Gotong Royong: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Manfaat, dan Contohnya

Gotong royong adalah salah satu budaya yang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkan, sila ketiga Pancasila, yakni "Persatuan Indonesia", menyiratkan tentang budaya tolong-menolong yang satu ini.
Dengan gotong royong, pekerjaan bisa selesai lebih cepat. Namun, bukan hanya itu saja tujuan maupun manfaatnya, lho. Daripada penasaran, yuk, simak rangkuman informasi berikut supaya kamu lebih mengenal budaya gotong royong!
1. Apa yang dimaksud dengan gotong royong?

Pastinya, kamu sudah gak asing dengan istilah gotong royong, tapi apakah kamu tahu definisi dari frasa tersebut? Menurut Abdillah (2011), istilah gotong royong berasal dari bahasa Jawa, di mana gotong bisa dipadankan dengan kata "angkat" atau "pikul" dan royong dengn kata "bersama-sama".
Kalau membuka KBBI, kamu juga akan menemukan definisi yang kurang lebih sama: gotong royong berarti 'bekerja bersama-sama', atau juga bisa didefinisikan sebagai 'tolong-menolong' dan 'bantu-membantu'. Namun, bukan hanya itu saja pengertiannya.
Berikut adalah beberapa pengertian gotong royong dari berbagai situs dan ahli:
- Kemdikbud: Gotong royong merupakan bentuk kerja sama kelompok masyarakat untuk mencapai hasil positif tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi salah satu individu atau kelompok saja, melainkan untuk kebahagiaan bersama.
- Sajogyo dan Pudjiwati (2005): Gotong royong adalah aktivitas bekerja sama antara sejumlah besar warga desa untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu yang dianggap berguna bagi kepentingan umum.
- Sudrajat (2014): Gotong royong adalah bentuk solidaritas sosial, terbentuk karena adanya bantuan dari pihak lain, untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok sehingga di dalamnya terdapat sikap loyal dari setiap warga sebagai satu-kesatuan.
- Pasya: Gotong royong sebagai bentuk integrasi banyak dipengaruhi oleh rasa kebersamaan antarwarga komunitas yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya jaminan berupa upah atau pembayaran dalam bentuk lainnya.
- Koentjaraningrat: Gotong royong merupakan bentuk kerja sama di mana seseorang dikatakan beriman bila dirinya telah mencintai saudaranya sama seperti ia mencintai dirinya sendiri.
2. Ada dua bentuk gotong royong

Tahukah kamu? Ternyata, gotong royong terbagi atas dua bentuk. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Bintarto (1980) dan Koentjaraningrat (1990). Berikut penjelasan selengkapnya:
- Gotong royong tolong-menolong
Bentuk yang satu ini masih menyimpan ciri asli gotong royong, yakni sukarela. Umumnya, praktik gotong royong tolong-menolong dapat dilihat di lingkungan keluarga maupun masyarakat, contohnya dalam hal membangun rumah, persiapan pesta pernikahan, hingga pengurusan jenazah.
- Gotong royong kerja bakti
Sementara itu, kegiatan gotong royong kerja bakti biasanya dilakukan untuk mengerjakan sesuatu yang menyangkut khalayak ramai. Namun, dalam pengerjaannya, bentuk gotong royong yang satu ini bisa saja dilakukan atas dasar inisiatif sendiri atau dipaksakan (perintah dari pihak lain).
3. Tujuan dan fungsi gotong royong

Mungkin kamu bertanya-tanya, buat apa, sih, melakukan gotong royong? Terkait tujuan dan fungsi gotong royong, Bintarto (1980) menyebutkan tiga hal penting, antara lain
- memudahkan aktivitas masyarakat, baik di kota maupun desa;
- meneguhkan serta merukunkan hubungan antarwarga; dan
- mempersatukan warga Indonesia.
Namun, bukan itu saja, gotong royong juga memiliki fungsi dan tujuan untuk
- menjalin ikatan persaudaraan dengan sesama;
- meningkatkan kekompakan antarmasyarakat;
- menciptakan iklim sosial yang mampu memecahkan masalah bersama; dan
- menumbuhkan serta memupuk sikap saling tolong-menolong.
4. Manfaat gotong royong
Dalam kegiatan gotong royong, ada banyak nilai yang dapat kamu petik, mulai dari nilai tentang rasa persatuan dan kesatuan, tolong-menolong, kesukarelaan, hingga kekeluargaan. Dari situ, diharapkan tumbuh dalam dirimu kepedulian dan sikap saling membantu dengan sesama.
Selain itu, ada manfaat lain yang bisa didapat apabila budaya ini dilestarikan, di antaranya
- menciptakan lingkungan sosial yang harmonis, rukun, damai, dan tenteram;
- tercapainya persatuan dan kesatuan masyarakat;
- menjaga sekaligus mempererat tali silaturahim;
- menumbuhkan rasa kebersamaan dan kasih sayang dengan sesama;
- membantu meningkatkan kebersihan hingga keamanan lingkungan; dan
- meningkatkan produktivitas kerja.
5. Contoh kegiatan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari

Kira-kira, apa saja contoh kegiatan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari? Di bawah ini adalah contoh yang bisa kamu temui di rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
a. Contoh gotong royong di rumah dan keluarga
- Membereskan tempat tidur
- Membersihkan pekarangan rumah
- Membantu ibu memasak
- Membantu ayah memperbaiki alat-alat di rumah
- Membantu adik mengerjakan tugas
- Gotong royong membersihkan kebun
- Gotong royong dalam merawat hewan peliharaan
b. Contoh gotong royong di sekolah
- Gotong royong membersihkan ruang kelas dan halaman sekolah
- Gotong royong dalam mendekorasi ruang kelas
- Gotong royong membersihkan toilet
- Membersihkan musala bersama-sama
- Mengadakan acara bakti sosial
- Membantu teman yang sedang mengalami kesulitan
c. Contoh gotong royong di lingkungan masyarakat
- Turut serta dalam kerja bakti membersihkan lingkungan RT/RW
- Gotong royong dalam membantu mempersiapkan pesat pernikahan tetangga
- Gotong royong dalam persiapan hari kemerdekaan maupun hari besar keagamaan
- Menolong tetangga membangun atau memperbaiki rumah
- Menolong warga yang ditimpa bencana atau musibah
- Membantu pengurusan jenazah apabila ada tetangga maupun kerabat yang meninggal dunia
Dari penjelasan di atas, bisa dipahami bahwa gotong royong adalah kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dengan tujuan menolong secara sukarela, tanpa ada imbalan atau upah. Mau tahu, nih, apakah di tempat tinggalmu kegiatan gotong royong masih rutin dilakukan? Coba kasih tahu di kolom komentar, ya!