Mengenal Ornamen Betawi, Arsitektur dan Warna Budayanya!

Betawi merupakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa Melayu Kreol yang digunakan. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia.
Budaya Betawi juga unik dan memiliki ciri khasnya tersendiri. Salah satunya adalah gaya rumah mereka. Pasalnya, rumah Betawi berbeda dari yang lain. Untuk itu kamu perlu mengenal arsitekturnya hingga ornamen Betawi.
1. Arsitektur rumah Betawi

Mengutip e-jurnal Analisis Ornamen Budaya Betawi pada Elemen Desain Interior oleh Fenny Leo, Joelene Tanmin, Frendy, dan Augustina Ika Prodi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Tarumanagara, secara keseluruhan rumah Betawi berstruktur rangka kayu, beralas tanah yang diberi lantai tegel atau semen. Sementara arsitektur tradisional Betawi jika ditinjau dari tata letak dan fungsinya, cenderung bersifat simetris.
Hal ini terlihat dari letak pintu masuk dan pintu belakang yang sejajar dan membentuk garis lurus. Secara umum rumah Betawi memiliki serambi bagian depan yang terbuka. Serambi ini ada yang menyebutnya sebagai “langkan”.
Di serambi, jika tidak berkolong, terdapat bale, semacam balai-balai yang kakinya dipancangkan di tanah. Di bagian kanan dan kiri serambi, terdapat jendela tanpa daun yang terkadang di bagian atas jendela berbentuk melengkung menyerupai kubah masjid.
2. Ornamen rumah Betawi

Ornamen yang digunakan pada rumah adat Betawi juga memiliki ciri khas tersendiri. Dalam buku Kajian Pengembangan Ornamen Betawi oleh Sulaiman (2012), disebutkan beberapa onamen yang terdapat pada rumah Betawi merupakan olah geometris flora, fauna, dan ornamen lain.
Contoh dari bentuk ornamen-ornamen tersebut adalah bunga mawar, bunga melati, bunga cempaka, bunga kenanga, bunga sedap malam, bunga kimhong, bunga kacapiring, bunga matahari, bunga delima, bunga tapak dara, bunga kecubung, dan bunga jambu mete.
Lalu ada juga bentuk ornamen lain seperti bentuk tumpal, simbol matahari, banji/swastika, macan, buaya, burung gagak/sreak, burung merak/hong, kuda, ginggang/langkan, gigi balang, pucuk rebung, tanduk kepala rusa, naga besar, dan kaligrafi. Semua bentuk ornamen itu sering kita temui di rumah adat Betawi.
3. Warna khas budaya Betawi

Selain ornamen, rumah Betawi juga memiliki perpaduan warna yang khas. Umumnya budaya Betawi selalu dikaitkan dengan unsur warna hijau dan warna warna cerah seperti kuning dan jenisnya. Sekian banyak budaya Betawi selalu terdapat unsur warna tersebut di dalamnya termasuk rumah mereka.
Dari semua jenis budaya Betawi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa warna hijau menjadi unsur warna utama dan sudah menjadi ciri khas warna Betawi. Di Museum Tekstil Jakarta terdapat batik Betawi hasil rancangan beberapa desainer batik ternama, antara lain Daud Wiryo dan Musa Widiatmodjo.
Mereka menyebut bahwa warna khas kain batik Betawi adalah warna yang ngejreng nan mencolok, seperti hijau, merah, dan kuning. Demikian halnya dengan jajanan khas Betawi, merah hijau selalu menjadi identik warna kue jajanan pasar khas Betawi.
Itulah tadi ornamen Betawi hingga arsitekturnya. Rumah adat suku asli Jakarta ini memang cukup unik dan punya kekhasan tersendiri. Sampai sekarang pun masih banyak orang yang memiliki rumah dengan gaya Betawi.