8 Cara Mendidik Anak Remaja, Panduan Wajib untuk Orangtua

2. Beri privasi pada anak

Seringkali orangtua merasa bahwa anak tidak memerlukan privasi karena dianggap masih kecil dan tidak punya keperluan yang penting. Padahal di fase remaja, orangtua sudah harus mulai menghormati privasi anak karena hal tersebut akan berdampak pada kepercayaan si anak ke orangtua. Jika orangtua masih terus saja mengekang anaknya, maka si anak akan memiliki pikiran bahwa dia tidak dipercaya oleh orangtuanya sendiri. Dan imbasnya, si anak justru tidak akan mau terbuka kepada orangtuanya.

3. Menyepakati aturan-aturan bersama

Ilustrasi membuat aturan bersama (pexels.com/cottonbro)

Seiring bertambahnya aktivitas anak, orangtua pasti akan lebih sering kesulitan mengawasi seluruh aktivitas mereka. Nah, sudah saatnya orangtua mendiskusikan peraturan-peraturan penting yang harus disepakati bersama, seperti jam malam, tidak boleh minum alkohol, tidak boleh merokok, dan sebagainya. Selain itu, usahakan anak untuk terlibat dalam penetapan aturan-aturan tersebut. Selain melatih rasa tanggung jawab, si anak akan mematuhi peraturan tersebut secara sukarela dan tidak terpaksa.

4. Menjadi teladan bagi anak

Siapa yang tidak ingin memiliki anak yang berperilaku baik, sopan, dan selalu mematuhi nasihat orangtua? Bersamaan dengan keinginan itu, orangtua juga harus bisa menjadi figur atau teladan yang baik untuk anaknya terlebih dahulu karena contoh pertama yang dilihat oleh anak pasti adalah orangtuanya.

Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak agar Tak Gengsi Menunjukkan Rasa Sayang

5. Menjadi support system

Ilustrasi orang tua yang mendukung minat anaknya (Julia M Cameron)

Di fase remaja yang penuh dengan gejolak, sudah sewajarnya jika anak selalu ingin berkembang dan mencoba hal-hal yang baru. Ada baiknya orangtua menempatkan diri sebagai support system si anak. Jangan sampai si anak merasa sendirian dan tidak ada yang mendukung cita-citanya. Imbasnya, menurunkan kepercayaan si anak dan membuatnya semakin tidak bersemangat untuk mengeksplorasi kemampuannya.

6. Memberikan edukasi mengenai pergaulan

Salah satu penyebab anak terjerumus dalam pergaulan yang salah adalah minimnya edukasi mengenai pergaulan yang diberikan oleh orangtua. Berbeda dengan mengekang, orangtua hanya perlu memberikan informasi-informasi seputar batasan-batasan yang perlu diterapkan dalam pergaulan, seperti narkoba, rokok, alkohol, edukasi seks, dan hal-hal penting lainnya agar anak memiliki pondasi dan batasan sendiri dalam bergaul.

7. Ajarkan cara melampiaskan stres

ilustrasi depresi pada remaja (helpguide.org)

Di usia remaja, stres merupakan salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh anak. Seringkali di fase tersebut anak merasa kebingungan bagaimana cara mengelola stresnya. Bahkan, ada beberapa anak yang sampai depresi karena tidak bisa melampiaskan stresnya. Di sini, peran orangtua sangatlah dibutuhkan. Alih-alih memarahi, dengarkan saja terlebih dahulu seluruh keluh kesah si anak lalu coba pelan-pelan ajak diskusi anak cara apa yang tepat untuk menyalurkan rasa stres dan emosinya.

8. Bekali anak dengan kemampuan dasar

Ilustrasi mengajarkan anak menyiapkan makanan (pexels.com/August de Richelieu)

Terkadang, sebagai orangtua rasanya ingin selalu bisa menyediakan kebutuhan untuk anak-anaknya. Akan tetapi hal tersebut mustahil untuk dilakukan karena justru bisa membuat anak menjadi tidak mandiri. Oleh karena itu, orangtua tetap harus mengajarkan kemampuan-kemampuan dasar kepada anak, seperti memasak, bersih-bersih, mencuci baju, mengendarai kendaraan bermotor, mengatur uang, dan kemampuan-kemampuan lainnya yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari.

Nah, itu dia cara mendidik anak remaja yang sangat penting untuk diperhatikan orangtua. Semoga bermanfaat ya!

Baca Juga: 5 Tips Parenting ketika Memiliki Satu Anak, Pastikan Dia Tak Kesepian!