5 Akibat ketika Enggan Dengarkan Pendapat Orang Lain

Kalau ini menyangkut urusan bersama, tentu saja kamu tak dapat mengatakan dukungan mereka tidak penting. Tanpa dukungan tersebut, kemungkinan besar kamu juga gak bisa melangkah ke mana pun.

Contoh, saat kamu dan saudara-saudaramu hendak menjual tanah warisan orangtua. Apabila kamu tidak mau mendengarkan pendapat mereka, mereka bisa menolak menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan agar tanah tersebut bisa dijual.

Begitu juga dalam pekerjaan. Kalau kamu hanya mengikuti pendapat pribadi, tak seorang pun bakal bersedia membantumu menyelesaikan tugas atau menjalankan sebuah rencana.

Bila pun saat ini kamu telah menduduki posisi pimpinan, bukan berarti kamu telah terbebas dari ancaman bahaya. Kamu bisa kapan saja digulingkan dari kursi empukmu jika tak mau mendengarkan pendapat orang-orang yang dipimpin.

Ya, keliru jika pemimpin harus lebih banyak berbicara daripada yang dipimpin. Pemimpin yang baik justru wajib lebih sering mendengarkan anggotanya. Dengan begini setiap pernyataanmu menjadi matang, penuh pertimbangan, dan merangkum pendapat semua orang.

Pendapat orang lain sering kali juga masukan untukmu. Jangan lihat siapa yang berbicara. Percayalah bahwa setiap pendapat atau masukan itu berharga. Makin berbeda pendapat orang dari pendapatmu, makin kamu harus berterima kasih.

Perbedaan pendapat itu membuat cakrawalamu bertambah luas. Ibaratnya, kamu yang semula hanya mampu melihat dengan jarak pandang 5 meter, sekarang bisa lebih dari 10 meter. Artinya, apabila ada bahaya di sana, kesempatanmu untuk menghindarinya menjadi lebih besar.

Tidak ada orang yang tak suka didengarkan. Terutama ketika mereka memiliki pendapat tentang sesuatu. Bahkan setiap langkah yang kemudian diambil juga bakal memengaruhi nasib mereka.

Keterlaluan sekali apabila kamu masih saja mengabaikannya. Tidak ada yang mampu memaksa mereka buat setia padamu. Daripada kesal terus, mereka pasti lebih suka menjauhimu atau mundur dari timmu.

Jangan tergesa-gesa menganggap mereka jahat. Bukankah sejak awal kamu yang tidak memedulikan suara mereka? Seandainya saat itu kamu mau mendengarkan pendapat mereka, barangkali kesulitan ini akan terhindarkan.

Lagi pula, dengan sifatmu yang tak mau menyimak pendapat orang lain, dalam kondisi kesulitan pun kamu tak bakal berubah. Diberi berbagai masukan, kamu juga tak akan mendengarkannya. Percuma saja, kan?

Kurangilah egomu supaya kamu mampu mendengarkan pendapat orang lain. Kemudian pendapat tersebut dipertimbangkan baik-baik dan jangan buru-buru melihat sisi negatifnya saja.

Yang lebih penting untuk ditemukan dari pendapat orang lain ialah sisi positifnya. Sisi positif tersebut dapat menutup celah dari pendapatmu sendiri. Kalau kamu membuat keputusan untuk orang banyak, mereka pasti akan lebih puas.