Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Dampak Emosional Akibat Kenaikan PPN 12 Persen

ilustrasi belanja (unsplash.com/@introspectivedsgn)
ilustrasi belanja (unsplash.com/@introspectivedsgn)
Intinya sih...
  • Kenaikan PPN 12% mempengaruhi kesejahteraan emosional masyarakat Indonesia
  • Harga barang dan jasa yang meningkat membuat kecemasan finansial dan stres
  • Dampaknya termasuk penurunan kualitas hidup, isolasi sosial, masalah fisik, dan perlu dukungan sosial
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kenaikan PPN 12% di Indonesia mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk kesejahteraan emosional masyarakat. Meningkatnya harga barang dan jasa membuat banyak orang merasa tertekan secara finansial, yang berdampak pada kondisi mental mereka. Dampak ini bisa berlanjut dalam jangka panjang, meningkatkan kecemasan dan stres.

Beban finansial yang terus meningkat memperburuk kesehatan mental masyarakat, terutama bagi mereka yang sudah rentan. Inilah 8 dampak kenaikan PPN 12% yang mempengaruhi kesejahteraan emosional masyarakat!

1. Meningkatnya kecemasan finansial

ilustrasi anggaran keuangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi anggaran keuangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kenaikan harga barang dan jasa akibat PPN 12% membuat kamu merasa khawatir tentang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap kali kamu berbelanja, harga barang yang meningkat bisa membuatmu semakin cemas mengenai anggaran bulanan. Ketika kebutuhan dasar semakin mahal, rasa tidak aman secara finansial mulai muncul.

Kecemasan ini bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari kamu. Perasaan khawatir tentang masa depan bisa mengganggu pikiran dan emosi, mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Hal ini juga bisa memicu stres lebih lanjut, karena kamu merasa tidak tahu bagaimana cara menghadapinya.

2. Perasaan frustasi dan ketidakberdayaan

ilustrasi tumpukan koin (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi tumpukan koin (pexels.com/Pixabay)

Kenaikan PPN yang membuat harga barang semakin tinggi bisa menyebabkan sebagian masyarakat merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar. Kamu mungkin merasa bahwa penghasilan yang ada tidak cukup lagi untuk mencukupi segala keperluan, dan ini bisa menurunkan rasa harga diri. Perasaan seperti ini membuatmu merasa semakin frustrasi.

Ketidakmampuan untuk mengendalikan situasi ini dapat memicu perasaan ketidakberdayaan. Kamu merasa kehilangan kontrol atas kehidupan dan masa depan, yang bisa memperburuk kondisi emosionalmu. Ketika perasaan ini datang, sangat sulit untuk melihat jalan keluar, yang semakin menambah beban mental.

3. Penurunan kualitas hidup dan kebahagiaan

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika kamu terus-menerus merasa cemas dan stres akibat tekanan ekonomi, kualitas hidup kamu bisa menurun. Kesehatan emosional yang terganggu akan mempengaruhi bagaimana kamu menikmati kehidupan. Rasa khawatir dan terbebani bisa membuatmu merasa tidak puas dengan apa yang ada.

Stres yang berkepanjangan mengurangi tingkat kebahagiaan kamu. Kamu mungkin merasa bahwa segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan dan mulai kehilangan rasa syukur. Akibatnya, kamu merasa kehidupan tidak memberikan kepuasan atau kebahagiaan yang seharusnya.

4. Meningkatnya perasaan isolasi

ilustrasi kecemasan (pexels.com/Andrew Neel)
ilustrasi kecemasan (pexels.com/Andrew Neel)

Perasaan tertekan akibat masalah keuangan sering membuat kamu menarik diri dari interaksi sosial. Ketika merasa malu atau cemas berbicara tentang masalah keuangan, kamu mulai menghindari pertemuan sosial dengan teman-teman atau keluarga. Perasaan ini membuatmu merasa lebih terisolasi dan kesepian.

Isolasi sosial ini bisa semakin memperburuk kondisi mentalmu. Kamu mungkin merasa terasing dan semakin kesulitan untuk mencari dukungan emosional, yang pada akhirnya memperburuk perasaan kesepian dan meningkatkan rasa cemas.

5. Pengaruh pada kesehatan fisik

ilustrasi menangis (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menangis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dampak emosional dari kenaikan PPN 12% tidak hanya mempengaruhi kondisi mental, tetapi juga kesehatan fisik kamu. Stres yang berkepanjangan bisa berhubungan dengan masalah fisik seperti hipertensi, gangguan pencernaan, atau gangguan tidur. Masalah-masalah fisik ini muncul akibat ketegangan yang terus-menerus dirasakan tubuh.

Selain itu, gangguan fisik ini bisa memperburuk kesejahteraan kamu secara keseluruhan. Ketika tubuh tidak sehat, energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari berkurang, yang memperburuk kualitas hidup dan membuat kamu semakin tertekan secara mental.

Kenaikan PPN 12% memberikan tantangan berat bagi banyak orang, terutama yang sudah kesulitan secara finansial. Dampak emosional seperti kecemasan dan stres membutuhkan perhatian serius agar kualitas hidup tetap terjaga. Dukungan sosial dan kebijakan yang ramah terhadap kesejahteraan mental sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fibia Tista Avanti
EditorFibia Tista Avanti
Follow Us

Latest in Life

See More

8 Referensi Hair Style buat Daily Look ala Satine Zaneta, Effortless!

22 Sep 2025, 18:03 WIBLife