Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Fresh Graduate Sulit Kerja Meski Punya Pendidikan Tinggi

Ilustrasi interview kerja (pexels.com/Ron Lach)

Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan perubahan pasar kerja membawa tantangan serius bagi fresh graduate dalam mencari pekerjaan. Meski mereka sudah menyelesaikan pendidikannya, harapan untuk segera mendapatkan pekerjaan sering gak sesuai dengan kenyataan. Banyak hal yang menjadi penyebab dari masalah ini.

Hal ini sering menjadi perhatian penting bagi lulusan baru yang sering terjebak antara harapan dan realita. Setelah bisa memahami penyebab utama dari kesulitan ini, fresh graduate bisa mengambil langkah untuk meningkatkan peluang mereka dalam memasuki dunia kerja. Berikut beberapa alasan yang membuat lulusan baru sulit mendapatkan pekerjaan.

1. Belum punya pengalaman kerja nyata

Ilustrasi bingung saat interview (pexels.com/Anna Shvets)

Salah satu masalah utama yang dihadapi fresh graduate adalah karena kurangnya pengalaman kerja yang mereka miliki. Banyak perusahaan mencari kandidat yang gak hanya memiliki gelar, tetapi juga pengalaman kerja jelas.

Fesh graduate hanya punya pengalaman magang atau tugas akademik yang belum cukup untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan perusahaan. Sebaiknya, memang lulusan baru harus aktif mencari peluang magang atau kerja part time selama masa kuliah. Tentu ini bisa membantu mereka membangun jaringan dan mendapatkan banyak pengalaman baru.

2. Jumlah pesaing yang semakin banyak

Ilustrasi ingin melamar pekerjaan (pexels.com/Antoni Shkraba)

Persaingan di dunia kerja sekarang semakin ketat, terutama di bidang yang sedang populer seperti teknologi informasi, bisnis, dan kesehatan. Banyak lulusan baru yang memasuki pasar kerja, dan banyak dari mereka juga mempunyai latar belakang pendidikan sama.

Sedangkan perusahaan biasanya hanya mempunyai beberapa posisi yang akhirnya membuat proses seleksi menjadi sangat kompetitif. Fresh graduate perlu menonjolkan diri dengan menambahkan portofolio kuat, ikuti ke dalam berbagai pelatihan tambahan agar bisa mendapatkan sertifikasi dengan bidang yang mereka inginkan.

3. Keterampilan gak sesuai dengan kebutuhan

Ilustrasi menolak karyawan baru (pexels.com/Photo Source: Kaboompics.com)

Meskipun fresh graduate punya gelar, mereka mungkin gak punya keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri yang sekarang. Banyak program pendidikan yang belum mengikuti perkembangan teknologi dan tren terbaru.

Hal ini akhirnya menyebabkan jarak antara keterampilan yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Penting bagi fresh graduate untuk terus belajar dengan terus mengembangkan keterampilan yang baru. Mengikuti seminar dan workshop bisa menjadi cara paling efektif untuk mengisi kekurangan ini.

4. Gak punya networking yang kuat

Ilustrasi melamar kerja tanpa orang dalam (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Networking bisa menjadi sebuah kunci saat ingin mencari pekerjaan. Fresh graduate kadang belum punya koneksi yang cukup dalam jenis pekerjaan yang mereka minati dan sesuai dengan pendidikannya.

Tanpa jaringan yang kuat mereka bisa kesulitan mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan atau rekomendasi dari orang dalam. Sebaiknya, fresh graduate harus aktif membangun jaringan dengan mengikuti berbagai acara industri atau join dalam komunitas profesional.

5. Expektasi yang gak realistis

Ilustrasi menjelaskan tentang pekerjaan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Banyak fresh graduate punya ekspektasi tinggi tentang besaran gaji dan posisi awal yang mereka inginkan. Padahal faktanya, perusahaan akan menawarkan posisi entry level dengan gaji yang pastinya masih rendah dari yang diharapkan.

Perbedaan antara ekspektasi dan kenyataan ini bisa membuat mereka merasa kecewa dan menyerah untuk mencari pekerjaan yang sesuai. Seharusnya memang perlu kesadaran tentang posisi awal yang bisa menjadi langkah pertama dalam karier mereka. Punya sikap terbuka dan siap untuk belajar bisa membantu mereka tumbuh dan lebih maju di tempat kerja.

Mencari pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi memang bisa menjadi tantangan yang berat. Tingkatkan keterampilan dengan membangun jaringan sebanyak-banyaknya dan sesuaikan ekspektasi agar lebih siap menghadapi dunia kerja yang kompetitif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Binti Nur Rohmah
EditorBinti Nur Rohmah
Follow Us