Tak bisa dimungkiri bahwa setiap orang memiliki keinginan untuk bisa diterima dalam suatu lingkungan. Dengan begitu, mereka bisa punya teman dalam menjalani kehidupan ini.
Namun, seringnya kita lupa untuk tidak memaksakan diri agar bisa diterima dalam suatu pergaulan. Apabila memang dirasa tidak cocok, maka bisa cari lingkungan yang lain.
Tanpa kamu sadari, memaksakan penerimaan dari orang lain bisa mengorbankan beberapa hal penting dalam hidupmu, lho. Simak baik-baik ulasan berikut, ya!
Keinginan untuk bisa diterima orang lain membuatmu menempatkan diri seperti standar yang secara gak langsung mereka tetapkan. Bukankah hal demikian hanya akan membuatmu tertekan?
Kamu jadi kehilangan identitas diri dengan terpaksa berpura-pura menjadi orang lain yang kamu pikir lebih baik. Padahal, belum tentu. Karena bisa jadi kamu tidak seburuk yang kamu kira.
Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Mereka yang benar-benar tepat untukmu adalah yang bisa saling memahami kedua hal tersebut.
Perasaan ingin diterima menjadi ancaman serius lantaran bisa membuat goyah prinsip yang selama ini kamu pegang sebagai acuan hidup. Takut ditolak, ditinggalkan, bahkan diabaikan menjadi pemicu keberanianmu dalam mengubah prinsip itu.
Sehingga, pandai-pandailah dalam bergaul. Sebab, penerimaan bukanlah segalanya dari sebuah hubungan.
Memang betul bahwa keyakinan dalam diri bukanlah jaminan kebenaran. Namun perlu diingat bahwa setiap orang punya keyakinan atas suatu hal yang tidaklah sama.
Jangan korbankan hal itu hanya demi sebuah penerimaan. Sebab berjalan dengan keyakinan yang dipengaruhi oleh faktor luar tak akan seirama dengan hati nurani, bukan?
Mengejar penerimaan cenderung membuatmu mengikuti apa yang dilakukan orang pada umumnya meskipun kamu merasa gak sejalan dengannya. Hal ini bisa menjadi penghambatmu dalam mengembangkan potensi diri.
Sebab kamu jadi tidak leluasa untuk melakukan hal yang diinginkan atau takut untuk menjadi beda dari yang lain padahal bisa jadi di balik perbedaan itu terkuak kekuatanmu yang sebenarnya. Alih-alih fokus pada potensi, justru pikiranmu terpusat pada kelemahan diri.
Tak ada yang bisa menghentikan keinginan untuk dapat diterima orang lain selain dirimu sendiri. Pahamilah, bahwa menuntut penerimaan artinya kamu memaksa diri untuk memakai topeng. Apakah pengingkaran terhadap diri sendiri yang demikian akan membawa pada kedamaian hidup?
Tentu tidak, justru bahagiamu telah terenggut. Bukannya merasa puas lantaran berhasil diterima, justru banyak tekanan yang menyiksa batin.
Segala sesuatu yang dipikirkan maupun dilakukan oleh orang lain tidak bisa kita kendalikan. Sehingga, adalah hak mereka untuk menerima kita atau tidak dalam suatu hubungan.
Ingat, penyesuaian diri bukan berarti harus selalu ada penerimaan di dalamnya. Bukankah dengan menjadi asing hanya untuk sebuah penerimaan tidak sebanding harganya? Lebih baik fokus pada mereka yang mau menerimamu apa adanya, ya!