Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kecerobohan dalam Mengambil Keputusan yang Berawal dari Hal Sepele

ilustrasi terburu-buru mengambil keputusan (pexels.com/Edward Jenner)

Mengambil keputusan adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi tidak semua keputusan dibuat dengan hati-hati. Banyak orang cenderung mengabaikan hal-hal kecil yang padahal bisa berujung pada konsekuensi besar. Sayangnya, kecerobohan dalam keputusan seringnya baru disadari ketika dampaknya sudah terasa.

Ketika kita menganggap remeh suatu pilihan, kita cenderung tidak berpikir panjang sebelum bertindak. Padahal, keputusan kecil seperti menunda pekerjaan atau mengabaikan detail penting bisa memicu masalah yang lebih besar. Maka, penting bagi kita untuk lebih sadar akan setiap keputusan yang diambil, sekecil apa pun itu.

1. Mengabaikan detail kecil yang sebenarnya penting

ilustrasi merasa frustrasi (pexels.com/Liza Summer)

Banyak orang berpikir bahwa detail kecil tidak terlalu berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Justru detail tersebut seringnya yang menentukan apakah keputusan yang diambil akan berhasil atau tidak. Mengabaikan hal kecil, seperti tindakan memeriksa ulang sesuatu, bisa menyebabkan kesalahan yang berdampak besar.

Kecerobohan tersebut sering terjadi karena ketidaksabaran atau kurangnya perhatian terhadap informasi yang tersedia. Imbasnya, keputusan yang seharusnya sederhana bisa berubah menjadi masalah yang sulit diatasi. Sehingga penting untuk selalu memperhatikan setiap detail sebelum mengambil keputusan.

2. Bertindak terburu-buru tanpa mempertimbangkan konsekuensi

ilustrasi terburu-buru mengambil keputusan (pexels.com/Yan Krukau)

Keputusan yang diambil dalam kondisi tergesa-gesa cenderung tidak dipikirkan secara matang. Banyak orang terlalu cepat bertindak karena ingin segera menyelesaikan masalah atau mengikuti dorongan sesaat. Sayangnya, keputusan yang diambil tanpa pertimbangan bisa berujung pada kesalahan yang sulit diperbaiki.

Ketika kita tidak meluangkan waktu untuk berpikir, kita cenderung melewatkan risiko yang mungkin terjadi. Imbasnya, kita baru menyadari kesalahan setelah dampaknya mulai terasa. Sehingga penting bagi kita untuk selalu memberikan waktu yang cukup dalam mempertimbangkan setiap keputusan.

3. Menyepelekan saran dan pendapat dari orang lain

ilustrasi mebgabaikan pendapat orang lain (pexels.com/Liza Summer)

Sering kali, kita merasa yakin dengan keputusannya sendiri hingga mengabaikan pendapat orang lain. Padahal, perspektif dari orang lain bisa memberikan sudut pandang baru yang lebih objektif. Menolak untuk mendengar saran bisa membuat kita terjebak dalam pola pikir yang sempit dan berpotensi mengambil keputusan keliru.

Mendengarkan orang lain bukan berarti harus selalu mengikuti pendapat mereka, tetapi bisa menjadi bahan pertimbangan. Dengan membuka diri terhadap masukan, kita bisa mendapatkan wawasan yang lebih luas sebelum mengambil keputusan. Sehingga, tidak ada salahnya meminta pendapat sebelum menentukan pilihan.

4. Terlalu mengandalkan intuisi tanpa melihat fakta yang terjadi

ilustrasi merenungkan keputusan yang pernah diambil (pexels.com/Ron Lach)

Mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan memang bisa membantu, tetapi jika tidak didukung oleh fakta hasilnya bisa berisiko. Banyak orang membuat keputusan hanya berdasarkan perasaan atau pengalaman pribadi tanpa mempertimbangkan informasi yang lebih luas. Imbasnya, keputusan yang diambil bisa kurang tepat atau bahkan berlawanan dengan realita.

Mempertimbangkan fakta dapat membantu kita dalam membuat keputusan yang lebih rasional dan terukur. Dengan memiliki dasar yang kuat, kita bisa mengurangi kemungkinan kesalahan yang disebabkan oleh persepsi subjektif. Mengombinasikan intuisi dengan analisis akan menghasilkan keputusan yang lebih baik.

5. Bersikap terus menunda hingga membuat keputusan menjadi terlalu terburu-buru

ilustrasi menunda menyelesaikan masalah (pexels.com/Picas Joe)

Menunda keputusan adalah bentuk kecerobohan yang sering dilakukan tanpa disadari. Awalnya, kita merasa bahwa keputusan tersebut bisa diambil nanti, tetapi semakin lama ditunda, semakin terbatas pula waktu untuk berpikir dengan matang. Akhirnya, keputusan dibuat dalam keadaan terdesak yang berisiko kurang tepat.

Menunda-nunda juga bisa menyebabkan hilangnya peluang atau bertambahnya masalah yang seharusnya bisa dihindari sejak awal. Sehingga penting untuk kita mengenali kapan momen yang tepat untuk mengambil keputusan. Mengatur waktu dengan baik mendorong kita untuk membuat keputusan yang lebih bijak.

Kecerobohan dalam mengambil keputusan seringnya bukan berasal dari niat buruk, melainkan dari kebiasaan meremehkan hal kecil. Jika tidak diantisipasi, kebiasaan tersebut dapat berulang dan semakin sulit dikendalikan. Meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian dalam membuat keputusan adalah langkah penting untuk menghindari dampak negatif di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us