5 Alasan Kamu Tak Perlu Menyesal Unfollow Teman, Mental Sehat!

Saat kamu mengikutinya dulu, mungkin kamu merasa tak ada masalah dengan jadi pengikutnya. Toh, selama ini unggahannya biasa saja.

Namun, namanya manusia, selera serta ketertarikan bisa berubah-ubah. Dari unggahan sebelumnya yang hanya berisi momen bersama dengan keluarga atau teman-teman, kini berubah jadi tangkapan layar isi sinetron yang sedang digemari banyak orang.

Kamu sih gak masalah, kalau dia suka menonton itu. Tapi kalau lini masamu jadi penuh berisi unggahan sinetron yang kamu gak tertarik sama sekali, maka maaf saja deh kalau kamu harus unfollow. Toh, unfollow bukan berarti kamu bermusuhan, kan?

Kamu bukan tipe yang seharian menghabiskan waktu bermain media sosial. Tujuanmu membuat akun media sosial buat menyegarkan mata dan pikiran dengan berbagai unggahan pemandangan ataupun info-info bermanfaat dari berbagai akun yang kamu ikuti.

Karena itu, ketika kamu mengakses media sosial dan isinya selalu unggahan darinya yang bisa sampai belasan posting tiap hari, membuatmu jadi sebal. Harus scrolling untuk melewati unggahannya, bagimu buang-buang waktu dan merusak mood. Karena dirimu bukanlah tipe orang penikmat swafoto orang lain.

Capek rasanya kalau kamu harus mengontrol tiap orang sesuai dengan standar yang kamu pegang. Oleh sebab itu, ketika kamu melihat jenis unggahan teman berisi hal-hal yang membuatmu risi, ya sudahlah, mending unfollow saja. Karena susah juga, kalau memang itu selaranya. Nanti kalau ngomong jujur, dibilangnya ngatur-ngatur.

Memamerkan tangkapan layar berisi percakapan mesra antara dirinya dengan pacar dibilang manis, bagimu itu nggak banget. Konten jorok dan ia menganggapnya lucu, kamu tak sependapat. Daripada media sosial yang harusnya bikin pikiran segar malah jadi bikin pusing gara-gara unggahannya, mending say goodbye.

Awalnya kamu simpati dengan masalah yang ia alami saat diunggah di akun media sosialnya. Eh, tapi kok tiap hari selalu saja mengunggah masalah, ya?

Bukannya gak empati, tapi masalahmu pun sudah ruwet. Bedanya, kamu gak mengumbar keruwetan hidupmu itu di medsos. Karena ya, itu tadi. Niatmu bermain medsos untuk refreshing. Bukan buat bergosip atau mendengarkan keluhan-keluhan yang selalu diutarakan temanmu. Alih-alih refreshing, yang timbul malah suasana hati jadi drop setelah postingan-nya.

Kondisi mental tiap orang berbeda-beda, karena apa yang dialami dalam hidupnya pun tak sama. Saat kamu merasa insecure, dan melihat kondisi hidup teman-temanmu yang tampak sudah sukses dan mapan, bisa pelan-pelan menyerang mental.

Bukannya terinspirasi, yang ada, malah semakin rendah diri. Merasa kalau hidupmu saat ini cupu banget dibanding mereka.

Nah, kalau ini yang terjadi, it’s ok buat unfollow teman-temanmu. Bukannya kamu iri atau memusuhi. Hal ini kamu lakukan demi rasa sayang terhadap dirimu sendiri. Sadar, bahwa kondisi mentalmu saat ini sedang tak baik-baik saja. Sehingga, tak lagi melongok kehidupan mereka, diperlukan untuk membuatmu pulih sepenuhnya.

Dari uraian tadi, sekarang gak usah merasa ragu lagi, ya untuk unfollow teman jika memang unggahannya tak membuatmu nyaman. Toh, media sosial itu adalah lapakmu pribadi. Kamu gak mengikuti siapa pun, juga tak masalah. Asalkan, di dunia nyata tetap berteman dan bersikap baik. Sepakat?