Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tips Al-Quran Journaling untuk Anak-anak Selama Ramadan

ilustrasi ibu menemani anak melakukan Qur'an journaling (freepik.com/freepik)

Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan ampunan. Selain itu, Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, salah satunya melalui mambaca Al-Quran. Bagi anak-anak, memahami dan menghayati Al-Quran bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, bagaimana jika belajar Al-Quran bisa menjadi kegiatan yang seru dan kreatif?

Al-Quran journaling adalah jawabannya! Kegiatan ini menawarkan solusi yang menyenangkan dan efektif untuk membantu anak-anak memahami ayat suci, meningkatkan pemahaman mereka, dan menumbuhkan kecintaan pada Al-Quran. 

Dengan mencatat refleksi, menggambar ilustrasi, dan mengekspresikan pemahaman mereka secara visual, anak-anak akan lebih mudah mengingat dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Siap untuk memulai petualangan Al-Quran journaling yang penuh kreativitas bersama buah hati selama Ramadan? Berikut delapan tips seru yang bisa diterapkan!

1. Pilih jurnal yang menarik dan ramah anak

ilustrasi anak sedang melakukan Qur'an journaling (pexels.com/Antoni Shkraba)

Memilih jurnal yang tepat adalah langkah awal yang penting. Gunakan buku catatan dengan desain yang menarik, berwarna, atau bergambar agar anak-anak merasa tertarik untuk menggunakannya. Jurnal yang ceria dapat meningkatkan semangat mereka dalam menulis dan menggambar.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan binder agar anak-anak dapat dengan mudah menambahkan halaman baru sesuai kebutuhan mereka, memberikan fleksibilitas dan ruang untuk kreativitas yang berkembang.

Pastikan kertas jurnal cukup tebal agar anak-anak bisa menggambar atau mewarnai tanpa khawatir tinta akan tembus ke halaman berikutnya. Kertas berkualitas tinggi akan mendukung ekspresi kreativitas mereka dengan lebih leluasa, menghasilkan karya yang rapi dan indah. Dengan begitu, mereka akan semakin bangga dengan jurnal Al-Quran mereka.

Jangan lupa untuk melibatkan anak-anak dalam pemilihan jurnal. Biarkan mereka memilih desain yang mereka suka, sehingga mereka merasa memiliki dan lebih bersemangat untuk mengisi jurnal tersebut. Dengan cara ini, anak-anak akan lebih termotivasi untuk belajar dan berkreasi, menjadikan proses Al-Quran journaling sebagai pengalaman yang menyenangkan dan personal.

2. Tetapkan tujuan dan target harian

ilustrasi anak sedang melakukan Qur'an journaling (pexels.com/Antoni Shkraba)

Menetapkan tujuan dan target harian sangat penting untuk menjaga motivasi anak-anak. Jangan menetapkan target yang terlalu tinggi sehingga membuat mereka merasa terbebani. Tentukan berapa ayat atau surat yang akan dipelajari setiap hari, baik itu berupa hafalan, tadabbur (pemahaman), atau menulis ayat favorit.  Sesuaikan target dengan usia dan kemampuan anak agar mereka tidak merasa terbebani, tetapi tetap termotivasi untuk belajar.

Misalnya, untuk anak usia 5–7 tahun, kamu bisa menetapkan target untuk mewarnai ayat-ayat dan menggambar makna dari ayat tersebut. Sementara untuk anak usia 8–12 tahun, mereka bisa menulis ayat pilihan dan membuat ringkasan makna dengan kata-kata mereka sendiri. Bagi anak remaja, tantangan yang lebih kompleks seperti menganalisis dan menulis refleksi dari ayat yang dibaca bisa menjadi pilihan yang menarik, mendorong mereka untuk berpikir kritis dan reflektif.

Dengan menetapkan target yang jelas, anak-anak akan memiliki panduan dalam proses belajar mereka. Hal ini juga membantu mereka untuk merasakan pencapaian setiap kali mereka berhasil menyelesaikan target yang telah ditentukan, sehingga meningkatkan rasa percaya diri mereka dan memotivasi mereka untuk terus belajar.

