Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Menghadapi Kondisi Dimana Anak Lebih Ingin Dekat sama Pengasuh

Pexels.com/Alex Green

Ada dilema tersendiri ketika orang tua tidak melakukan pengasuhan anak secara penuh. Hal ini lantaran beberapa alasan seperti sibuk bekerja, sibuk bisnis hingga berbagai alasan lainnya. Alhasil seorang pengasuh menjadi orang yang bisa dipercaya untuk menjaga anak kita.

Ketika hal tersebut terjadi, ada beberapa akibat yang bisa saja timbul. Salah satunya ialah anak menjadi lebih dekat dengan pengasuh daripada kita sebagai orang tuanya. Lantas bagaimana kita bisa menyikapinya dengan bijak hal ini?, Yuk kita simak penjelasan berikut ini:

1. Usahakan bersikap tenang dan hindari rasa cemburu yang berlebihan

Pexels.com/Tatiana Syrikova

Setelah mengetahui dan merasakan jika anak kita justru lebih dekat dengan pengasuh, sebaiknya tidak lantas membuat kita merasa cemburu yang berlebih hingga melakukan hal yang buruk. Justru sebaiknya kita bisa tenang dalam menghadapinya.

Cemburu berlebih hingga ingin merebut kembali perhatian anak dari pengaruh apalagi menjauhkan anak kita dari pengasuh justru akan membuat anak merasa kecewa. Pahami keadaan itu dan tenang dalam bersikap. Sebenarnya hal tersebut sebagian dari konsekuensi yang harus kita terima saat menyerahkan pengasuhan anak pada orang lain.

2. Percaya diri saja jika pola asuh orang tua yang lebih baik

Pexels.com/cottonbro

Tidak perlu khawatir ketika anak kita justru lebih dekat dan lengket pada pengasuh. Selagi pola asuh yang dilakukan orang tersebut baik, anak juga pasti tumbuh dengan baik. Tidak usah merasa minder dengan pola asuh kita sendiri sebagai orang tua itu tidak baik.

Sebaliknya, kita perlu mendekatkan diri pada pengasuh untuk membimbingnya sesuai pola asuh yang kita harapkan. Konsisten dengan pola asuh terbaik yang kita sepakati sebelumnya bersama pasangan. Pengasuh pasti akan memahami hal tersebut, bahkan bisa jadi anak juga akan merasakan hal yang jauh lebih baik karena kedua pihak saling kompak.

3. Hindari marah kepada pengasuh, justru sebaliknya kita harus bisa bekerjasama dengannya

Pexels.com/Anna Shvets

Ketika anak kita justru dekat dengan pengasuh daripada kita sendiri, tidak lantas membuat kita marah pada pengasuh apalagi menjauhkannya pada anak. Sebaiknya kita harus bisa bekerja sama dengannya. Hal ini akan jauh mendapatkan hasil yang lebih baik 

Misalnya saja kita memanfaatkan kedekatan anak pada pengasuh itu dengan mencoba menanamkan budi pekerti yang dilakukan melalui pengasuh. Beri pengertian pada pengasuh akan hal-hal apa saja yang perlu diajarkan pada anak dengan pendekatan yang baik.

4. Manfaatkan waktu yang berkualitas untuk membangun kembali kedekatan dengan anak

default-image.png
Default Image IDN

Tidak usah merasa cemburu atau justru semakin menjauhi anak ketika ia lebih dekat dengan pengasuh daripada kita sebagai orang tuanya. Hal ini lantaran bisa merusak hubungan kita pada anak yang bisa jadi semakin menjauh. Sesibuk apa pun, manfaatkan waktu berkualitas dengan anak untuk membangun kembali kedekatan dengannya.

Misalnya saja manfaatkan waktu anak sebelum tidur untuk ngobrol bersama hingga bercanda. Atau bisa juga memanfaatkan waktu libur dari kegiatan kita untuk full seharian bersama anak. Perlahan anak akan menyadari kehadiran kita hingga mengerti keadaan dan bisa kembali dekat dengan kita lagi.

5. Jangan mudah menyerah dan putus asa dengan setiap usaha yang dilakukan

Pexels.com/Alex Green

Walau kita seringkali merasa sedih ketika anak lebih dekat dengan pengasuh hingga usaha yang kita lakukan untuk dekat dengannya berujung gagal, namun kita tidak boleh menyerah apalagi putus asa. Sudah seharusnya kita berusaha lebih keras lagi akan tetapi jangan sampai memaksakan kehendak pada anak. 

Usaha dengan penuh kesabaran dan kelembutan, percaya saja suatu saat nanti kedekatan anak dan orang tua pasti akan membaik seiring berjalannya waktu. Percayalah jika naluri anak dan orang tua itu kuat, sedekat apa pun ia dengan pengasuh pasti sangat merindukan kedekatan yang hangat dari orang tuanya.

6. Jangan pendam sendiri kegalauan, diskusikan dengan pasangan mengenai jalan terbaik

Pixabay.com/gracinistudios

Sedih memang ketika anak kita justru lebih dekat dengan pengasuh kita daripada kita sendiri. Namun hal ini tidak semestinya kita pendam sendiri dalam hati. Dampaknya akan jauh lebih buruk untuk kita sendiri nantinya.

Diskusikan masalah tersebut dengan pasangan, cari jalan terbaik dari beberapa sudut pandangan yang berbeda. Pasangan juga perlu tahu masalah yang sedang kita hadapi.

Bersikap bijak ketika menghadapi kenyataan jika anak lebih dekat dengan pengasuh memang sebaiknya dilakukan. Ada banyak manfaat positif yang justru berdampak baik untuk hubungan kita dan anak kita nantinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rinda Ratna Dewi
EditorRinda Ratna Dewi
Follow Us