5 Tips Mengatasi Kecemasan yang Berlebihan, Gunakan Teknik Grounding!

Apakah kamu pernah merasa takut, khawatir, atau cemas tanpa alasan yang jelas? Apakah kamu sering merasa gelisah, berkeringat, gemetar, atau sulit tidur? Jika ya, mungkin kamu mengalami kecemasan yang berlebihan. Kecemasan adalah hal yang normal dialami oleh setiap orang, tetapi jika kecemasan tersebut mengganggu kualitas hidup dan fungsi sehari-hari, maka itu bisa menjadi tanda gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh rasa cemas yang berlebihan dan tidak rasional terhadap situasi atau objek tertentu. Ada berbagai jenis gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum, gangguan panik, fobia, gangguan stres pasca-trauma, dan gangguan obsesif-kompulsif.
Kecemasan yang berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kamu. Kecemasan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, sakit kepala, gangguan pencernaan, nyeri otot, dan masalah jantung. Kecemasan juga bisa menyebabkan depresi, isolasi sosial, rendah diri, dan kesulitan belajar atau bekerja. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengatasi kecemasan yang berlebihan dengan cara-cara yang sehat dan efektif. Berikut adalah lima tips yang bisa kamu coba.
1. Menantang pola pikir yang tidak membantu
Salah satu penyebab utama kecemasan adalah pola pikir yang tidak membantu. Pola pikir ini adalah cara berpikir yang negatif, tidak realistis, atau tidak logis tentang diri sendiri, orang lain, atau dunia. Contohnya adalah pola pikir seperti “Aku pasti gagal”, “Semua orang membenciku”, “Aku tidak bisa menghadapi ini”, dan sebagainya. Pola pikir ini bisa membuat kamu merasa tidak berdaya, tidak mampu mengendalikan situasi, dan merasakan adanya bahaya atau ancaman yang tidak nyata.
Untuk mengatasi pola pikir ini, kamu perlu menantangnya dengan cara bertanya pada diri sendiri apakah pola pikir tersebut benar-benar sesuai dengan kenyataan, apa bukti-bukti yang mendukung atau menyangkalnya, dan bagaimana cara melihat situasi tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Misalnya, jika kamu berpikir “Aku pasti gagal”, kamu bisa bertanya pada diri sendiri “Apakah aku benar-benar pasti gagal? Apa buktinya? Apakah ada kemungkinan lain? Bagaimana jika aku berhasil?” Dengan cara ini, kamu bisa mengubah pola pikir yang tidak membantu menjadi pola pikir yang lebih membantu dan realistis.