Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Filosofi Garam yang Bisa Ditanamkan dalam Hidup, Inspiratif!

ilustrasi garam (pexels.com/Lorena Martínez)

Garam adalah salah satu bumbu dapur paling penting untuk memberi cita rasa pada masakan. Nyatanya, garam memang melengkapi setiap rasa yang kita kenal, seperti manis, asam, pahit, dan asin.

Namun, tidak hanya sebagai kunci cita rasa masakan, garam juga memiliki manfaat untuk kesehatan, juga dalam pengawetan makanan. Jadi, tidak heran bila garam begitu penting bagi kehidupan.

Sebenarnya kita juga bisa belajar soal kehidupan dari butiran kecil garam, lho. Yuk, simak lima filosofi hidup dari garam yang bisa kamu tanamkan dalam dirimu berikut ini.

1. Tidak terlihat, tapi dapat dirasakan

ilustrasi taburan garam di atas daging steak (pexels.com/Lukas)
ilustrasi taburan garam di atas daging steak (pexels.com/Lukas)

Kamu mungkin sangat jarang menemukan garam yang tidak larut dalam makanan, tapi dirimu tetap bisa merasakannya. Dari sifat garam yang satu ini, kita bisa belajar bahwa sesuatu yang kita perbuat tidak harus dilihat orang lain.

Hal baik yang dilakukan tidak perlu tepuk tangan dari orang-orang di sekitarmu. Kamu tidak perlu menunjukkan kerja kerasmu pada mereka, biarkan saja mereka merasakan manfaatnya.

2. Meski murah, tapi punya peran penting

ilustrasi garam (pexels.com/Kaboompics)

Jika dimasukkan dalam list harga kebutuhan dapur, garam bukanlah penyedap makanan yang punya harga selangit. Meski harga boleh saja murah, tapi tanpa garam semua masakan akan terasa hambar.

Sama halnya dengan manusia. Meski orang lain menyepelekanmu, jangan sampai kamu berkecil hati karenanya. Apalagi sampai ikut menganggap dirimu sendiri tidak penting.

Tetaplah tersenyum dan terus membantu orang di sekitarmu. Sebab, sekecil apa pun yang kamu lakukan akan sangat berarti bagi mereka.

3. Bisa menjadi obat

Tidak hanya sebagai penyedap rasa, garam juga memiliki fungsi untuk kesehatan. Sebagai makhluk sosial, tentu kamu juga harus mengambil pelajaran dari fungsi garam ini. Kamu harus bisa menjadi obat untuk menyembuhkan luka seseorang.

Jika semua orang saling bantu menyembuhkan luka masing-masing, tentunya hidup akan terasa lebih bahagia. Bukankah begitu?

4. Pengawet

ilustrasi garam (pexels.com/id-id/@belart84/)

Kamu pasti tidak asing lagi dengan ikan asin dan telur asin. Dua produk tersebut adalah hasil pengawetan menggunakan garam. Jika tidak diawetkan, makanan tersebut pastinya akan cepat busuk.

Belajar dari fungsi garam sebagai pengawet, kamu juga harus bisa "awet" atau tahan dari segala pengaruh buruk lingkunganmu. Jangan sampai kamu terbawa arus pergaulan buruk, karena takut dicap ketinggalan zaman atau semacamnya.

5. Garam mengajarkan manusia untuk tak berlebihan

ilustrasi menaburkan garam ke makanan (unsplash.com/Emmy Smith)
ilustrasi menaburkan garam ke makanan (unsplash.com/Emmy Smith)

Meski menjadi salah satu kunci rasa masakan, terlalu banyak memasukkan garam ke makanan juga tidak baik. Siapa yang suka makanan keasinan? Kelebihan garam bisa membuat tubuh dehidrasi, dan tidak baik untuk ginjal.

Pelajar hidup yang bisa diambil dari hal ini adalah lakukan apa pun secukupnya saja. Sebab, semua yang berlebihan tidak baik sama sekali.

Memang tak mudah langsung menanamkan sifat garam dalam diri. Perlahan, tapi pasti kamu pasti bisa, agar hidupmu makin berkualitas lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Latifah Nasution
EditorSri Latifah Nasution
Follow Us