan pun bahagia!
Oleh Safana Lubna Aqila
Infografik

Green Class Movement (GCM) di tengah banyaknya sampah plastik dan sampah organik diharapkan bisa semakin menyadarkan betapa pentingnya keasrian lingkungan, yang tidak hanya bermanfaat untuk keasrian saja, juga untuk kesehatan, dan sikap ramah lingkungan ini akan membuat semua orang di sekitarnya menjadi pribadi yang ramah. GCM harus dijaga semangatnya, dan dibarengi dengan gerakan hemat energi, serta hemat air. Melalui pendidikan kita bisa mempelajari banyak isu lingkungan yang terjadi sekarang dan prediksinya di masa depan, maka dibutuhkan aksi nyata untuk melindungi diri dan lingkungan dari musibah karena tidak terjaganya lingkungan. Mari menanam, dan merawat pohon, supaya kita semua selalu bisa menghirup udara yang segar.
Oleh Intan Fauziah
Rubrik Diskusi-Infografik Pertamina

Pertamina sebagai sebuah perusahaan ternyata selalu melakukan kegiatan penghijauan atau green movement. Sejalan dengan target penurunan emisi gas rumah kaca dari pemerintah, Pertamina berkomitmen menjaga lingkungan lestari dan bekerlanjutan untuk generasi mendatang, dengan terus selalu berinovasi. Selain dengan tiga strategi mengatasi kekeringan, beragam aksi green movement-nya tercatat oleh tim Fotlab Studio sekitar ada lima jenis kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan. Salut dari kami untuk Pertamina!
Oleh Fani Safitri
Foto Bercerita : Green Class Movement

Kami Fotlab Studio dari SMK Teladan Kertasemaya, merupakan perwakilan dari kelas XI DKV yang baru pertama kali mengikuti lomba mading dari IDN Times. Kami memilih tema "Green Class Movement" karena langkah kecil kami harus dikolaborasi dari mulai di ruang kelas terlebih dahulu. Proses pembuatan mading ini tentu saja melalui diskusi (briefing), riset, pengembangan kosep (ideation), proses desain mading, feedback dan revisi, produksi final, sampai pengiriman mading ke IDN Times.
Foto Bercerita: Diskusi dan Riset

Setelah menentukan tema, kami berdiskusi dan menyamakan presepsi tentang apa itu "Green Class Movement" (GCM) di rumah ketua tim. Setelah itu kami berdiskusi dengan pembimbing, yang menyarankan kami untuk membuat angket online melalui Google Form yang disebar ke beberapa kelas yang ada di SMK Teladan Kertasemaya, juga para guru. Setelah mendapatkan hasil angket, kami membuat pertanyaan berdasar hasil angket yang sudah terisi, pertanyaan ini diajukan kepada wali kelas, dan pembina OSIS. Hasil proses ini dijadikan bahan mading Green Class Movement, dari mulai Esai, Infografik, Foto Bercerita, sampai Reels. Kami mendapatkan pengalaman banyak dan berharga dari mulai proses ide sampai menjadi karya mading.
Foto Bercerita: Aksi Nyata

Kurang lengkap rasanya setelah kami melakukan riset dan membuat karya mading, kalau tanpa ada aksi nyata dari kami. Selain tetap didokumentasikan untuk keperluan Foto Bercerita dan Reels, aksi nyata dengan membuat foto dan video menjadi bukti dan kontribusi kami dari mulai ruangan kelas, sampai lingkungan sekitar sekolah. Beragam komentar baik secara langsung maupun melalui media sosial memberikan apresiasi positif. Semoga aksi "Green Class Movement" kami bisa menginspirasi, dan tersebar semangatnya. Mari kita menamam pohon di ruang kelas, teras, dan lingkungan sekolah, dan sekitar kita, dan tetap ramah dan selalu menjaga kebersihannya, juga hemat energi dan air. Cinta kami untuk bumi lestari.
Oleh Ali Hasan