3. Gunakan metode visual dan kreatif

ilustrasi anak sedang melakukan Qur'an journaling (pexels.com/Monstera Production)

Agar anak semakin semangat, dorong mereka untuk mengekspresikan pemahaman mereka melalui metode visual dan kreatif. Menggambar ilustrasi yang sesuai dengan ayat yang dipelajari adalah salah satu cara yang menyenangkan dan efektif. Dengan menggambar, anak-anak dapat lebih memahami makna dari ayat tersebut dan mengingatnya dengan lebih baik, menciptakan koneksi yang kuat antara visual dan pemahaman.

Selain menggambar, kamu juga bisa menggunakan stabilo atau spidol warna untuk menandai kata-kata penting dalam ayat. Ini tidak hanya membuat jurnal mereka lebih menarik, tetapi juga membantu mereka fokus pada bagian-bagian yang penting dan memahami nuansa makna dalam ayat tersebut. Stiker bertema Ramadan atau Al-Quran juga bisa ditambahkan untuk mempercantik jurnal dan membuatnya lebih hidup dan personal.

Kolase adalah metode lain yang bisa digunakan. Ajak anak-anak untuk menggunakan potongan gambar atau tulisan inspiratif dari majalah atau buku untuk membuat kolase yang berkaitan dengan ayat yang mereka pelajari. Dengan cara ini, mereka dapat mengekspresikan kreativitas mereka dan membuat jurnal yang unik dan personal, mencerminkan pemahaman dan interpretasi mereka sendiri.

4. Sediakan waktu khusus untuk Al-Quran journaling

ilustrasi anak sedang melakukan Qur'an journaling (pexels.com/Katerina Holmes)

Membuat rutinitas harian untuk Al-Quran journaling sangat penting agar anak-anak dapat terbiasa dengan kegiatan ini dan menganggapnya sebagai bagian dari ibadah mereka. Jadwalkan waktu khusus, misalnya setelah shalat Subuh atau sebelum berbuka puasa. Konsistensi waktu akan membantu anak-anak untuk lebih fokus dan terbiasa dengan kegiatan ini.

Ciptakan suasana yang nyaman saat melakukan Al-Quran journaling. Duduk bersama keluarga dalam suasana tenang dapat membantu anak-anak merasa lebih rileks dan terbuka untuk belajar. Kamu juga bisa menggunakan playlist murottal sebagai latar belakang agar anak lebih fokus dan terinspirasi saat menulis atau menggambar, menciptakan suasana yang khusyuk dan menenangkan.

Dengan menyediakan waktu khusus, anak-anak akan merasa bahwa kegiatan ini adalah bagian penting dari rutinitas mereka. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul dan berbagi pengalaman, sehingga memperkuat ikatan keluarga dan menciptakan momen-momen berharga bersama.

5. Ajarkan anak untuk merenungkan makna ayat

ilustrasi mengajarkan anak untuk merenungkan makna ayat (pexels.com/ MART PRODUCTION)

Mengajarkan anak untuk merenungkan makna ayat adalah langkah penting dalam Al-Quran journaling. Ajak mereka memahami arti ayat dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, sesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka. Gunakan pertanyaan reflektif untuk membantu mereka berpikir lebih dalam, seperti "Apa yang Allah ajarkan dalam ayat ini?" atau "Bagaimana cara menerapkan ayat ini dalam kehidupan sehari-hari?"

Dorong mereka untuk berpikir kritis dan menghubungkan ayat dengan pengalaman hidup mereka. Contoh yang bisa kamu gunakan adalah QS. Al-Ikhlas, di mana kamu bisa menjelaskan kepada anak bahwa Allah itu Esa dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Berikan contoh-contoh konkret bagaimana ayat tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Merenungkan makna ayat juga membantu anak-anak untuk mengaitkan ajaran Al-Quran dengan kehidupan sehari-hari mereka. Dengan memahami hikmah dari ayat-ayat tersebut, mereka akan lebih termotivasi untuk menerapkannya dalam tindakan nyata, menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup mereka.

