Pemahaman tentang toleransi tentunya sangat perlu diperhatikan sedini mungkin. Hal itu mengingat berbagai permasalahan yang sempat menjadi buah bibir akhir-akhir ini.
Indonesia sebagai negara dengan suku yang beragam suku, agama, dan bahasa tentunya penting meningkatkan sikap toleransi. Berikut 5 tips untuk mendidik sikap toleransi anak dari rumah.
Seorang anak belajar dari apa yang mereka amati. Masa keemasan itu haruslah diisi dengan sikap mendidik bukan hanya kecerdasan tetapi juga tentang pentingnya sikap toleran.
Orangtua sebagai tempat pertama anak mendapatkan pendidikan harus diperkenalkan dengan menyikapi perbedaan. Anak harus diberikan pemahaman tentang adanya perbedaan dan keberagaman ciptaan Tuhan YME.
Selain itu, keberagaman yang ada di Indonesia adalah bentuk dari kuasa sang pencipta. Luangkan waktu untuk menjelaskan pada anak bagaimana seharusnya menyikapi segala perbedaan di lingkungan.
Orang tua dan keluarga penting memulai dengan memberi teladan yang baik. Sikap saling menghargai dan tolong menolong dengan orang yang memiliki perbedaan dari segi apa pun. Pembelajaran secara langsung yang telihat tentunya akan langsung berkesan oleh anak.
Menanamkan nilai spritual yang kuat dari dalam diri anak juga hal utama yang sangat penting dilakukan orang tua. Keyakinan dan kecintaan anak terhadap keyakinannya tentunya menjadikan anak tidak akan mudah goyah jika menghadapi perbedaan.
Sebagai contoh anak diajarkan tentang kebiasaan dan tradisi yang ditanamkan oleh agamanya dan sikap saling menghormati terhadap agama lainnya.
Peran orang tua dan semua anggota keluarga dalam mendidik sikap toleransi sangat diperlukan. Sikap toleransi penting untuk menjadi pendidikan dasar bagi setiap anak. Anak harus diajarkan untuk menerima perbedaan dan mengenali kesamaan.
Perbedaan yang dimaksud bukan hanya dari sisi RAS namun juga keragaman kecerdasan, jenis kelamin, serta fisik. Anak dilatih untuk terbiasa menerima karakter setiap orang yang ada di lingkungannya.
Anak perlu diajarkan untuk berempati terhadap apa yang ia lihat di sekitarnya. Contohnya membantu membersihkan rumah ketika Ibu sedang sakit. Memberi makanan untuk hewan peliharaan yang kelaparan.
Terbiasa dalam hal berempati akan membiasakan anak dalam menanggapi apa pun yang terjadi dalam kehidupan sosial, seperti mengalah saat ada lansia yang membutuhkan tempat duduk saat menggunakan kendaaraan umum dan lainnya.
Sikap toleransi juga dapat dipupuk dari berbagai kebiasaan yang ada, seperti ketika anak menonton film dan membaca buku. Setelah menonton film atau pun membaca sebuah buku biasakan untuk mengulas hal positif dan negatif yang ada dalam film atau buku yang dibaca.
Ajak anak berpikir dan menanggapi hal yang ada dalam film tersebut ke arah yang positif dan menyinggung sikap toleransi. Ajarkan kepada anak untuk melihat sesuatu dari berbagai sisi sehingga tidak egois dengan pendapat diri sendiri.
Orangtua juga harus menyelipkan sikap percaya dengan diri tanpa menyakiti orang lain serta sikap menghargai apa pun perbedaan di dunia.
Kelima tips tersebut tentu menjadi beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sikap intoleran sedini mungkin pada anak. Anak akan menjadi generasi yang mampu menghargai setiap perbedaan jika dimulai dari keluarga dan lingkungan tempatnya bersosialisasi.