Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Aturan dan Etika Berutang, Jangan Lupa Lunasi Tepat Waktu!

ilustrasi pegang uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Beratnya masalah dalam hidup gak pernah bisa ditebak, kadang bisa ditangani dengan mudah tapi terkadang membuat kita kesusahan dan putus asa. Apalagi jika berkaitan dengan finansial, kadang saking susahnya kita harus berutang untuk bisa menyelesaikan masalah yang mendesak. 

Tapi apapun kondisinya, yang namanya berutang tetap tidak boleh sembarangan. Ada aturan dan etika yang harus diingat ketika berutang sebagai bentuk menghargai serta tahu diri. Mengenai hal itu, berikut ini adalah lima aturan dan etikanya kalau berutang pada seseorang. 

1. Tahu diri untuk berutang sesuai dengan kemampuanmu

ilustrasi meminjam uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Aturannya yang pertama dalam berutang ialah harus tahu diri dalam menentukan nominal pinjaman. Karena kalau kamunya terlalu serakah, bahkan mau meminjam melebihi batas kemampuanmu maka itu sama saja dengan tidak tahu diri. 

Jadi pastikan nominal pinjamanmu setara dengan jaminan yang bisa kamu berikan. Dengan begitu baik kamu si peminjam yang berutang dan juga orang yang memberimu utang sama-sama seimbang. 

2. Sepakat pada syarat dan ketentuan pinjaman

ilustrasi bersalaman (pexels.com/Sora Shimazaki)

Kalau niatmu untuk berutang itu sungguh-sungguh tanpa ada niatan licik, rasanya menyetujui syarat dan ketentuan pinjaman bukanlah hal sulit. Karena hal ini merupakan aturannya yang kedua saat mau meminjam atau berutang. 

Yang mana biasanya hal itu terlampir dalam surat kontrak yang harus kamu tanda tangani. Karena orang yang memberimu utang pun harus ada jaminannya kalau kamu memang gak ke mana-mana dan pasti membayar. 

3. Sadar untuk selalu melunasi pinjaman tepat waktu

ilustrasi pegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Berutang juga ada etikanya, yaitu kamu harus tahu diri untuk melunasi utang tepat waktu. Entah melunasi langsung semuanya ataupun dengan cara menyicil setiap bulan sampai lunas semuanya. 

Bisa dibilang kalau etika ini sangat penting untuk menghargai orang yang telah memberimu utang. Jadi sebagai gantinya kamu tidak mengkhianati kepercayaannya untuk selalu membayar tepat waktu. Gak kabur dari tanggung jawab ataupun banyak drama ketika diminta membayar. 

4. Menjadikannya privasi dan tak berkoar-koar di media sosial

ilustrasi pakai HP (pexels.com/Matheus Bertelli)

Etika lainnya dalam berutang ialah menjadikannya sebagai privasi dan tak mengumbar di media sosial. Orang yang memberimu utang tidak membuatmu malu dengan mengunggah utangmu, kamu pun tidak boleh unggah hal yang sembrono di media sosial.

Karena orang yang tidak beretika ketika berutang ialah dia yang mengunggah makian atau bahkan menjelek-jelekkan orang yang ia utangi hanya karena tidak mau membayar. Sebagaimana dirimu yang minta berutang dengan baik-baik, maka sampai semuanya lunas pun juga harus baik-baik. 

5. Tanggung jawab untuk tidak melimpahkan utang pada orang lain

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Kelima, ketika berutang maka bertanggung jawablah dengan tidak melimpahkan utang itu pada orang lain. Bisa dibilang kalau hal ini merupakan aturan sekaligus etika saat mempunyai utang. 

Karena kalau kamu lari dari tanggung jawab dan orang lain yang menanggungnya, bisa-bisa malah memancing keributan karena orang itu belum tentu mau membayar utangmu. Yang kamu rugikan jadi dua pihak, orang yang dilimpahi utangmu dan mereka yang memberimu utang dan mau uangnya kembali.

Kesimpulannya, yang namanya berutang tentu harus sadar dan tahu diri. Karena berutang juga ada aturan dan etikanya yang berlaku. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
afifah hanim
Editorafifah hanim
Follow Us