6. Hubungkan dengan aktivitas Ramadan lainnya

ilustrasi anak latihan bersedekah (freepik.com/freepik)

Mengaitkan Al-Quran journaling dengan aktivitas Ramadan lainnya dapat membuat pengalaman belajar menjadi lebih menyeluruh dan bermakna. Misalnya, jika anak sedang belajar tentang ayat tentang sedekah, ajak mereka untuk berbagi dengan orang lain, menghubungkan teori dengan praktik. Ini tidak hanya mengajarkan mereka tentang makna ayat, tetapi juga memberikan pengalaman langsung dalam menerapkannya.

Jika anak membaca ayat tentang kesabaran, minta mereka untuk menuliskan pengalaman mereka saat berpuasa. Dengan cara ini, mereka dapat merefleksikan pengalaman pribadi mereka dan mengaitkannya dengan ajaran Al-Quran, membuat pemahaman mereka lebih mendalam dan personal.

Kamu juga bisa membuat checklist amal shalih berdasarkan ayat yang dipelajari. Dengan cara ini, anak-anak dapat melihat langsung bagaimana mereka dapat menerapkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan semangat mereka untuk beramal selama bulan Ramadan dan merasakan manfaat langsung dari ajaran Al-Quran.

7. Berikan apresiasi dan motivasi

ilustrasi mengapresiasi anak (freepik.com/freepik)

Memberikan apresiasi dan motivasi kepada anak-anak sangat penting untuk menjaga semangat mereka dalam Al-Quran journaling. Berikan pujian atau hadiah kecil ketika mereka konsisten mengisi jurnalnya. Ini bisa berupa stiker bintang, kata-kata motivasi, atau buku Islami yang menarik. Apresiasi kecil ini akan sangat berarti bagi mereka dan memotivasi mereka untuk terus bersemangat.

Jika anak-anak lebih besar, buat sesi sharing bersama keluarga untuk membahas jurnal mereka. Ini adalah kesempatan yang baik untuk mendengarkan pemikiran dan refleksi mereka tentang ayat-ayat yang telah mereka pelajari. Diskusi ini tidak hanya memperkuat pemahaman mereka, tetapi juga menciptakan ikatan yang lebih kuat dalam keluarga.

Dengan memberikan apresiasi, kamu membantu anak-anak untuk merasa bangga dengan usaha mereka. Hal ini akan mendorong mereka untuk terus berusaha dan menjadikan Al-Quran journaling sebagai bagian dari rutinitas mereka, membentuk kebiasaan positif dalam belajar dan memahami Al-Quran.

8. Gunakan aplikasi atau template siap pakai

ilustrasi anak sedang melakukan Qur'an journaling dengan bantuan aplikasi (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Jika kamu ingin lebih praktis, menggunakan aplikasi atau template siap pakai bisa menjadi solusi yang baik. Ada banyak template printable yang bisa dicetak dan diisi oleh anak-anak. Template ini biasanya dirancang dengan menarik dan mudah digunakan, sehingga anak-anak dapat langsung mulai menulis dan menggambar tanpa kesulitan.

Selain itu, ada juga aplikasi digital seperti GoodNotes yang bisa digunakan oleh anak-anak yang lebih besar. Aplikasi ini memungkinkan mereka untuk menulis, menggambar, dan menyimpan jurnal mereka secara digital, memberikan fleksibilitas dan kemudahan akses. Ini adalah cara yang modern dan menyenangkan untuk melakukan Al-Quran journaling, terutama bagi anak-anak yang lebih tech-savvy.

Dengan memanfaatkan teknologi, kamu dapat membuat Al-Quran journaling menjadi lebih menarik dan interaktif. Anak-anak akan lebih antusias untuk belajar dan berkreasi, sehingga pengalaman belajar mereka menjadi lebih menyenangkan dan efektif.

Al-Quran journaling adalah cara yang kreatif dan menyenangkan untuk melibatkan anak-anak dalam belajar Al-Quran selama bulan Ramadan. Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu dapat membantu anak-anak untuk lebih memahami dan menghayati ajaran Al-Quran, membangun fondasi iman yang kuat sejak dini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi kamu untuk memulai Al-Quran journaling bersama anak-anak. Selamat menjalankan ibadah puasa dan semoga Ramadan kali ini membawa banyak berkah dan kebaikan bagi kita semua!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurul A
EditorNurul A
Follow Us