5 Manfaat Pelukan Orangtua kepada Anak, Representasi Cinta?  

Ketika anak sedang tantrum, cobalah untuk memeluknya. Pelukan dapat membuat tubuh memproduksi hormon endorfin. Hormon tersebut berfungsi untuk mengurangi ketegangan saraf, juga tekanan darah.

Memeluk anak dapat meningkatkan kebahagiaan dan menurunkan tingkat stres. Oleh karena itu, anak yang lebih sering mendapatkan pelukan dari orangtuanya dapat terhindar dari stres dan perasaan cemas. Orangtua dapat memeluk anak ketika ia tengah menangis, khawatir, tegang, dan lainnya.

Pelukan bisa menumbuhkan keakraban antara orangtua dengan anak. Ketika orangtua kerap memeluk anak seraya melakukan perbincangan ringan, kedekatan akan terjalin di antara keduanya. Hal ini bisa memberikan perasaan dan pengalaman yang berarti bagi anak.

Orangtua bisa memeluk anak sebelum berangkat ke kantor. Orang tua juga bisa memeluk anak selesai beraktivitas, lalu melakukan obrolan sejenak. Cara semacam ini membuat anak merasa diperhatikan. Anak akan merasakan perasaan cinta orangtuanya.

Pelukan bisa bersifat menguatkan. Saat anak bersedih dan tengah menghadapi masalah dalam hidupnya, anak tentu membutuhkan kekuatan dari lingkungan sekitarnya. Kekuatan tersebut bisa diperoleh dari pelukan orangtuanya.

Melly Puspita Sari, S.Psi, seorang psikolog, menyarankan orangtua agar memberikan pelukan pada anaknya minimal 8 kali sehari untuk memberikan anak energi. Energi tersebut dapat membuat anak beraktivitas dengan baik dan mampu mengoptimalkan potensinya. Berikanlah pelukan yang tulus pada anak.

Selain poin-poin di atas, pelukan juga dapat memunculkan perasaan bahagia. Orangtua tidak hanya bisa memeluk anak saat bersedih, tetapi juga saat mereka gembira. Misalnya, ketika anak berhasil memenangkan lomba yang disukainya, orangtua dapat memeluknya.

Jangan melewatkan momen bahagia anak. Memeluk bisa menjadi bentuk penghargaan dan rasa bangga orang tua kepada anak. Dengan pelukan, anak akan bertambah bahagia setelah melalui momen yang menggembirakan dalam hidupnya. Pelukan tanda kebahagiaan mendorong anak untuk berkembang menjadi lebih baik lagi.

Pelukan dianggap sebagai ungkapan kasih sayang. Saat anak terbiasa dipeluk sejak kecil, maka ketika dewasa, ia kemungkinan tumbuh menjadi seseorang yang penyayang dan lebih empati. Sebab, pelukan dapat mentransfer energi positif pada anak.

Sikap empati berperan meningkatkan sifat kemanusiaan, keadaban, serta moralitas pada anak. Dengan sikap empati, individu akan mampu memahami orang lain dan menjadikan hidupnya lebih bermakna. Sikap empati juga memudahkan individu mengelola emosinya.

Pelukan tidak hanya sekadar representasi cinta, tetapi juga tindakan yang dapat memberikan energi positif kepada seseorang. Dengan pelukan, ada bonding yang dapat meningkatkan kebahagiaan anggota keluarga.