6 Cara Membangun Reputasi agar Orang Makin Yakin padamu

Jangan nanggung dalam menggeluti bidang apa pun. Jika ada pendidikan formal yang sesuai untuk bidang itu dan kamu bisa menempuhnya, kenapa tidak? Dengan begitu, pemahamanmu akan lengkap baik dari segi praktik maupun teori.

Kalaupun kamu telanjur menggeluti bidang yang berbeda dari latar belakang pendidikanmu, ikutilah berbagai pelatihan, banyaklah belajar dari berbagai sumber, dan galilah sebanyak mungkin pengalaman. Kamu harus tahan bergelut di bidang itu untuk waktu yang sangat lama.

Mampu menjaga kepercayaan yang diberikan orang lain adalah kunci reputasimu. Jangan sampai kamu malah dikenal sebagai orang yang suka memanfaatkan kepercayaan yang diberikan orang lain demi kepentinganmu sendiri.

Terutama soal uang. Godaan diberi kepercayaan berupa uang sangatlah besar. Apalagi saat kamu juga terdesak kebutuhan. Berutang sebaiknya memang dihindari. Namun berutang jelas masih jauh lebih baik ketimbang menyalahgunakan uang orang lain.

Banyak cara untukmu bisa menjaga hubungan baik dengan orang lain. Kamu bisa memperbanyak senyum dan sapa kepada siapa pun, berkata yang baik, atau sesekali memberikan hadiah. 

Namun semua itu hanyalah hal-hal yang sifatnya di permukaan. Jauh di dalam diri, kamu harus punya sifat sabar dan bisa berpikir positif tentang orang lain. Jangan malah berpikir yang jelek-jelek terus.

Kalaupun ada masalah, selesaikan dengan baik-baik. Jangan mengutamakan emosi sebab itu sangat bisa menghancurkan segala bentuk hubungan baik.

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Gak peduli kamu punya nilai-nilai sendiri atau latar belakang budaya yang berbeda, kamu harus tetap bisa menghormati aturan yang berlaku di suatu tempat.

Sebisa mungkin patuhilah. Jika ada aturan yang terasa sangat mengganggu atau merugikanmu, cobalah membicarakannya pada pembuat aturan. Barangkali masih bisa diubah. Jangan kamu asal melanggarnya terus.

Kalau kamu melakukan kesalahan, jelas kamu harus meminta maaf. Akan tetapi kamu juga bisa meminta maaf sebagai bentuk penghormatan. Misal, meminta maaf gak bisa membantu tetangga yang berduka karena anggota keluarganya meninggal dunia sementara kamu harus tetap bekerja.

Permintaan maafmu sudah menandakan kamu sadar akan adanya tanggung jawab yang gak bisa kamu tunaikan. Kamu gak bersikap terlalu cuek pada perasaan orang-orang di sekitarmu. Apalagi jika tindakanmu benar-benar menimbulkan kerugian bagi orang lain.

Menjadi pribadi yang bertanggung jawab mungkin terkesan berat. Padahal gak juga, sejauh kamu paham benar mana yang menjadi kewajibanmu. Justru mencoba lari dari tanggung jawablah yang akan membuat hati kecilmu terus terbebani.

Dan tanggung jawab akan kesalahan yang diperbuat hanyalah salah satu contohnya. Kamu harus meminta maaf seperti dalam poin 5 sampai mengganti kerugian jika ada. Selain itu, kamu juga wajib bertanggung jawab akan pekerjaan dan keluargamu.

Memang gak ada manusia yang sempurna. Akan tetapi bila kamu cukup bisa melakukan enam hal di atas, reputasimu pasti akan terjaga. Jadi, langsung saja diterapkan, ya!