Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal Ini Bantu Siapkan Kamu Jadi Orangtua yang Suportif

Ilustrasi keluarga bahagia yang sedang berjalan bersama (pexels.com/Emma Bauso)

Menjadi orangtua adalah pekerjaan seumur hidup. Itulah mengapa perlu banyak persiapan dan pembelajaran di setiap harinya. Entah bagi yang sudah menjadi orangtua atau yang belum menjadi orangtua. Setiap manusia berhak mempelajarinya. Apalagi bagi mereka yang ingin memiliki keturunan yang baik dari segala aspek kehidupan.

Menjadi orangtua yang baik bisa dimulai dari rasa suportif terhadap apa yang dilakukan sang anak. Untuk itu, kamu perlu menyimak empat hal ini agar kamu lebih siap jadi orangtua yang suportif! Simak baik-baik agar anak-anakmu nanti akan beruntung dibesarkan oleh sosok sepertimu.

1. Mengapresiasi setiap usaha kecil sang anak

Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Werner Pfennig)

Hal-hal besar selalu dimulai dari usaha-usaha kecil. Untuk itu, kamu perlu menghargai setiap usaha kecil yang anakmu lakukan. Berikan apresiasi yang pantas untuknya. Jadikan dirinya merasa penting dan berarti.

Dengan begitu, kepercayaan dirinya akan meningkat untuk terus mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Misalnya, ketika anakmu berhasil belajar hal baru di satu hari, maka hargai itu dengan kata-kata afirmasi atau bentuk penyemangat lainnya. Sebab, hal positif yang kamu berikan itu akan berpengaruh pada semangatnya di esok hari.

2. Mampu menjadi pendengar yang baik untuk sang anak

Ilustrasi ibu dan anak yang sedang bercerita (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Orangtua harus bisa menjadi teman diskusi terbaik untuk sang anak. Belajarlah menjadi pendengar setia yang selalu bersemangat untuk mendengar cerita kesehariannya. Bentuk diskusi-diskusi terbuka yang membuat sang anak berani mengutarakan perasaan dan pendapatnya.

Hal tersebut dapat membantunya untuk jujur, berani, dan kritis. Aksi nyatanya, kamu bisa meluangkan waktu di sela makan malam untuk mendengar cerita-ceritanya di sekolah. Buat anakmu merasa nyaman untuk menceritakan apa pun. Dengan begitu, hubunganmu dengan anakmu akan lebih dekat dan akrab.

3. Memberikan pengarahan bukan penghakiman

Ilustrasi bapak dan anak yang sedang berdiskusi (pexels.com/RDNE Stock Project)

Ketika anakmu sedang belajar mengambil keputusan, selalu beri dia kesempatan untuk mengungkapkannya. Terima dahulu pendapat dan alasannya dalam memilih sesuatu. Jika kamu menemukan kesalahan, hindari memberikan penghakiman dan ujaran kekecewaan.

Dengarkan dahulu apa yang ingin anakmu sampaikan hingga merasa lega. Sebagai orangtua yang suportif, kamu hanya cukup memberikan pengarahan dan beberapa pilihan risiko dari perbuatan anak. Selebihnya akan menjadi hak dia. Jadi, hindari membuat keputusan sepihak, ya? Sebab anak juga perlu dihargai setiap pilihan di hidupnya.

4. Memberikan perhatian penuh baik secara fisik maupun psikis

Ilustrasi keluarga bahagia (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Peran orangtua tidak hanya sebatas memberikan sesuatu yang berupa materi, tapi lebih dari itu. Orangtua perlu memberikan perhatian penuh pada sang anak baik secara fisik maupun psikis. Bukan sekadar mengucapkan “Ini uang jajan buat seharian ya,” tapi orangtua juga perlu bertanya “Bagaimana harinya? Ada cerita apa aja?”. Seringnya hal-hal tadi sering dilupakan, sehingga banyak anak yang merasa kurang diperhatikan.

Anak-anak tidak bisa memilih ingin terlahir dari orangtua seperti apa. Untuk itu, buat anakmu merasa bangga dibesarkan olehmu dengan memberikan kasih sayang dan perhatian sebaik-baiknya. Jaga mereka baik-baik dengan sepenuh hatimu. Sebagai orangtua ataupun calon orangtua, semoga empat hal tadi bisa dijadikan referensi dan bahan pembelajaran demi kebaikan bersama ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adira Putri Aliffa
EditorAdira Putri Aliffa
Follow Us