5 MBTI yang Sering Terjebak Ekspektasi Tinggi Terhadap Diri Sendiri
- INTJ memiliki standar tinggi untuk mencapai visi masa depan, sering merasa gagal meski sudah sukses.
- INFJ punya ekspektasi moral dan empati yang tinggi, selalu memaksa diri untuk berbuat lebih baik lagi.
- ENTJ fokus pada kesuksesan dan kecepatan, menyalahkan diri sendiri jika tidak mencapai target dengan efisien.
Kenapa ya, ada orang-orang yang selalu merasa kurang puas dengan pencapaian mereka sendiri? Padahal di mata orang lain, mereka sudah berhasil banget. Ternyata, ini bisa jadi berkaitan dengan tipe kepribadian MBTI mereka, lho! Beberapa tipe memang punya kecenderungan untuk memasang standar super tinggi buat diri sendiri.
Ekspektasi tinggi sebenernya bagus buat mendorong kita berkembang. Tapi kalau berlebihan, malah bisa bikin stress dan gak pernah merasa cukup. Nah, dari 16 tipe kepribadian MBTI, ada lima tipe yang paling sering terjebak dalam lingkaran ekspektasi tinggi ini. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. INTJ
INTJ dikenal sebagai tipe yang visioner dan strategis. Mereka selalu punya gambaran jelas tentang masa depan yang mereka inginkan. Masalahnya, standar mereka buat mencapai visi itu tinggi banget! Mereka gak cuma pengen berhasil, tapi harus berhasil dengan cara yang sempurna sesuai rencana.
Kalau ada sedikit aja yang meleset dari rencana, INTJ bisa langsung merasa gagal total. Padahal, pencapaian mereka udah bikin orang lain kagum. Mereka juga sering membandingkan diri dengan versi ideal yang ada di kepala mereka, bukan dengan realita yang ada. Akibatnya, mereka jarang puas dengan hasil kerja keras mereka sendiri.
2. INFJ
INFJ punya kombinasi unik antara idealisme tinggi dan empati yang mendalam. Mereka gak cuma pengen sukses secara personal, tapi juga pengen memberikan dampak positif buat orang lain. Ekspektasi mereka terhadap diri sendiri mencakup standar moral dan etika yang super tinggi.
Tipe ini sering merasa bersalah kalau belum bisa membantu semua orang atau belum mencapai potensi maksimal mereka. Mereka punya inner critic yang keras banget, selalu mengingatkan bahwa mereka bisa dan harus berbuat lebih baik lagi. Bahkan ketika udah capek, INFJ tetap memaksa diri untuk terus berusaha memenuhi standar yang mereka tetapkan.
3. ENTJ
ENTJ lahir dengan jiwa pemimpin dan ambisi yang menggunung. Mereka punya drive luar biasa untuk mencapai kesuksesan dan memimpin orang lain menuju tujuan bersama. Masalahnya, definisi sukses mereka selalu bergeser ke level yang lebih tinggi setiap kali mereka mencapai target.
Buat ENTJ, istirahat atau merayakan pencapaian itu cuma buang-buang waktu. Mereka langsung fokus ke target berikutnya yang lebih besar. Ekspektasi mereka terhadap diri sendiri gak cuma soal hasil, tapi juga soal kecepatan dan efisiensi. Kalau ada yang berjalan lebih lambat dari rencana, mereka bakal menyalahkan diri sendiri habis-habisan.
4. ENFJ
ENFJ punya hati yang tulus dan keinginan kuat untuk membantu orang lain berkembang. Tapi, mereka sering lupa bahwa mereka bukan superhero yang bisa menyelesaikan semua masalah orang. Ekspektasi mereka terhadap diri sendiri mencakup kemampuan untuk selalu ada buat semua orang, setiap saat.
Kalau ada yang gak bahagia di sekitar mereka, ENFJ merasa itu adalah kegagalan personal. Mereka memasang standar yang gak realistis tentang seberapa banyak mereka harus memberi dan seberapa sedikit mereka boleh menerima. Akibatnya, mereka sering kelelahan secara emosional karena terus memaksakan diri melampaui batas kemampuan.
5. ISTJ
ISTJ terkenal dengan dedikasi dan tanggung jawab mereka yang luar biasa. Mereka punya standar kerja yang sangat tinggi dan selalu berusaha memenuhi semua kewajiban dengan sempurna. Buat ISTJ, melakukan sesuatu dengan setengah-setengah itu bukan pilihan.
Mereka sering terjebak dalam rutinitas perfeksionisme yang melelahkan. Setiap detail harus sempurna, setiap deadline harus terpenuhi, dan setiap tanggung jawab harus diselesaikan tanpa cela. ISTJ juga punya kecenderungan untuk mengambil terlalu banyak tanggung jawab, karena mereka gak percaya orang lain bisa melakukannya sebaik mereka.
Kalau kamu termasuk salah satu dari lima tipe MBTI ini, ingat bahwa ekspektasi tinggi itu bagus selama masih realistis dan sehat. Jangan biarkan standar yang terlalu tinggi malah menghambat kebahagiaanmu. Sesekali, kasih apresiasi buat diri sendiri atas pencapaian yang udah kamu raih, sekecil apapun itu.
