4 Kesalahan saat Jual Barang Preloved, Bikin Susah Laku!

Menjual barang preloved alias barang bekas pakai yang masih layak, memang jadi salah satu cara paling gampang buat dapetin uang tambahan sekaligus bikin lemari lebih lega. Apalagi sekarang platform jual-beli makin banyak, mulai dari yang berbasis aplikasi sampai media sosial. Tapi, gak sedikit juga yang akhirnya ngerasa frustrasi karena barang-barang yang dijual gak kunjung laku padahal kondisinya masih bagus.
Ternyata, ada beberapa kesalahan umum yang sering banget dilakukan waktu jual barang preloved. Kesalahan ini mungkin keliatannya sepele, tapi bisa bikin calon pembeli ilfeel dan akhirnya batal beli. Nah, sebelum kamu mutusin buat jual baju, tas, atau barang-barang lainnya, coba cek dulu deh, angan-jangan kamu juga pernah ngelakuin hal-hal di bawah ini!
1. Foto barang asal-asalan, bikin calon pembeli ragu

Foto adalah hal pertama yang dilihat calon pembeli. Kalau kamu asal jepret dengan pencahayaan yang gelap, sudut pengambilan yang gak jelas, atau background yang berantakan, jangan heran kalau gak ada yang tertarik. Sekalipun barang kamu branded dan masih mulus, kalau fotonya gak menarik, orang-orang bakal skip begitu aja. Inget, jualan online itu jual visual juga.
Coba deh ambil foto di tempat terang, pakai background polos, dan tunjukkan detail barang dari beberapa sisi. Kalau ada minus atau cacat di barang, tunjukkan juga karena justru ini bisa membangun kepercayaan. Orang jadi tahu kamu jujur dan gak menutupi kekurangan barang. Foto yang rapi dan informatif bisa jadi pembeda antara barang kamu dan penjual lain yang asal posting.
2. Gak jujur soal kondisi barang

Salah satu alasan kenapa barang preloved kamu gak laku bisa jadi karena kamu terlalu "memoles" deskripsi barang. Misalnya bilang “seperti baru” padahal sebenarnya ada noda atau bagian yang rusak. Begitu pembeli terima barang dan gak sesuai ekspektasi, mereka bisa kecewa dan gak mau repeat order. Bahkan, bisa aja mereka ninggalin review jelek yang bikin orang lain juga ragu beli.
Kunci dari jualan preloved itu kejujuran. Kalau ada cacat, tulis aja dengan jelas. Contohnya, "ada noda kecil di bagian kerah" atau "resleting agak seret tapi masih bisa dipakai." Dengan begitu, calon pembeli bisa ambil keputusan dengan lebih fair. Dan percaya deh, banyak kok orang yang tetap mau beli meskipun barangnya gak 100% perfect, asal kamu gak menipu.
3. Harga terlalu tinggi, gak sesuai pasaran

Memang sih, kamu dulu beli barang itu mahal. Tapi bukan berarti kamu bisa jual ulang dengan harga yang hampir sama, apalagi kalau udah dipakai lebih dari sekali. Banyak penjual yang susah move on dari harga beli awal dan akhirnya pasang harga kelewat tinggi. Padahal, pembeli sekarang udah makin pinter, mereka pasti bandingin harga dulu sebelum mutusin beli.
Coba cek dulu harga pasar barang serupa di platform lain. Kalau barang kamu masih mulus banget, bolehlah kasih harga sedikit lebih tinggi, tapi tetap masuk akal. Jangan lupa, tawarin diskon atau kasih opsi nego juga bisa jadi daya tarik tambahan. Intinya, sesuaikan harga dengan kondisi barang dan pasaran, bukan semata-mata berdasarkan “harga emosional”.
4. Kurang ramah dan slow response ke calon pembeli

Sering diremehin, padahal sikap penjual tuh berpengaruh besar. Ada pembeli yang udah nanya panjang lebar, eh dibalesnya singkat dan lama banget. Padahal, mereka bisa aja lagi semangat buat beli tapi malah ilfeel karena tanggapan kamu gak ramah. Atau malah yang lebih parah: ghosting calon pembeli yang udah nanya harga dan stok.
Kalau kamu pengin barang cepat laku, perlakukan calon pembeli kayak kamu juga pengin diperlakukan. Fast response, jawab pertanyaan dengan jelas, dan usahakan selalu sopan. Kalau mereka nyaman berinteraksi sama kamu, kemungkinan besar mereka bakal lanjut beli, bahkan bisa jadi pelanggan tetap. Sekarang ini, pelayanan yang menyenangkan bisa jadi nilai plus besar, apalagi di dunia preloved yang persaingannya semakin ketat.
Menjual barang preloved itu gak cuma soal ngabisin barang bekas, tapi juga soal bagaimana kita menyajikan dan memperlakukan barang tersebut. Jangan sampai niat cari tambahan uang malah gag karena kesalahan-kesalahan kecil yang bisa dihindari. Mulai dari foto, deskripsi, harga, sampai cara berkomunikasi, semuanya punya peran penting.
Jadi, sebelum upload barang ke marketplace, cek lagi yuk, kira-kira kamu udah siap jadi penjual yang kece atau masih perlu perbaikan? Semangat jualannya, semoga barang preloved kamu cepat dapat pemilik baru!